Penjelasan Sains Ayat Al-Qur'an tentang Gerak Gunung

Penjelasan Sains Ayat Al-Qur'an tentang Gerak Gunung

Devi Setya - detikHikmah
Kamis, 09 Nov 2023 11:45 WIB
al-quran hikmah
Foto: Getty Images/iStockphoto/karammiri
Jakarta -

Gunung merupakan salah satu ciptaan Allah SWT yang banyak tersebar di permukaan bumi. Sekilas terlihat bahwa gunung yang menjulang tinggi tersebut berada dalam posisi diam, padahal setiap gunung bergerak.

Perihal pergerakan gunung telah dijelaskan melalui Al-Qur'an, jauh sebelum para ilmuwan melakukan penelitian sains. Dalam surat An-Naml ayat 88, Allah SWT berfirman,

وَتَرَى ٱلْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِىَ تَمُرُّ مَرَّ ٱلسَّحَابِ ۚ صُنْعَ ٱللَّهِ ٱلَّذِىٓ أَتْقَنَ كُلَّ شَىْءٍ ۚ إِنَّهُۥ خَبِيرٌۢ بِمَا تَفْعَلُونَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Mengutip buku Dimensi Sains Al-Qur'an oleh Muhammad Arifin dkk dijelaskan bahwa ayat ini mengisyaratkan satu dari sekian banyak sunnatullah yang terdapat di alam raya.

ADVERTISEMENT

Gerak gunung yang disebutkan dalam Surat An-Naml ayat 88 ini bukanlah gerak yang dilakukan oleh gunung itu sendiri, melainkan gerak yang mengikuti gerak bumi karena gunung merupakan bagian paling menonjol di atas permukaan bumi.

Gerak bumi telah menjadi fakta ilmiah yang diperkuat penelitian yang dilakukan oleh para ahli zaman sekarang. Beberapa bentuk gerak bumi dapat dilihat melalui satelit dan pesawat antariksa. Di antara gerak itu adalah perputaran bumi pada porosnya sebanyak satu kali setiap 24 jam dan gerak berputar mengelilingi matahari satu kali dalam satu tahun (365,25 hari). Jadi, gerakan gunung merupakan bagian dari gerakan bumi.

Kalangan ahli melihat adanya perubahan batuan gunung dan bumi pada umumnya yang terus-menerus, baik secara perlahan, lamban, maupun secara tiba-tiba, seperti ketika terjadi bencana alam. Inilah yang juga menjadi tanda bahwa permukaan bumi bergerak, termasuk gunung.

Pada abad ke-17 Masehi, James Haton mengumumkan prinsip perubahan kulit bumi secara perlahan dan terus-menerus selama fase-fase geologi. Berdasarkan pembagian sains ini, gejala munculnya gunung dan hilangnya gunung yang lain atau berkurangnya gunung di satu tempat dan bertambahnya gunung di tempat lain merupakan proses yang terjadi seiring perkembangan zaman.

Gunung seolah-olah berpindah dari satu tempat ke tempat lain dan mengalami pelarutan akibat faktor erosi.

Selain itu, juga dapat dimengerti gerakan gunung bersama kulit bumi yang terjadi akibat dislokasi daratan. Teori "lempengan bumi" menyatakan bahwa pada lapisan batu bagian luar bumi tersebar jaringan belahan yang sangat besar yang dibagi menjadi beberapa lempengan mengapung di atas lapisan panas elastis yang disebut mantel bumi dan membantu gerak lempengan itu.

Gunung bergerak bersama lempengan dengan gerakan yang amat lambat yang tidak dapat diketahui oleh manusia sehingga manusia mengira gunung diam. Akan tetapi, sains membuktikan gunung itu bergerak sepanjang jutaan tahun.

Diperkirakan gerakan terus-menerus yang sangat lambat itu berkisar antara 112 sentimeter per tahun dalam sebuah gejala yang disebut dislokasi daratan. Gunung bergerak bersama lempengan-lempengan bumi selama bertahun-tahun.

Jadi, anggapan bahwa gunung itu tetap dan diam tidak sesuai dengan fakta ilmiah, atau hanya berupa perkiraan belaka. Oleh karena itu, Al-Qur'an Surat An-Naml ayat 88
mengungkapkannya dengan kata tahsabuha (kamu mengira), sesuai dengan tingkat pengetahuan umat Islam ketika diturunkan Al-Qur'an.

Ayat-ayat Al-Qur'an tentang Gunung

Selain surat An-Naml ayat 88, terdapat beberapa ayat lain yang juga menjelaskan tentang gunung. Gunung yang dalam bahasa Arab disebut Jabal ini telah disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak 39 kali.

Melalui buku Sains dalam Al-Qur'an, Saminan Ismail dan Mustanir Yahya menjabarkan beberapa ayat Al-Qur'an yang membahas gunung.

1. Gunung-gunung bertasbih

Surat Al-Isra Ayat 44

تُسَبِّحُ لَهُ ٱلسَّمَٰوَٰتُ ٱلسَّبْعُ وَٱلْأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ ۚ وَإِن مِّن شَىْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِۦ وَلَٰكِن لَّا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ ۗ إِنَّهُۥ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا

Artinya: Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.

Surat Al-Anbiya Ayat 79

فَفَهَّمْنَٰهَا سُلَيْمَٰنَ ۚ وَكُلًّا ءَاتَيْنَا حُكْمًا وَعِلْمًا ۚ وَسَخَّرْنَا مَعَ دَاوُۥدَ ٱلْجِبَالَ يُسَبِّحْنَ وَٱلطَّيْرَ ۚ وَكُنَّا فَٰعِلِينَ

Artinya: Maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat); dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan kamilah yang melakukannya.

Surat Shad Ayat 18

إِنَّا سَخَّرْنَا ٱلْجِبَالَ مَعَهُۥ يُسَبِّحْنَ بِٱلْعَشِىِّ وَٱلْإِشْرَاقِ

Artinya: Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia (Daud) di waktu petang dan pagi.

2. Gunung tempat berlindung

Surat An-Nahl Ayat 68

وَأَوْحَىٰ رَبُّكَ إِلَى ٱلنَّحْلِ أَنِ ٱتَّخِذِى مِنَ ٱلْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ ٱلشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ

Artinya: Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia"

Surat An-Nahl Ayat 81

وَٱللَّهُ جَعَلَ لَكُم مِّمَّا خَلَقَ ظِلَٰلًا وَجَعَلَ لَكُم مِّنَ ٱلْجِبَالِ أَكْنَٰنًا وَجَعَلَ لَكُمْ سَرَٰبِيلَ تَقِيكُمُ ٱلْحَرَّ وَسَرَٰبِيلَ تَقِيكُم بَأْسَكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ يُتِمُّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْلِمُونَ

Artinya: Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya).

3. Keadaan gunung saat kiamat

Surat Thaha Ayat 105

وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْجِبَالِ فَقُلْ يَنسِفُهَا رَبِّى نَسْفًا

Artinya: Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya"

Surat Thaha Ayat 106
فَيَذَرُهَا قَاعًا صَفْصَفًا

Artinya: Maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali.

Surat Al-Waqi'ah Ayat 4-6
إِذَا رُجَّتِ ٱلْأَرْضُ رَجًّا
وَبُسَّتِ ٱلْجِبَالُ بَسًّا
فَكَانَتْ هَبَآءً مُّنۢبَثًّا
Artinya: Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya, Dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya. Maka jadilah ia debu yang beterbangan.

Surat Al-Muzzammil Ayat 14

يَوْمَ تَرْجُفُ ٱلْأَرْضُ وَٱلْجِبَالُ وَكَانَتِ ٱلْجِبَالُ كَثِيبًا مَّهِيلًا

Artinya: Pada hari bumi dan gunung-gunung bergoncangan, dan menjadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan pasir yang berterbangan.

Surat Al-Qari'ah Ayat 5

وَتَكُونُ ٱلْجِبَالُ كَٱلْعِهْنِ ٱلْمَنفُوشِ

Artinya: Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.




(dvs/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads