Keutamaan Sholat Hajat dan Tata Cara Mengamalkannya

Keutamaan Sholat Hajat dan Tata Cara Mengamalkannya

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Sabtu, 14 Okt 2023 19:00 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi sholat hajat (Foto: Dok.Detikcom)
Jakarta -

Sholat hajat adalah amalan sunnah bagi kaum muslimin agar Allah SWT mengabulkan hajat atau keinginannya. Ibadah tersebut dikerjakan dengan jumlah paling sedikit dua rakaat pada malam hari.

Mengutip Kitab Al-Wajiz fi Fiqh As-Sunnah Sayyid Sabiq karya Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dan diterjemahkan oleh Ahmad Tirmidzi dkk, dalil pelaksanaan sholat hajat mengacu pada riwayat yang berasal dari Abu Darda' bahwa Nabi SAW bersabda,

"Barang siapa yang berwudhu dan menyempurnakannya, kemudian dia sholat dua rakaat dan disempurnakannya, maka Allah akan memberikan kepadanya apa yang dia inginkan, baik segera atau ditunda." (HR Ahmad dengan sanad shahih)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam buku Shalat Hajat oleh Ghaida Halah Ikram, dikatakan tidak ada ketentuan waktu pengerjaan sholat hajat, namun haram hukumnya melaksanakan sholat hajat setelah sholat subuh dan sholat ashar. Selain itu, sholat hajat tidak dilakukan berjamaah melainkan sendiri.

Meski termasuk ke dalam amalan sunnah, sholat hajat mengandung keistimewaan. Seperti apa? Simak bahasannya berikut ini.

ADVERTISEMENT

Keutamaan Sholat Hajat

Menukil buku Shalat Tahajud dan Shalat Hajat oleh Mahmud asy-Syafrowi, sholat hajat dapat menjadi motivator terkuat untuk mencapai kekhsyukan. Mengapa demikian? Sebab, selama ini kaum muslimin banyak melakukan sholat fardhu maupun sunnah, namun jarang khusyuk.

Sholat hajat dapat menjadi pendongkrak kemuliaan seorang hamba di sisi Allah SWT. Apalagi, sholat hajat dispesialkan untuk meminta hajat kepada Allah SWT.

Dengan mengerjakan sholat hajat, niscaya seorang hamba lebih dekat kepada Rabb-nya. Seringkali kita mencita-citakan sesuatu dan mengandalkan kemampuan diri tanpa menyadari bahwa Allah penguasa segalanya dan hanya Dia yang dapat menghendaki sesuatu.

Keistimewaan lainnya yang terkandung dalam sholat hajat ialah niscaya manusia yang mengerjakan amalan tersebut terhindar dari perbuatan terlarang. Ketika mereka mengalami masalah berat, tentu manusia bisa kehilangan akalnya dan melakukan segala cara untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

Di sinilah peran sholat hajat berfungsi. Jika ia beriman kepada Allah SWT dan menggantungkan segala sesuatu kepada-Nya hal tersebut tidak akan terjadi. Kemudian, sholat hajat juga dapat menenangkan siapa saja yang mengerjakannya.

Apabila hajatnya belum dikabulkan, Allah SWT akan memberi mereka ketenangan. Hal tersebut juga harus disertai keyakinan yang tinggi bahwa suatu saat nanti Allah SWT akan mengabulkan, hanya saja waktunya belum tepat seperti dijelaskan dalam buku Penuntun Mengerjakan Shalat Hajat karya Ali Akbar bin Aqil.

Tata Cara Sholat Hajat

Mengutip dari buku Shalat Hajat oleh Ghaida Halah Ikram, berikut tata cara sholat hajat:

  • Lafadz niat sholat hajat di dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram

Ψ§ΩΨ΅ΩŽΩ„ΩΩ‘Ω‰ Ψ³ΩΩ†ΩŽΩ‘Ψ©ΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ψ­ΩŽΨ§Ψ¬ΩŽΨ©Ω Ψ±ΩŽΩƒΩ’ΨΉΩŽΨͺΩŽΩŠΩ’Ω†Ω لِلهِ ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

Arab latin: Ushollii sunnatal haajati rok'aataini lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat sholat hajat sunnah hajat dua raka'at karena Allah Ta'ala."

  • Membaca doa iftitah
  • Membaca ta'awwudz
  • Dilanjutkan dengan mengucapkan surat al-Fatihah
  • Membaca salah satu surah di dalam al-Quran (Dianjurkan untuk membaca surah Al-Kafirun dan surah Al-Ikhlas satu kali)
  • Rukuk sambil membaca tasbih tiga kali
  • I'tidal dengan tuma'ninah sambil membaca bacaannya
  • Lalu sujud sambil membaca tasbih sebanyak 3 kali
  • Setelah itu, lakukan rakaat kedua seperti cara di atas
  • Jika sudah sampai di tasyahud akhir, jangan lupa untuk mengucapkan salam

Doa setelah Sholat Hajat

Dalam Kitab Ta'Jul Jamil Lil Ushul disebutkan setelah melaksanakan sholat hajat sebaiknya dilanjutkan dengan membaca doa sholat hajat. Doa ini diawali dengan membaca istighfar sebanyak 100 kali atau minimal 33 kali kemudian dilanjutkan dengan sholawat atas Nabi Muhammad SAW dengan jumlah yang sama.

Ψ£ΩŽΨ³Ω’ΨͺΩŽΨΊΩ’ΩΩΨ±Ω Ψ§Ω„Ω„ΩŽΩ‘Ω‡ΩŽ Ψ§Ω„Ω’ΨΉΩŽΨΈΩΩŠΩ…ΩŽ Ψ§Ω„ΩŽΩ‘Ψ°ΩΩŠ Ω„ΩŽΨ§ Ψ₯ΩΩ„ΩŽΩ‡ΩŽ Ψ₯ΩΩ„ΩŽΩ‘Ψ§ Ω‡ΩΩˆΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ψ­ΩŽΩŠΩŽΩ‘ Ψ§Ω„Ω’Ω‚ΩŽΩŠΩΩ‘ΩˆΩ…ΩŽ وَأَΨͺُوبُ Ψ₯ΩΩ„ΩŽΩŠΩ’Ω‡

Arab latin: Astaghfirullohal 'azhim alladzi la ilaha illa huwal hayyul qoyyum wa atubu ilaih

Artinya: "Aku memohon ampunan kepada Allah yang Maha Agung, tiada tuhan selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat pada-Mu."

Setelah itu, membaca doa seperti yang diriwayatkan At-Tirmidzi dan Ibnu Abu Aufa yang berbunyi:

Arab latin: Laa ilaaha illalloohul haliimul kariim. Subhaanallohi robbil 'arsyil 'azhiim. Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin. As aluka muujibaari rohmatika wa 'aazaaima maghfirotika wal ghoniimata min kulli birri wassalaamata min kulli itsmin laa tada' lii dzamban illa ghofartah walaa hamman illaa farojtah walaa haajatan hiya laka ridhon illa qodhoitah yaa arhamar roohimiin

Artinya: "Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Lembut dan Maha Penyantun. Maha Suci Allah, Tuhan pemelihara Arsy yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu dan memperoleh keuntungan pada tiap-tiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan, melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang."

Sementara itu, dalam Kitab Jami' al-Tirmidzi terdapat hadits dari Abu Hurairah RA bahwa ketika Nabi SAW risau dalam sebuah persoalan, beliau menengadah ke langit dan berdoa dengan sungguh-sungguh, beliau SAW mengucap,

ΩŠΩŽΨ§Ψ­ΩŽΩŠΩΩ‘ يَا Ω‚ΩŽΩŠΩΩ‘ΩˆΩ…Ω

Arab latin: Ya Hayy ya Qayyum

Artinya: "Wahai Sang Mahahidup dan Sang Mahamandiri."

Masih dalam kitab yang sama, Anas bin Malik RA juga meriwayatkan bahwa apabila Nabi SAW sedang risau, beliau mengucapkan,

يَا Ψ­ΩŽΩŠΩ‘Ω يَا Ω‚ΩŽΩŠΩ‘ΩΩˆΩ’Ω…Ω Ψ¨ΩΨ±ΩŽΨ­Ω’Ω…ΩŽΨͺΩΩƒΩŽ Ψ£ΩŽΨ³Ω’ΨͺΩŽΨΊΩΩŠΩ’Ψ«Ω

Arab latin: Ya hayyu ya qoyyum bi rahmatika astaghiits

Artinya: "Wahai Sang Mahahidup, wahai Sang Mahamandiri, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan."




(aeb/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads