Iman memiliki lebih dari 70 cabang sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih. Salah satu cabang iman ini berkaitan dengan lisan.
Mengutip buku The Religion of Islam karya Maulana Muhammad Ali, Ahli kamus Al-Qur'an yang terkenal, Imam Raghib, mengartikan iman terkadang tak lebih dari sekadar pengakuan di lisan bahwa seseorang beriman kepada Nabi Muhammad SAW. Penggunaan kata iman jenis ini disebutkan dalam Al-Qur'an, yakni pada surah Al Baqarah ayat 62.
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَادُوْا وَالنَّصٰرٰى وَالصَّابِــِٕيْنَ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ اَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْۚ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ ٦٢
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang Sabiin siapa saja (di antara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari Akhir serta melakukan kebajikan (pasti) mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut yang menimpa mereka dan mereka pun tidak bersedih hati."
Imam Raghib juga mengatakan bahwa iman juga dapat diartikan sebagai tashdiqun bilqalbi wa 'amalun bi-jawarih yang artinya pengakuan dengan lisan tersebut harus diiringi dengan pembenaran di dalam hati dan melakukannya dengan anggota badan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al Hadid ayat 19,
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖٓ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الصِّدِّيْقُوْنَ ۖوَالشُّهَدَاۤءُ عِنْدَ رَبِّهِمْۗ لَهُمْ اَجْرُهُمْ وَنُوْرُهُمْۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَكَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَآ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَحِيْمِ ࣖ ١٩
Artinya: "Orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya mereka itulah aṣ-ṣiddīqūn (yang sangat kukuh dalam kebenaran dan pembenarannya) dan syuhadā' (orang-orang yang disaksikan kebenaran dan kebajikannya) di sisi Tuhan mereka. Mereka mendapatkan pahala dan cahaya (dari Tuhan) mereka. Adapun orang-orang yang kufur dan mendustakan ayat-ayat Kami itulah penghuni (neraka) Jahim."
Sementara itu, Ulama Syafi'iyyah Al-Muzani mendefinisikan iman adalah ucapan dan perbuatan, bersamaan dengan keyakinan dalam hati. Ia juga menyebut bahwa iman adalah ucapan dengan lisan dan perbuatan dengan anggota tubuh. Pendapat Al-Muzani ini dinukil Abu Utsman Kharisman dalam buku Biografi dan Akidah Imam al-Muzani.
Menurut sebuah hadits, iman terdiri dari berbagai cabang. Hadits yang menerangkan cabang iman diriwayatkan dari Abu Hurairah RA sebagaimana termuat dalam kitab Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi. Rasulullah SAW bersabda,
الْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضَعٌ وَسِتُونَ شُعْبَةً فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنْ الْإِيمَانِ
Artinya: "Iman itu memiliki 70 atau 60 lebih cabang. Cabang yang paling utama adalah mengucapkan (dan menegakkan) kalimat laa ilaaha illallaah, sedang yang paling ringan adalah menyingkirkan duri dari jalan. Dan malu merupakan salah satu cabang iman." (HR Bukhari dan Muslim)
Cabang iman yang berkaitan dengan lisan menurut hadits tersebut adalah pengakuan lisan yang disertai perbuatan anggota badan, yakni pengucapan syahadatain dan melaksanakan konsekuensinya, sebagaimana dijelaskan Khalid Sayyid Rusyah dalam kitab Darul Shafa wa Marwah Li an-Nasr wa At-tauzi'.
Contoh Cabang Iman Terkait Lisan
- Mengucap kalimat tauhid la ilaha illallah
- Mengucap syahadat
- Membaca Al-Qur'an
- Berzikir atau mengagungkan asma Allah SWT
- Berdoa
- Amar ma'ruf nahi mungkar
Contoh cabang iman yang berkaitan dengan lisan tersebut termuat dalam kitab Al-Khurasaniyyah fi Syarhi 'Aqidah Ar-Raziyyaini (Ashli As-Sunnah wa I'tiqad Ad-Din) karya Syaikh Abdul Aziz Marzuq Ath-Tharifi dan buku Kajian Tauhid dalam Bingkai Aswaja karya Ahmad Hawassy.
Abu Ja'far Umar Al-Qazwini dalam Mukhtashar Sya'bul Iman Imam Baihaqi menjelaskan bahwa menjaga lisan dari perbuatan tercela termasuk bagian cabang iman yang agung. Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang berasal dari Abdullah bin Amr RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Seorang Muslim adalah menyelamatkan muslim lainnya dari lisan dan tangannya dan orang yang hijrah adalah seorang yang meninggalkan larangan Allah." (HR Bukhari dan Abu Dawud)
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi