Qurban dan Aqiqah merupakan dua jenis ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT. Keduanya sama -sama memiliki amalan yang sama, yaitu menggunakan proses penyembelihan hewan ternak.
Namun, meski keduanya melibatkan penyembelihan hewan, ada beberapa perbedaan yang signifikan antara qurban dan aqiqah. Baik dari segi tujuan, waktu pelaksanaan, hewan yang dikorbankan, hingga tujuan sosialnya.
Artikel kali ini akan membahas mengenai 10 perbedaan qurban dan aqiqah. Agar lebih paham, yuk simak artikel berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
10 Perbedaan Qurban dan Aqiqah
Mengutip dari buku Fiqih Madrasah yang ditulis oleh Harjan Syuhada dan Sungarso, berikut perbedaan antara qurban dan aqiqah:
1. Tujuan Ibadah
Perbedaan pertama antara qurban dan aqiqah adalah mengenai tujuan ibadahnya. Tujuan utama qurban yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengikuti teladan Nabi Ibrahim yang siap mengorbankan putranya, Nabi Ismail.
Sedangkan tujuan utama dari aqiqah adalah untuk menyambut kelahiran seorang anak dengan mengorbankan hewan yang diberi nama sesuai dengan anak yang dilahirkan. Aqiqah dinilai sebagai bentuk syukur kepada Allah atas karunia kelahiran anak.
2. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan qurban dilakukan pada tanggal 10, 11, dan 12 bulan Dzulhijjah, yaitu bulan terakhir dalam kalender Hijriyah. Berbeda dengan qurban, Aqiqah bisa dilaksanakan kapan saja setelah kelahiran anak.
Wajarnya, aqiqah dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran anak.Tetapi aqiqah juga dapat dilaksanakan dalam waktu yang lebih lama setelah kelahiran anak, tanpa batasan waktu yang ketat.
3. Jenis Hewan yang Dikorbankan
Dalam qurban, hewan yang disembelih bisa berupa sapi, kambing, atau domba. Namun sebagian besar umat Muslim lebih memilih sapi sebagai hewan qurban karena memiliki nilai yang lebih tinggi.
Sedangkan dalam aqiqah, hewan yang dikorbankan biasanya berupa kambing atau domba. Beberapa juga memilih sapi jika ia memiliki kemampuan finansial yang lebih baik.
4. Jumlah Hewan yang Dikorbankan
Sesuai waktu pelaksanaanya, setiap tahun seorang Muslim dianjurkan untuk menyembelih satu hewan qurban. Namun, bisa juga lebih dari satu hewan sesuai dengan kemampuan finansialnya.
Namun dalam aqiqah, satu hewan cukup untuk menyambut kelahiran seorang anak. Tetapi kamu juga dapat menyembelih lebih dari satu hewan aqiqah jika mampu.
5. Pembagian Daging
Selanjutnya dalam pembagian hak, daging hewan qurban dibagi menjadi tiga bagian dan masing-masing memiliki tujuan berbeda. Salah satu bagian diberikan kepada yang berhak menerima, satu bagian diberikan kepada kerabat, dan satu bagian lagi diberikan kepada yang membutuhkan.
Sama halnya dengan qurban, daging hewan aqiqah juga dapat dibagikan kepada siapa yang membutuhkan. Namun pada dasarnya, daging aqiqah diperuntukkan bagi keluarga yang melaksanakan aqiqah dan kerabat yang berpartisipasi dalam perayaan tersebut.
6. Tujuan Sosial
Ibadah qurban memiliki tujuan sosial yang kuat, di mana sebagian daging hewan qurban harus disumbangkan kepada orang-orang yang membutuhkan. Ini bertujuan untuk berbagi rezeki dengan mereka yang kurang mampu.
Namun, aqiqah juga memiliki dimensi sosial, tetapi tidak sekuat qurban. Dalam aqiqah, sebagian daging hewan aqiqah dapat diberikan kepada keluarga, kerabat, atau tetangga sebagai tanda syukur dan undangan mereka untuk bergabung dalam perayaan kelahiran anak.
7. Rangkaian Ibadah
Qurban melibatkan serangkaian ibadah yang harus dilakukan, seperti niat qurban, menyembelih hewan, membagi daging, dan membagikannya kepada yang berhak menerima. Proses ini umumnya dilakukan di tempat tertentu yang telah ditentukan.
Aqiqah juga melibatkan rangkaian ibadah, seperti niat aqiqah, menyembelih hewan, memberi nama anak, mencukur rambut bayi, dan membagi daging kepada keluarga dan kerabat. Proses aqiqah dapat dilakukan di rumah atau di tempat yang disepakati oleh keluarga.
8. Pengorbanan Hewan Betina
Dalam qurban, dianjurkan untuk mengorbankan hewan betina yang telah mencapai usia tertentu. Misalnya seperti sapi betina yang telah melahirkan atau domba betina yang berusia minimal satu tahun.
Sebaliknya, dalam aqiqah, baik hewan jantan maupun betina dapat dikorbankan. Tidak ada ketentuan khusus mengenai jenis kelamin hewan yang harus dipilih.
9. Kewajiban dan Sunnah
Qurban merupakan salah satu ibadah yang termasuk dalam kewajiban bagi umat Muslim yang mampu melakukannya. Setiap Muslim yang memenuhi syarat finansial dianjurkan untuk melaksanakan qurban setidaknya sekali seumur hidup.
Sementara itu, aqiqah adalah ibadah yang termasuk dalam sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Meskipun tidak diwajibkan, aqiqah merupakan ibadah yang dianjurkan oleh Rasulullah.
10. Makna dan Simbolisme
Qurban memiliki makna yang lebih mendalam dalam konteks pengorbanan dan pengabdian kepada Allah. Ini mengingatkan umat Muslim akan ketaatan Nabi Ibrahim dan kepatuhan Nabi Ismail dalam menghadapi ujian Allah.
Sedangkan aqiqah memiliki makna yang lebih spesifik terkait kelahiran dan kesyukuran atas karunia Allah atas kelahiran seorang anak. Melalui aqiqah, keluarga menyambut kelahiran anak dengan mengorbankan hewan dan memberikan nama kepada anak.
Itulah beberapa hal yang membedakan qurban dan aqiqah. Semoga dapat dipahami ya Detikers.
(row/row)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi