7 Ucapan yang Harus Muslim Hindari, Termasuk Mengafirkan Orang

7 Ucapan yang Harus Muslim Hindari, Termasuk Mengafirkan Orang

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Selasa, 09 Mei 2023 12:30 WIB
Young man showing a sign of closing mouth and silence gesture doing like closing his mouth with a zipper on isolated pink background
Foto: Getty Images/iStockphoto/Koldunova_Anna
Jakarta -

Di antara hal yang diajarkan Nabi SAW kepada umatnya adalah perihal adab ketika berbicara, di mana terdapat sejumlah ucapan dan kata yang harus dihindari oleh muslim. Apa saja?

Fuad bin Abdul Aziz Asy-Syalhub dalam Kitabul-Aadab mengemukakan salah satu kebaikan yang Rasulullah SAW tunjukan kepada umat Islam, dan keburukan yang beliau peringatkan adalah perkara adab.

Adab di sini meliputi segala urusan agama dan duniawi. Seperti dalam ibadah terdapat adabnya, hingga adab saat bergaul dengan keluarga, anak-anak, serta masyarakat sekitar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenai adab ketika berbicara, di Indonesia terkenal peribahasa 'mulutmu harimau mu'. Yang mana pepatah ini lebih kurang bermakna bahwa ucapan dapat menjadi senjata untuk melukai perasaan orang lain. Sehingga ungkapan itu sebagai peringatan agar manusia bisa menjaga ucapan yang dilontarkan.

Adapun dalam Islam, Fuad bin Abdul Aziz Asy-Syalhub mengemukakan terdapat banyak kata dan lafaz yang syariat larang untuk keluar dari lisan seseorang. Di mana seburuk-buruk muslim yang mengucapkannya adalah orang alim (berilmu).

ADVERTISEMENT

Ucapan dan Kata yang Harus Dihindari dalam Islam

Masih dari Kitabul-Aadab, terdapat beberapa dari banyaknya lafaz yang mesti ditinggalkan dari lisan. Di antaranya:

1. Mengafirkan, Membid'ahkan dan Memfasikkan Seseorang

Larangan ini ditujukan bagi seluruh muslim, baik wanita maupun pria. Sebagaimana sabda Rasul SAW:

Ψ£ΩŽΩŠΩ‘ΩΩ…ΩŽΨ§ Ψ±ΩŽΨ¬ΩΩ„Ω مُسْلِمٍ Ψ£ΩŽΩƒΩ’ΩΩŽΨ±ΩŽ Ψ±ΩŽΨ¬ΩΩ„Ψ§Ω‹ مُسْلِمًا فَΨ₯ِنْ ΩƒΩŽΨ§Ω†ΩŽ ΩƒΩŽΨ§ΩΩΨ±Ω‹Ψ§ وَΨ₯ΩΩ„Ω‘ΩŽΨ§ ΩƒΩŽΨ§Ω†ΩŽ Ω‡ΩΩˆΩŽ Ψ§Ω„Ω’ΩƒΩŽΨ§ΩΩΨ±Ω

Artinya: "Laki-laki muslim mana saja yang mengafirkan laki-laki muslim lainnya, jika dia adalah seorang kafir dan kalau bukan, maka dialah yang kafir." (HR Bukhari [6104], Muslim [60], Ahmad [4637], Tirmidzi [2637], Abu Dawud [4687], & Malik [1844])

2. Bersumpah dengan selain Nama Allah

Seluruh makhluk termasuk manusia, tidak diperbolehkan bersumpah selain dengan nama Pemilik dan Pencipta mereka yakni Allah SWT. Al-Hafizh mengatakan, "Para ulama mengemukakan bahwa rahasia dilarangnya bersumpah dengan selain nama Allah, karena bersumpah dengan sesuatu berarti mengagungkan sesuatu itu. Dan pengagungan itu hanya milik Allah saja."

Orang yang bersumpah dengan selain nama Allah SWT, maka ia telah kafir dan syirik. Sesuai hadits yang diriwayatkan Sa'ad bin Ubadah: "Bahwasanya Ibnu Umar mendengar seorang lelaki bersumpah dengan berkata, 'Tidak, demi Kakbah.'

Maka, Ibnu Umar mengatakan, 'Tidak boleh bersumpah dengan selain nama Allah, karena sesungguhnya aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Siapa saja yang bersumpah dengan selain nama Allah, dia sungguh telah kafir atau musyrik'." (HR Tirmidzi [1535], Ahmad [6036], & Abu Dawud [3251])

3. Bersumpah untuk Menceraikan

Seperti dengan ucapan, 'aku bersumpah harus menceraikan istriku' atau 'aku benar-benar akan melakukan hal ini' atau 'aku bersumpah harus menceraikan istriku (3x), aku tidak melakukan hal itu'.

Dikatakan oleh Ibnu Utsaimin, Jika mereka bersumpah untuk menceraikan (seperti dengan lafaz di atas). Ini semua menyalahi apa yang telah diajarkan oleh Nabi SAW. Kebanyakan para ulama mengatakan bahwasanya jika dia melanggar sumpahnya, maka perceraian benar-benar terjadi, sekalipun pendapat yang kuat adalah cerai apabila dilakukan dengancara sumpah yamin."

4. Memanggil 'Tuan' kepada Orang Munafik

Buradah meriwayatkan bahwa Rasul SAW bersabda, "Janganlah kalian mengatakan kepada orang munafik itu 'tuan', karena jika dia menjadi tuan, kalian telah membuat Tuhan kalian Azza wa Jalla murka." (HR Abu Dawud [4977], Ahmad [22430], & Bukhari [760])

Maksudnya membuat Allah SWT murka lantaran sudah membesarkan orang munafik itu. Padahal ia bukanlah orang yang berhak mendapatkan pengagungan.

Ibnu Atsir berkata, "Janganlah kalian mengatakan kepada orang munafik dengan sebutan 'tuan' karena jika dia adalah tuan kalian dan dia adalah orang munafik, maka derajat kalian di bawahnya. Dan hal demikian tidak diridhai Allah SWT."

5. Mencela Masa atau Zaman

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda dalam hadits qudsi:

Ω‚ΩŽΨ§Ω„ΩŽ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡Ω ΩŠΩΨ€Ω’Ψ°ΩΩŠΩ’Ω†ΩΩŠ ابْنِ Ψ’Ψ―ΩŽΩ…ΩŽ ΩŠΩŽΨ³ΩΨ¨Ω‘Ω Ψ§Ω„Ψ―Ω‘ΩŽΩ‡Ω’Ψ±ΩŽ ΩˆΩŽΨ£ΩŽΩ†ΩŽΨ§ Ψ§Ω„Ψ―Ω‘ΩŽΩ‡Ω’Ψ±ΩΨŒ بِيَدِي Ψ§Ω„Ω’Ψ£ΩŽΩ…Ω’Ψ±Ω Ψ£ΩΩ‚ΩŽΩ„Ω‘ΩΨ¨Ω Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩŠΩ’Ω„ΩŽ ΩˆΩŽΨ§Ω„Ω†Ω‘ΩŽΩ‡ΩŽΨ§Ψ±ΩŽ

Artinya: "Allah Ta'ala berfirman, 'Manusia menyakiti Aku, dia mencela masa, dan Aku adalah Pencipta masa, di tangan-Ku segala urusan, Aku yang mengganti malam dan siang'." (HR Bukhari [4826], Muslim [2246], Ahmad [7204], Abu Dawud [5274], & Malik [1846])

Hadits di atas melarang muslim menghina masa, karena itu sama dengan menghina dan mencela penciptanya serta pengaturnya. Mereka dilarang supaya tidak terpeleset sehingga mencela Allah SWT.

Hal ini juga lantaran orang jahiliyah kala itu kerap mencela masa apabila tertimpa musibah. Adapun mengikuti kebiasaan jahiliyah tidak diperbolehkan bagi muslim. Contoh mencela masa, 'Betapa sialnya hari ini.'

6. Mengharamkan Sesuatu yang Halal dan Sebaliknya

Tidak diperbolehkan menyifati sesuatu dengan haram, kecuali jika sesuatu itu memang diharamkan oleh Allah SWT atau rasul-Nya. Karena mengharamkan sesuatu yang tidak diharamkan adalah melanggar hak ketuhanan. Mengandung juga isyarat bahwa suatu hal itu haram, padahal tidak.

Dalam Surat An-Nahl ayat 116, Allah SWT berfirman: "Janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang diucapkan oleh lidahmu secara bohong, "Ini halal dan ini haram," untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak akan beruntung."

Asy-Syaukani berkata, "Maknanya adalah janganlah kalian mengharamkan dan menghalalkan karena ucapan yang lepas dari lisan kalian tanpa hujah atau alasan."

7. Mengucapkan Semua Manusia telah Binasa

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasul SAW bersabda, "Jika serang laki-laki berkata, 'Manusia semua telah binasa', maka dia orang yang paling binasa." (HR Muslim [2623], Ahmad [9678], Abu Dawud [4983], Malik (1845), & Bukhari [759])

Al-Khaththabi berkata, "Maknanya adalah seorang laki-laki senantiasa mencela orang-orang, dan menyebut keburukan mereka dan mengatakan 'orang-orang semua binasa', dan lain-lain. Jika dia melakukan itu, dia adalah orang yang paling binasa di antara mereka, yakin orang yang paling buruk di antara mereka, karena dosa yang dilakukannya disebabkan dia telah mencela dan menghina mereka. Bahkan itu bisa membuatnya ujub dengan dirinya, dan memandang bahwa dirinya yang paling baik dari semua orang."

Itulah tujuh dari sekian banyak kata yang harus dihindari oleh muslim. Jangan diucapkan ya detikers!




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads