Sholat dhuha adalah salah satu amalan sunnah sholat yang bermanfaat untuk mendatangkan rezeki serta beberapa keutamaan lainnya. Mengamalkan sholat dhuha ini diperlukan waktu yang khusus. Lalu, sholat dhuha mulai jam berapa?
Waktu Pelaksanaan Sholat Dhuha
Waktu pengerjaan sholat dhuha dijelaskan dalam sebuah hadits sebagai berikut. Diriwayatkan melalui Ali Radhiyallahu anhu yang menyampaikan bahwa,
رَوَى عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي الضُّحَى سِرًّا فِي وَقَتَيْنِ، إِذَا أَشْرَقَتِ الشَّمْسُ وَارْتَفَعَتْ قَامَ وَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ - وَهُوَ أَوَّلُ لِوِرْدِ الثَّانِي مِنْ أَوْرَادِ النَّهَارِ كَما سَيَأْتِي - وَإِذَا البَسَطَتِ الشَّمْسُ وَكَانَتْ فِي رُبْعِ السَّمَاءِ مِنْ جَانِبِ الشَّرْقِ صَلَّى أَرْبَعًا.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Rasulullah SAW mengerjakan sholat dhuha dengan total enam rakaat pada dua waktu: (pertama) ketika matahari terbit kira-kira telah lewat lima belas menit, Nabi mengerjakan sholat dua rakaat (disebut sebagai sholat isyraq); (kedua) ketika matahari bersinar penuh menghiasi kira-kira seperempat langit dan masih berada pada sisi timur, Nabi sholat empat rakaat." (HR. At- Tirmidzi, An-Nasa'i, dan Ibnu Majah).
Dikutip dari Buku Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW karya Ustadz Arif Rahman bahwa dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa waktu sholat dhuha mulai dapat dikerjakan ketika matahari mulai naik setinggi satu ombak, kira kira sudah 15 menit dan ketika matahari telah bersinar penuh sebanyak seperempat langit dari sisi timur. Sementara waktu berakhirnya pelaksanaan sholat dhuha adalah ketika beranjak memasuki waktu zuhur.
Dalam sumber yang lain, yaitu Kitab Ihya' Ulumudin yang juga menjelaskan mengenai hadits di atas menyapaikan bahwa sholat dhuha dapat dimulai ketika memasuki jam 7 pagi. Namun, diberikan keterangan bahwa waktu afdhal sebagai bentuk kehati-hatian dalam pelaksanaan sholat dhuha adalah jam 8-9 pagi.
Keutamaan Sholat Dhuha
Pengerjaan sholat dhuha memiliki beragam keutamaan. Beberapa keutamaan mengerjakan sholat dhuha adalah sebagai berikut:
1. Mendatangkan Rezeki
Rasulullah SAW menerangkan perihal sholat dhuha dapat mendatangkan rezeki melalui sebuah hadits, yaitu
"Sholat shuha itu dapat mendatangkan rezeki sekaligus menolak kemiskinan, dan tiada yang memelihara amalan sholat dhuha kecuali orang-orang yang bertaubat." (HR. at-Tirmidzi)
2. Masuk Surga
Perihal mangamalkan sholat dhuha mendapatkan keutamaan untuk masuk surga sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, yaitu
"Di dalam surga itu terdapat pintu-pintu, terdapat satu yang bernama bab ad-dhuha (Pintu dhuha), kemudian pada hari Kiamat besok terdapat orang yang memanggil, 'Dimanakah orang-orang yang senantiasa mengerjakan sholat dhuha? Ini adalah pintu kamu, masuklah dengan kasih sayang Allah SWT." (HR. at-Tabrani).
3. Dibangunkan Istana di Surga oleh Allah
Dikisahkan melalui Anas bin Malik bahwa Rasulullah SAW saat itu bersabda,
"Barangsiapa yang mengerjakan sholat dhuha sebanyak 12 rakaat, maka Allah SWT akan membuatkan baginya istana yang bertepat di surga." (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah. Melalui Hadits hasan)
4. Sholat Dhuha Senilai dengan Sedekah
Melalui sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda
"Hendaklah setiap darimu untuk setiap pagi melakukan sedekah untuk setiap ruas tulang badannya. Setiap tasbih merupakansedekah, setiap tahmid juga adalah sedekah, setiap tahlil juga sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar ma'ruf merupakan sedekah, nahi munkar juga merupakansedekah. Dan cukup menggantikan itu semua dengan dua rakaat yang dilaksanakan di waktu dhuha (sholat dhuha)." (HR. Muslim, Ahmad dan Abu Dawud).
5. Sholat Dhuha sebagai Investasi Amal Cadangan
Dilansir dalam buku Berkah Shalat Dhuha oleh M. Khalilurrahman Al Mahfani disebutkan bahwa salah satu fungsi ibadah sholat sunah adalah untuk menyempurnakan kekurangan salat wajib. Dan sholat dhuha termasuk dalam investasi atau amal cadangan yang dapat menyempurnakan kekurangan sholat fardhu (wajib).
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya yang pertama kali dihisab pada diri hamba pada hari kiamat dari amalnya adalah sholatnya. Apabila benar (sholatnya) maka ia telah lulus dan beruntung, dan apabila rusak (sholatnya) maka ia akan kecewa dan rugi. Jika terdapat kekurangan pada sholat wajibnya, maka Allah berfirman, 'Perhatikanlah, jikalau hamba-Ku mempunyai sholat sunah maka sempurnakanlah dengan sholat sunahnya sekadar a[a yang menjadi kekurangan pada sholat wajibnya. Jika selesai urusan sholat, barulah amalan lainnya." (HR . Ash-habus Sunan dari Abu Hurairah RA).
Itulah waktu yang tepat dalam melaksanakan sholat dhuha dan keutamaannya. Semoga kita tetap istiqomah menjalankan ibadah sholat sunnah terutama di bulan Ramadan ini.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Kemenhaj Rombak Sistem Antrean Haji, Tak Ada Lagi Masa Tunggu 48 Tahun
Antrean Haji Tiap Daerah Akan Dipukul Rata 26-27 Tahun
Jumlah Santri Sidoarjo Meninggal Akibat Musala Ponpes Ambruk