Waktu Pelaksanaan Sholat Hajat agar Cepat Terkabul, Catat Ya!

Waktu Pelaksanaan Sholat Hajat agar Cepat Terkabul, Catat Ya!

Kristina - detikHikmah
Senin, 20 Mar 2023 19:45 WIB
Muslim man with keffiyeh with agal in praying position (salat) inside the mosque
Ilustrasi sholat Hajat. Foto: Getty Images/iStockphoto/leolintang
Jakarta -

Sholat Hajat adalah sholat sunnah yang dianjurkan Nabi SAW apabila ingin hajatnya dikabulkan oleh Allah SWT. Selain memperhatikan caranya, umat Islam perlu memperhatikan waktu pelaksanaan sholat Hajat agar cepat terkabul.

Menurut Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam Kitab Al-Wajiz fi Fiqh As-Sunnah Sayyid Sabiq, dalil pelaksanaan sholat Hajat bersandar pada hadits yang diriwayatkan dari Abu Darda bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Barang siapa yang berwudhu dan menyempurnakannya, kemudian dia sholat dua rakaat dan disempurnakannya, maka Allah akan memberikan kepadanya apa yang dia inginkan, baik segera atau ditunda." (HR Ahmad dengan sanad shahih)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelaksanaan sholat Hajat juga dikuatkan dengan firman Allah SWT dalam surah Al Baqarah ayat 45. Allah SWT berfirman,

وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ

ADVERTISEMENT

Artinya: "Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sesungguhnya (sholat) itu benar-benar berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk."

Waktu Pelaksanaan Sholat Hajat

Rasulullah SAW tidak menyebut secara pasti kapan waktu terbaik untuk mengerjakan sholat Hajat. Sholat ini bisa dikerjakan siang atau malam di luar waktu yang diharamkan untuk sholat sunnah.

Meski demikian, sejumlah sumber menyebut sholat Hajat lebih utama apabila dikerjakan pada malam hari. Salah satunya seperti dikatakan Ali Akbar bin Aqil dalam bukunya berjudul Penuntun Mengerjakan Shalat Hajat.

Menurutnya, waktu yang terbaik untuk mengerjakan sholat Hajat adalah sepertiga malam terakhir, yakni antara pukul 01.00 dini hari hingga menjelang subuh. Hal ini bersandar pada sebuah hadits yang berbunyi:

"Malam manakah yang paling didengar (dikabulkan oleh Allah SWT)? Rasulullah SAW bersabda, 'Pada tengah malam'." (HR Ahmad dan Ibnu Hibban)

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda,

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

Artinya: "Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman, 'Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku-kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Ku-berikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Ku-ampuni." (HR Bukhari dan Muslim)

Allah SWT telah berfirman dalam surah Az Zariyat ayat 18,

وَبِالْاَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ

Artinya: "dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah)."

Menurut Tafsir Ibnu Katsir, makna memohon ampun dalam ayat tersebut adalah mengerjakan sholat sunnah. Ini merupakan pendapat Mujahid dan lain-lain. Ulama lain berpendapat bahwa mereka mendahulukan sholat sunnah pada malam hari, sedangkan istighfarnya mereka akhirnya sampai waktu sahur.

Merangkum detikHikmah, berikut tata cara sholat Hajat, bacaan niat sholat Hajat, dan doa setelah sholat Hajat.

Tata Cara Sholat Hajat

  • Membaca niat sholat Hajat
  • Takbiratul ihram
  • Membaca doa iftitah
  • Membaca surah Al Fatihah
  • Membaca salah satu surah Al-Qur'an
  • Rukuk
  • I'tidal
  • Sujud
  • Duduk di antara dua sujud
  • Sujud kedua
  • Bangkit dan lakukan gerakan rakaat kedua seperti rakaat pertama
  • Duduk tasyahud akhir
  • Salam

Niat Sholat Hajat

اُصَلِّى سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Ushollii sunnatal haajati rok'aataini lillahi ta'ala

Artinya: "Aku berniat sholat Hajat sunnah Hajat dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Doa setelah Sholat Hajat

Menurut keterangan yang termuat dalam Kitab Ta'Jul Jamil Lil Ushul, setelah melaksanakan sholat Hajat sebaiknya dilanjutkan dengan membaca doa sholat Hajat. Doa ini diawali dengan membaca istighfar sebanyak 100 kali atau minimal 33 kali kemudian dilanjutkan dengan sholawat atas Nabi Muhammad SAW dengan jumlah yang sama.

Berikut bacaan istighfar setelah sholat Hajat,

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْه

Astaghfirullohal 'azhim alladzi la ilaha illa huwal hayyul qoyyum wa atubu ilaih

Artinya: "Aku memohon ampunan kepada Allah yang Maha Agung, tiada tuhan selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat pada-Mu."

Setelah itu, membaca doa seperti yang diriwayatkan At-Tirmidzi dan Ibnu Abu Aufa yang berbunyi,

Laa ilaaha illalloohul haliimul kariim. Subhaanallohi robbil 'arsyil 'azhiim. Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin. As aluka muujibaari rohmatika wa 'aazaaima maghfirotika wal ghoniimata min kulli birri wassalaamata min kulli itsmin laa tada' lii dzamban illa ghofartah walaa hamman illaa farojtah walaa haajatan hiya laka ridhon illa qodhoitah yaa arhamar roohimiin

Artinya: "Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Lembut dan Maha Penyantun. Maha Suci Allah, Tuhan pemelihara Arsy yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu dan memperoleh keuntungan pada tiap-tiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan, melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang."

Dalam Kitab Jami' al-Tirmidzi terdapat hadits dari Abu Hurairah RA bahwa ketika Nabi SAW risau dalam sebuah persoalan, beliau menengadah ke langit dan berdoa dengan sungguh-sungguh, beliau SAW mengucap

يَاحَيُّ يَا قَيُّومُ

Ya Hayy ya Qayyum

Artinya: "Wahai Sang Mahahidup dan Sang Mahamandiri."

Masih dalam kitab yang sama, Anas bin Malik RA juga meriwayatkan bahwa apabila Nabi SAW sedang risau, beliau mengucapkan,

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ

Ya hayyu ya qoyyum bi rahmatika astaghiits

Artinya: "Wahai Sang Mahahidup, wahai Sang Mahamandiri, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan."




(kri/lus)

Hide Ads