Apa Ziarah Kubur Harus Wudhu? Ini Tata Caranya

Apa Ziarah Kubur Harus Wudhu? Ini Tata Caranya

Nilam Isneni - detikHikmah
Jumat, 17 Mar 2023 14:45 WIB
Istanbul, Turkey - April 07, 2012: Man performing ablution. Ablution is a ritual act, where the person washes himself/herself in order to get ready for the prayer. Image taken during midday at the fountains next to Sultanahmet Mosque in Istanbul.
Ilustrasi wudhu sebelum ziarah kubur. Foto: iStock
Jakarta -

Menjelang bulan Ramadan, biasanya umat Islam di Indonesia akan berbondong-bondong untuk berziarah. Dalam Islam, ziarah kubur merupakan hal baik yang dianjurkan. Lantas, ziarah kubur apa harus wudhu? Berikut penjelasannya.

Ada banyak hadits yang berkaitan dengan ziarah kubur termasuk yang mencapai tingkat mutawatir. Disebutkan dalam The Prophet: Commemorations, Visitation and His Knowledge of the Unseen karya Syekh Muhammad Hisyab Kabbani dan diterjemahkan oleh A. Syamsu Rizal, berikut salah satu riwayat mutawatir yang berkaitan dengan ziarah kubur.

Rasulullah SAW bersabda,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesungguhnya aku dulu telah melarang kalian berziarah kubur. Maka (sekarang) ziarahlah karena akan bisa mengingatkan kepada akhirat dan akan menambah kebaikan bagi kalian dengan menziarahinya. Barang siapa yang ingin berziarah maka lakukanlah dan jangan kalian mengatakan 'hujran' (ucapan-ucapan batil)." (HR Muslim, Ahmad, dan al-Thahawi dari Buraydah ibn al-Hasib)

Merangkum dari buku Dialog Lintas Mazhab Fiqh Ibadah dan Muamalah karya Asmaji Muchtar dan Kitab Syarah Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi, ziarah kubur disunnahkan dengan tujuan untuk mengambil pelajaran mengingat akhirat.

ADVERTISEMENT

Menurut pandangan mazhab Syafi'i ziarah kubur menjadi sunnah muakkad mulai dari waktu ashar hari Kamis sampai terbit matahari pada hari Sabtu.

Bagi orang-orang yang berziarah kubur dianjurkan untuk berdoa, mengambil pelajaran, dan membaca Al-Qur'an untuk jenazah. Hal itu dikarenakan adanya manfaat untuk jenazah menurut pandangan yang lebih shahih.

Ulama juga sepakat bahwa ziarah kubur hukumnya sunnah bagi laki-laki, terlebih untuk melaksanakan hak bagi orang tua atau teman. Sebab, ziarah kubur dapat mengingatkan kita akan akhirat dan melembutkan hati dengan mengingat mati dan kondisi-kondisinya.

Namun, untuk wanita sifatnya bisa saja makruh, karena dikhawatirkan menimbulkan fitnah atau ketika mereka menangis dengan suara yang keras. Seorang mukmin wajib untuk mengingatkan dirinya akan kematian, dan bahwa ia akan bergabung bersama orang-orang yang telah meninggalkan itu, baik cepat atau lambat.

Anjuran Wudhu sebelum Ziarah Kubur

Disebutkan dalam buku Sunan Bonang Wali Keramat karya Asti Musman, menurut hadits dan pendapat ulama, berwudhu sebelum memasuki area pemakaman termasuk salah satu tata cara ziarah kubur. Dikatakan, berwudhu bertujuan agar doa yang dipanjatkan lebih mudah dikabulkan Allah SWT.

Mengenai ziarah kubur apa harus berwudhu ini juga disampaikan oleh Muhammad Sholikhin dalam bukunya Ritual dan Tradisi Islam Jawa bahwa wudhu ini terkait dengan dua hal, yakni untuk menggapai kesucian hari, salah satunya adalah dengan kesucian dzahir dengan wudhu, dan sebagai adab sebelum membaca Al-Qur'an dan doa.

Tata Cara Ziarah Kubur

Berikut ini tata cara ziarah kubur selengkapnya:

  • Tidak ada waktu khusus dalam berziarah kubur. Artinya, bisa dilakukan kapan pun.
  • Meluruskan niat sebelum ziarah kubur. Agar tidak menimbulkan kemusyrikan, ziarah kubur hanya diniatkan untuk mendapatkan ridha Allah SWT.
  • Berwudhu. Sebelum memasuki areal pemakaman atau kuburan, berwudhu terlebih dahulu agar doa yang dipanjatkan lebih mudah dikabulkan Allah SWT.
  • Memberikan salam kepada penghuni kubur dan mendoakannya.
  • Menghadap kuburan ketika memberikan salam kepada penghuni kubur.

Adapun, salam yang disunnahkan adalah sebagai berikut:

السَّلامُ على أهل الديار مِنَ المُؤمِنينَ وَالمُسلمين ويرحم الله المستقدمين منكم ومن والمستأخرين وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحِقُونَ

Arab latin: Assalamu 'ala ahlid minal mi'minina wal muslimin wa yarhamukumullahul-mustaq-dimin minkum wa minna wal musta'khirin, wa inna insya-Allahu bikum lahiqun

Artinya: "Assalamu'alaikum, hai para mukmin dan muslim yang bersemayam dalam kubur. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada mereka yang telah mendahului dan yang akan menyusul kalian dan yang telah mendahului dan akan menyusul kami. Sesungguhnya kami insyaallah akan menyusul kalian." (HR Muslim, An-Nasa'i, dan Ahmad)




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads