Surah As Sajdah Ayat 1-30, Benarkah Utamanya Dibaca Pada Jumat Subuh?

Surah As Sajdah Ayat 1-30, Benarkah Utamanya Dibaca Pada Jumat Subuh?

Christavianca Lintang - detikHikmah
Senin, 12 Des 2022 17:30 WIB
Al-Quran yang didalamnya terdapat surat Al Waqiah. Jika dibaca setiap hari dapat mendapatkan keberkahan.
Surah As Sajdah Ayat 1-30. Foto: Getty Images/iStockphoto/jackof
Jakarta -

Anjuran membaca surah Sajdah ialah untuk suatu bentuk peringatan dalam meresapi makna gerakan sujud yang kerap dilakukan setiap hari. Posisi sujud mengajarkan bahwa kita adalah makhluk-Nya yang lemah, kecil, dan tidak berdaya.

Melansir dalam buku Rahasia & Keutamaan Hari Jumat oleh Komarudin Ibnu Mikam, surah As-Sajdah terdiri atas 30 ayat yang termasuk golongan Makkiyah. Surah ini diturunkan setelah surah Al-Mukminun. Dinamakan As-Sajdah sebab pada surah ini terdapat ayat As-Sajdah pada ayat ke 15.


إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِـَٔايَٰتِنَا ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا۟ بِهَا خَرُّوا۟ سُجَّدًا وَسَبَّحُوا۟ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong." (QS. As-Sajdah: 15)


Dalam surah As-Sajdah, Allah SWT menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan kebenaran Nabi Muhammad SAW sebagai rasul Allah dan Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya sebagai petunjuk bagi manusia. Kemudian, menegaskan ketauhidan dan kekuasaan Allah dengan mengemukakan hal-hal yang berhubungan dengan masa terciptanya alam, proses kejadian manusia, dan sebagainya yang dikemukakan sebagai bantahan terhadap argumentasi yang disampaikan oleh orang musyrik.

ADVERTISEMENT

Membaca surah as-Sajdah dianjurkan pada saat melaksanakan salat Subuh di hari Jumat. Sebab, surah tersebut mengingatkan kita semua kaum muslimin tentang berbagai kejadian yang telah dan akan terjadi di hari Jumat. Hal tersebut dijelaskan dalam buku Rahasia Kedahsyatan Hari Jumat oleh Nur'aisyah Al-Bantay, Al-Syaukani dalam Nail al-Authar.

Para ulama berbeda pendapat tentang anjuran membaca as-Sajdah pada salat subuh di hari Jumat. Ibnu Abu Syaibah dalam al-Mushannaf meriwayatkan dari Ibrahim an-Nakha'I yang menyatakan, saat salat Subuh hari Jumat disunnahkan untuk membaca surah yang terdapat ayat sajdahnya.

Ibnu Qayyim berkata: "Banyak orang yang tidak mengerti mengira bahwa yang dimaksud dengan membaca surah as-Sajdah adalah pengkhususan sujud tambahan untuk salat fajar dan mereka menamai sujud ini dengan sujud Jumat. Jika seseorang tidak membaca surat sajdah, maka disunnahkan membaca surat lain yang mengandung sujud (sujud tilawah) dari ayat sajdah.

Bacaan Surah As Sajdah Ayat 1-30 Beserta Artinya
الم

1. Bacaan latin: alif lām mīm

Artinya: Alif Lam Mim.

تَنْزِيلُ الْكِتَابِ لَا رَيْبَ فِيهِ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ

2. Bacaan latin: tanzīlul-kitābi lā raiba fīhi mir rabbil-'ālamīn

Artinya: Turunnya Al-Qur'an itu tidak ada keraguan padanya, (yaitu) dari Tuhan seluruh alam.

أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ ۚ بَلْ هُوَ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا أَتَاهُمْ مِنْ نَذِيرٍ مِنْ قَبْلِكَ لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ

3. Bacaan latin: am yaqụlụnaftarāh, bal huwal-ḥaqqu mir rabbika litunżira qaumam mā atāhum min nażīrim ming qablika la'allahum yahtadụn

Artinya: Tetapi mengapa mereka (orang kafir) mengatakan, "Dia (Muhammad) telah mengada-adakannya." Tidak, Al-Qur'an itu kebenaran (yang datang) dari Tuhanmu, agar engkau memberi peringatan kepada kaum yang belum pernah didatangi orang yang memberi peringatan sebelum engkau; agar mereka mendapat petunjuk.

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۖ مَا لَكُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا شَفِيعٍ ۚ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ

4. Bacaan latin: allāhullażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā fī sittati ayyāmin ṡummastawā 'alal-'arsy, mā lakum min dụnihī miw waliyyiw wa lā syafī', a fa lā tatażakkarụn

Artinya: Allah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Bagimu tidak ada seorang pun penolong maupun pemberi syafaat selain Dia. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?

يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ

5. Bacaan latin: yudabbirul-amra minas-samā`i ilal-arḍi ṡumma ya'ruju ilaihi fī yauming kāna miqdāruhū alfa sanatim mimmā ta'uddụn

Artinya: Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.

ذَٰلِكَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ

6. Bacaan latin: żālika 'ālimul-gaibi wasy-syahādatil-'azīzur-raḥīm

Artinya: Yang demikian itu, ialah Tuhan yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang.

الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ ۖ وَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنْسَانِ مِنْ طِينٍ

7. Bacaan latin: allażī aḥsana kulla syai`in khalaqahụ wa bada`a khalqal-insāni min ṭīn

Artinya: Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah,

ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ

8. Bacaan latin: ṡumma ja'ala naslahụ min sulālatim mim mā`im mahīn

Artinya: kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani).

ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ ۖ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ

9. Bacaan latin: ṡumma sawwāhu wa nafakha fīhi mir rụḥihī wa ja'ala lakumus-sam'a wal-abṣāra wal-af`idah, qalīlam mā tasykurụn

Artinya: Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati bagimu, (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.

وَقَالُوا أَإِذَا ضَلَلْنَا فِي الْأَرْضِ أَإِنَّا لَفِي خَلْقٍ جَدِيدٍ ۚ بَلْ هُمْ بِلِقَاءِ رَبِّهِمْ كَافِرُونَ

10. Bacaan latin: wa qālū a iżā ḍalalnā fil-arḍi a innā lafī khalqin jadīd, bal hum biliqā`i rabbihim kāfirụn

Artinya: Dan mereka berkata, "Apakah apabila kami telah lenyap (hancur) di dalam tanah, kami akan berada dalam ciptaan yang baru?" Bahkan mereka mengingkari pertemuan dengan Tuhannya.

Bacaan Surah As Sajdah Ayat 11-30 >>

۞ قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ

11. Bacaan latin: qul yatawaffākum malakul-mautillażī wukkila bikum ṡumma ilā rabbikum turja'ụn

Artinya: Katakanlah, "Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan."

وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُءُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ

12. Bacaan latin: walau tarā iżil-mujrimụna nākisụ ru`ụsihim 'inda rabbihim, rabbanā abṣarnā wa sami'nā farji'nā na'mal ṣāliḥan innā mụqinụn

Artinya: Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata), "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan. Sungguh, kami adalah orang-orang yang yakin."

وَلَوْ شِئْنَا لَآتَيْنَا كُلَّ نَفْسٍ هُدَاهَا وَلَٰكِنْ حَقَّ الْقَوْلُ مِنِّي لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ

13. Bacaan latin: walau syi`nā la`ātainā kulla nafsin hudāhā wa lākin ḥaqqal-qaulu minnī la`amla`anna jahannama minal-jinnati wan-nāsi ajma'īn

Artinya: Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami berikan kepada setiap jiwa petunjuk (bagi)nya, tetapi telah ditetapkan perkataan (ketetapan) dari-Ku, "Pasti akan Aku penuhi neraka Jahanam dengan jin dan manusia bersama-sama.

فَذُوقُوا بِمَا نَسِيتُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَٰذَا إِنَّا نَسِينَاكُمْ ۖ وَذُوقُوا عَذَابَ الْخُلْدِ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

14. Bacaan latin: fa żụqụ bimā nasītum liqā`a yaumikum hāżā, innā nasīnākum wa żụqụ 'ażābal-khuldi bimā kuntum ta'malụn

Artinya: Maka rasakanlah olehmu (azab ini) disebabkan kamu melalaikan pertemuan dengan harimu ini (hari Kiamat), sesungguhnya Kami pun melalaikan kamu dan rasakanlah azab yang kekal, atas apa yang telah kamu kerjakan."

إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّدًا وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ ۩

15. Bacaan latin: innamā yu`minu bi`āyātinallażīna iżā żukkirụ bihā kharrụ sujjadaw wa sabbaḥụ biḥamdi rabbihim wa hum lā yastakbirụn

Artinya: Orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, hanyalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengannya (ayat-ayat Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, dan mereka tidak menyombongkan diri.

تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

16. Bacaan latin: tatajāfā junụbuhum 'anil-maḍāji'i yad'ụna rabbahum khaufaw wa ṭama'aw wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn

Artinya: Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.

فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

17. Bacaan latin: fa lā ta'lamu nafsum mā ukhfiya lahum ming qurrati a'yun, jazā`am bimā kānụ ya'malụn

Artinya: Maka tidak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyenangkan hati sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.

أَفَمَنْ كَانَ مُؤْمِنًا كَمَنْ كَانَ فَاسِقًا ۚ لَا يَسْتَوُونَ

18. Bacaan latin: a fa mang kāna mu`minang kamang kāna fāsiqā, lā yastawụn

Artinya: Maka apakah orang yang beriman seperti orang yang fasik (kafir)? Mereka tidak sama.

أَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ جَنَّاتُ الْمَأْوَىٰ نُزُلًا بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

19. Bacaan latin: ammallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti fa lahum jannātul-ma`wā nuzulam bimā kānụ ya'malụn

Artinya: Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka mereka akan mendapat surga-surga tempat kediaman, sebagai pahala atas apa yang telah mereka kerjakan.

وَأَمَّا الَّذِينَ فَسَقُوا فَمَأْوَاهُمُ النَّارُ ۖ كُلَّمَا أَرَادُوا أَنْ يَخْرُجُوا مِنْهَا أُعِيدُوا فِيهَا وَقِيلَ لَهُمْ ذُوقُوا عَذَابَ النَّارِ الَّذِي كُنْتُمْ بِهِ تُكَذِّبُونَ

20. Bacaan latin: wa ammallażīna fasaqụ fa ma`wāhumun-nāru kullamā arādū ay yakhrujụ min-hā u'īdụ fīhā wa qīla lahum żụqụ 'ażāban-nārillażī kuntum bihī tukażżibụn

Artinya: Dan adapun orang-orang yang fasik (kafir), maka tempat kediaman mereka adalah neraka. Setiap kali mereka hendak keluar darinya, mereka dikembalikan (lagi) ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka, "Rasakanlah azab neraka yang dahulu kamu dustakan."

وَلَنُذِيقَنَّهُمْ مِنَ الْعَذَابِ الْأَدْنَىٰ دُونَ الْعَذَابِ الْأَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

21. Bacaan latin: wa lanużīqannahum minal-'ażābil-adnā dụnal-'ażābil-akbari la'allahum yarji'ụn

Artinya: Dan pasti Kami timpakan kepada mereka sebagian siksa yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat); agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ ثُمَّ أَعْرَضَ عَنْهَا ۚ إِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ مُنْتَقِمُونَ

22. Bacaan latin: wa man aẓlamu mim man żukkira bi`āyāti rabbihī ṡumma a'raḍa 'an-hā, innā minal-mujrimīna muntaqimụn

Artinya: Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian dia berpaling darinya? Sungguh, Kami akan memberikan balasan kepada orang-orang yang berdosa.

وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ فَلَا تَكُنْ فِي مِرْيَةٍ مِنْ لِقَائِهِ ۖ وَجَعَلْنَاهُ هُدًى لِبَنِي إِسْرَائِيلَ

23. Bacaan latin: wa laqad ātainā mụsal-kitāba fa lā takun fī miryatim mil liqā`ihī wa ja'alnāhu hudal libanī isrā`īl

Artinya: Dan sungguh, telah Kami anugerahkan Kitab (Taurat) kepada Musa, maka janganlah engkau (Muhammad) ragu-ragu menerimanya (Al-Qur'an) dan Kami jadikan Kitab (Taurat) itu petunjuk bagi Bani Israil.

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا ۖ وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ

24. Bacaan latin: wa ja'alnā min-hum a`immatay yahdụna bi`amrinā lammā ṣabarụ, wa kānụ bi`āyātinā yụqinụn

Artinya: Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami selama mereka sabar. Mereka meyakini ayat-ayat Kami.

إِنَّ رَبَّكَ هُوَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ

25. Bacaan latin: inna rabbaka huwa yafṣilu bainahum yaumal-qiyāmati fīmā kānụ fīhi yakhtalifụn

Artinya: Sungguh Tuhanmu, Dia yang memberikan keputusan di antara mereka pada hari Kiamat tentang apa yang dahulu mereka perselisihkan padanya.

أَوَلَمْ يَهْدِ لَهُمْ كَمْ أَهْلَكْنَا مِنْ قَبْلِهِمْ مِنَ الْقُرُونِ يَمْشُونَ فِي مَسَاكِنِهِمْ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ ۖ أَفَلَا يَسْمَعُونَ

26. Bacaan latin: a wa lam yahdi lahum kam ahlaknā ming qablihim minal-qurụni yamsyụna fī masākinihim, inna fī żālika la`āyāt, a fa lā yasma'ụn

Artinya: Dan tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka, betapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, sedangkan mereka sendiri berjalan di tempat-tempat kediaman mereka itu. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah). Apakah mereka tidak mendengarkan (memperhatikan)?

أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا نَسُوقُ الْمَاءَ إِلَى الْأَرْضِ الْجُرُزِ فَنُخْرِجُ بِهِ زَرْعًا تَأْكُلُ مِنْهُ أَنْعَامُهُمْ وَأَنْفُسُهُمْ ۖ أَفَلَا يُبْصِرُونَ

27. Bacaan latin: a wa lam yarau annā nasụqul-mā`a ilal-arḍil-juruzi fa nukhriju bihī zar'an ta`kulu min-hu an'āmuhum wa anfusuhum, a fa lā yubṣirụn

Artinya: Dan tidakkah mereka memperhatikan, bahwa Kami mengarahkan (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan (dengan air hujan itu) tanam-tanaman sehingga hewan-hewan ternak mereka dan mereka sendiri dapat makan darinya. Maka mengapa mereka tidak memperhatikan?

وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هَٰذَا الْفَتْحُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

28. Bacaan latin: wa yaqụlụna matā hāżal-fat-ḥu ing kuntum ṣādiqīn

Artinya: Dan mereka bertanya, "Kapankah kemenangan itu (datang) jika engkau orang yang benar?"

قُلْ يَوْمَ الْفَتْحِ لَا يَنْفَعُ الَّذِينَ كَفَرُوا إِيمَانُهُمْ وَلَا هُمْ يُنْظَرُونَ

29. Bacaan latin: qul yaumal-fat-ḥi lā yanfa'ullażīna kafarū īmānuhum wa lā hum yunẓarụn

Artinya: Katakanlah, "Pada hari kemenangan itu, tidak berguna lagi bagi orang-orang kafir keimanan mereka dan mereka tidak diberi penangguhan."

فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَانْتَظِرْ إِنَّهُمْ مُنْتَظِرُونَ

30. Bacaan latin: fa a'riḍ 'an-hum wantaẓir innahum muntaẓirụn

Artinya: Maka berpalinglah engkau dari mereka dan tunggulah, sesungguhnya mereka (juga) menunggu.

Tidak hanya dibaca pada Jumat pagi, ternyata Rasulullah SAW juga terlihat kerap membaca surah As Sajdah ayat 1-30 pada malam hari sebelum tidur. Hal ini dinukil dari salah satu hadits yang berbunyi,

ان النبي صلّى اللّه عليه وسلّم لا ينام حتى يقرأ الم تَنْزِيلُ السجدة ، وتَبارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ

Artinya: "Nabi SAW tidak tidur sampai beliau membaca Alif Lam Mim tanzil (surah As Sajdah) dan Tabarakalladibiyadihil-mulk (surah Al Mulk)," (HR Ahmad).


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads