Daftar Provinsi dengan Antrean Haji Tercepat dan Terlama di Indonesia

Haji adalah ibadah wajib yang termasuk dalam rukun Islam. Kewajiban haji dibebankan kepada muslim yang mampu.

Pelaksanaan haji dilakukan satu kali dalam setahun, tepatnya pada bulan Zulhijah. Allah SWT berfirman dalam surah Ali Imran ayat 97,

وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ ... - 97

Artinya: "(Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana."

Sebagaimana diketahui, muslim Indonesia yang ingin berangkat haji harus menunggu dalam kurun waktu tertentu. Antrean daftar tunggu haji bahkan mencapai puluhan tahun.

Lamanya waktu tunggu ini disebabkan kuota yang diperoleh RI tak seimbang dengan animo masyarakat Indonesia yang mayoritas berpenduduk muslim untuk pergi haji. Tahun ini, Indonesia mendapat kuota haji sebanyak 221.000 orang.

Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak menuturkan pembagian kuota jika dirinci 92 persen untuk jemaah reguler dan 8 persen untuk haji khusus.

"92 persennya untuk jamaah haji reguler, 8 persennya untuk jamaah haji khusus. Artinya ada
sekitar 203 ribu reguler, kemudian sekitar kurang lebih 17 ribuan untuk jemaah haji khusus," katanya, Selasa (30/9/2025) lalu.

Lantas, provinsi mana yang memiliki antrean haji tercepat dan terlama di Indonesia? Berikut daftarnya yang diambil dari data di situs Haji Kemenag RI untuk tahun 2025.

Provinsi RI dengan Antrean Haji Tercepat

1. Sulawesi Utara: 16 tahun
2. Gorontalo: 17 tahun
3. Sumatera Utara: 20 tahun
4. Sumatera Selatan: 23 tahun
5. Lampung: 23 tahun
6. Nusa Tenggara Timur: 23 tahun
7. Sulawesi Tengah: 23 tahun
8. Kepulauan Riau: 23 tahun
9. Sumatera Barat: 24 tahun
10. Papua: 25 tahun

Provinsi RI dengan Antrean Haji Terlama

1. Kalimantan Selatan: 38 tahun
2. Nusa Tenggara Barat: 36 tahun
3. Aceh: 34 tahun
4. Jawa Timur: 34 tahun
5. DI Yogyakarta: 33 tahun
6. Kota Bengkulu: 33 tahun
7. Jawa Tengah: 32 tahun
8. DKI Jakarta: 28 tahun
9. Bangka Belitung: 28 tahun

Rencana Perombakan Sistem Antrean Haji Jemaah

Wamenhaj Dahnil menyebut pemerintah berencana merombak sistem penyelenggaraan haji yang akan berdampak pada antrean jemaah. Menurut penuturannya, antrean haji tiap daerah akan dipukul rata 26-27 tahun.

Latar belakang dari perombakan sistem itu karena pihaknya melihat ketidaksesuaian pembagian kuota haji provinsi dengan undang-undang yang berlaku. Dia memastikan akan menggunakan formulasi sesuai ketentuan dalam UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah yang sudah direvisi.

"Jangka pendeknya, jumlah antrean atau lama antrean itu seluruh Indonesia nanti akan sama. Sekarang ini Bantaeng yang paling lama 48 tahun, Sulawesi 40 tahunan, Sumatera Utara 19 tahun, Banten 26-27 tahun, beda-beda. Ada yang 30, ada yang 40, ada yang 19, ada yang 25, dan seterusnya," jelas Dahnil dalam acara diskusi publik Kebersamaan Pengusaha Travel Haji Umrah (Bersathu) di Novotel Hotel, Kota Tangerang, Banten, Senin (29/9/2025) lalu.

Video Kuota Haji RI Tahun 2026 Ada 221 Ribu, Dibagi Per Provinsi

Video Kuota Haji RI Tahun 2026 Ada 221 Ribu, Dibagi Per Provinsi