Lebih dari 500 warga negara Mesir terdampar di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah. Mereka ditahan karena tidak memiliki visa haji ketika tiba di Arab Saudi.
Dilansir dari Gulf News, Minggu (20/4/2025), ratusan warga Mesir tersebut datang untuk menunaikan ibadah haji. Namun mereka tidak mengantongi izin yang sah, sebagaimana aturan yang telah dibuat oleh pemerintah setempat.
Pejabat yang mengetahui masalah ini mendorong otoritas Saudi untuk mendeportasi mereka ke negara asalnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi telah lama memperingatkan tentang pembatasan penggunaan visa selain visa haji selama musim haji 2025. Langkah ini diambil demi menjaga kelancaran penyelenggaraan haji, menghindari kepadatan berlebih, dan menjamin keselamatan para jemaah yang telah terdaftar secara resmi.
Otoritas Saudi pun menegaskan bahwa pelanggaran terhadap kebijakan ini akan dikenai sanksi berupa penahanan dan deportasi.
Menanggapi situasi tersebut, Kementerian Pariwisata Mesir mengimbau warganya untuk tidak tergiur dengan tawaran perjalanan ibadah haji dari agen perjalanan tidak resmi. Kementerian menegaskan bahwa satu-satunya jalur sah untuk berangkat haji adalah melalui skema yang telah disahkan oleh negara.
Di sisi lain, otoritas penerbangan di Mesir juga mulai memperketat pengawasan terhadap keberangkatan warga yang hendak ke Arab Saudi selama musim haji. Beberapa penerbangan bahkan harus menyaring penumpangnya.
Salah satunya adalah Flynas XY588. Di mana hanya 38 dari total penumpang yang diizinkan melanjutkan perjalanan ke Jeddah, sementara 130 lainnya ditolak naik karena tidak memiliki visa yang sesuai.
Perusahaan Bandara Mesir pun telah merilis peringatan kepada publik, menyerukan agar calon pelancong memverifikasi visa mereka sebelum mendatangi bandara. Warga juga diingatkan untuk berkoordinasi dengan biro perjalanan resmi guna menghindari risiko penolakan atau penahanan di perbatasan.
Haji, sebagai salah satu dari lima rukun Islam, merupakan ibadah yang memerlukan perencanaan logistik skala besar. Arab Saudi menerapkan sistem yang ketat untuk memastikan penyelenggaraan ibadah ini dapat berlangsung dengan aman dan tertib bagi jutaan umat Islam dari seluruh dunia.
(hnh/kri)
Komentar Terbanyak
Ribuan Orang Teken Petisi Copot Gus Yahya dari MWA UI
MUI Konfirmasi Dugaan Nampan MBG Terpapar Minyak Babi
Isi Deklarasi New York: Upaya PBB Damaikan Palestina-Israel