Serupa Tapi Tak Sama, Ini 5 Hal yang Membedakan Haji dan Umrah

Serupa Tapi Tak Sama, Ini 5 Hal yang Membedakan Haji dan Umrah

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Sabtu, 20 Mei 2023 12:00 WIB
Salat Jumat perdana Ibadah haji 2016 di Masjidil Haram
Ilustrasi ibadah haji (Foto: Rachmadin Ismail/Detikcom)
Jakarta -

Perbedaan haji dan umrah penting diketahui umat Islam. Meski sama-sama dilaksanakan di Tanah Suci, keduanya memiliki perbedaan.

Haji berasal dari kata bahasa Arab yaitu al-hajju, al-qashdu yang artinya sengaja. Sementara itu, secara istilah maka haji diartikan sebagai menyengaja mengunjungi Kakbah dengan niat beribadah.

Berbeda dengan umrah yang didefinisikan sebagai ziarah secara bahasa. Menurut istilah, umrah artinya menziarahi Kakbah untuk melakukan amalan-amalan sebagaimana dikutip dari buku Inti Fiqih Haji dan Umrah terjemahan Kitab Al Manasik al-Shghra li Qashid Umm al-Qura susunan Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perintah haji dan umrah termaktub dalam surat Al Baqarah ayat 196, Allah SWT berfirman:

وَاَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّٰهِ ۗ فَاِنْ اُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ وَلَا تَحْلِقُوْا رُءُوْسَكُمْ حَتّٰى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهٗ ۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ بِهٖٓ اَذًى مِّنْ رَّأْسِهٖ فَفِدْيَةٌ مِّنْ صِيَامٍ اَوْ صَدَقَةٍ اَوْ نُسُكٍ ۚ فَاِذَآ اَمِنْتُمْ ۗ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ اِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلٰثَةِ اَيَّامٍ فِى الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ اِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗذٰلِكَ لِمَنْ لَّمْ يَكُنْ اَهْلُهٗ حَاضِرِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ ࣖ - ١٩٦

ADVERTISEMENT

Artinya: "Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Tetapi jika kamu terkepung (oleh musuh), maka (sembelihlah) hadyu yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu dia bercukur), maka dia wajib berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah atau berkurban. Apabila kamu dalam keadaan aman, maka barangsiapa mengerjakan umrah sebelum haji, dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Tetapi jika dia tidak mendapatkannya, maka dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (musim) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itu seluruhnya sepuluh (hari). Demikian itu, bagi orang yang keluarganya tidak ada (tinggal) di sekitar Masjidil Haram. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras hukuman-Nya," (QS. Al Baqarah: 196)

Lantas, apa saja yang menjadi pembeda antara ibadah haji dan umrah? Berikut pembahasannya.

5 Hal yang Membedakan Haji dan Umrah

1. Rukun

Pembeda antara haji dan umrah ialah rukunnya. Rukun merupakan rangkaian amalan yang harus dikerjakan saat haji maupun umrah.

Mengutip dari buku Panduan Ibadah Haji dan Umrah tulisan Retno Widyani dan Mansyur Pribadi, jumlah rukun antara haji dan umrah berbeda. Rukun haji terdiri atas ihram, wukuf, tawaf ifadah, sai, tahallul, dan tertib. Sementara itu, umrah hanya mencakup ihram, tawaf umrah, sai, dan tahallul.

2. Hukum

Haji tergolong ke dalam rukun Islam kelima, hukum menunaikannya ialah wajib bagi yang mampu. Dalil mengenai kewajiban haji terdapat dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 97,

فِيهِ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌ مَّقَامُ إِبْرَٰهِيمَ ۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ

Artinya: "Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam,"

Menurut sebuah hadits, kewajiban haji hanya berlaku sekali seumur hidup, sedangkan pelaksanaan haji untuk kesekian kalinya menjadi sunnah.

"Haji itu wajib hanya satu kali, dan selebihnya adalah sunnah," (HR Ahmad, Nasa'i, dan Ibnu Majah).

Adapun, hukum pelaksanaan umrah ialah sunnah menurut sebagian ulama dan wajib menurut sebagian lainnya. Ada perbedaan pandangan di kalangan ulama mengenai hukum umrah.

Wajib jika merujuk pada Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 96, namun sunnah apabila merujuk pada hadits yang diriwayatkan Tirmidzi,

"Nabi pernah ditanya mengenai umrah, apakah umrah wajib? Beliau menjawab tidak, dan ketika kau umrah maka itu lebih baik bagimu," (HR Tirmidzi).

3. Tempat Pelaksanaan

Selanjutnya yang membedakan antara haji dan umrah adalah tempat pelaksanaannya setelah miqat. Miqat artinya batas antara boleh tidaknya atau perintah mulai dan berhenti untuk melafadzkan niat.

Ahmad Sarwat melalui Ensiklopedia Fikih Indonesia menjelaskan bahwa ibadah haji dilaksanakan mulai dari miqat - Mekkah (Masjidil Haram) - Arafah - Muzdalifah - Mina. Lain halnya dengan umrah yang meliputi miqat - Mekkah (Masjidil Haram). Tawaf dan sai untuk umrah dikerjakan di Masjidil Haram.

4. Kemampuan Fisik

Perbedaan lainnya ialah kekuatan fisik para jemaah haji dan umrah. Haji membutuhkan waktu yang lebih lama dan rangkaiannya cukup panjang jika dibandingkan dengan umrah, karenanya mereka yang menunaikan ibadah haji harus memiliki kekuatan fisik yang lebih besar ketimbang jemaah umrah.

5. Durasi Keduanya

Durasi haji lebih lama ketimbang umrah. Ritual ibadah haji membutuhkan waktu 4 sampai 5 hari, sementara umrah hanya 2 sampai 3 jam.




(aeb/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads