Allah SWT sudah memberikan takdir masing-masing untuk setiap makhluk hidup di dunia ini. Hidup dan mati makhluk juga sudah ditentukan oleh Allah SWT.
M Quraish Shihab mengatakan dalam bukunya Kematian Adalah Nikmat, "Orang banyak yang tidak mengetahui bahwa dalam satu butir tumbuhan terdapat kehidupan dan dia berpotensi untuk berkembang. Orang seringkali tidak menyadari perbedaan antara hidup dan potensi hidup," tulisnya.
Untuk itu manusia yang masih hidup pasti akan berguna untuk manusia yang lain. Meskipun dalam hidup penuh dengan cobaan dan tantangan, kita sebagai muslim harus tetap menjalani kehidupan dengan beribadah dan berusaha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan dalam kitab An Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim yang ditulis Ibnu Katsir dan diterjemahkan Ali Nurdin, kita tidak boleh meminta kematian kepada Allah SWT. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits menurut riwayat Ahmad dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,
ÙÙØ§ ÙÙØªÙÙ ÙÙÙÙÙ Ø£ÙØÙØ¯ÙÙÙ٠٠اÙÙÙ ÙÙÙØªÙ ÙÙÙÙØ§ ÙÙØ¯Ùع٠ؚÙÙÙ Ù ÙÙÙ ÙÙØšÙÙ٠أÙÙÙ ÙÙØ£ÙتÙÙÙÙ٠إÙÙÙÙÙÙ Ø¥ÙØ°Ùا Ù ÙØ§ØªÙ Ø£ÙØÙØ¯ÙÙÙ٠٠اÙÙÙÙØ·Ùع٠عÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙÙØ¥ÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ§ ÙÙØ²ÙÙØ¯Ù اÙÙÙ ÙØ€ÙÙ ÙÙ٠عÙÙ ÙØ±ÙÙ٠إÙÙÙÙØ§ Ø®ÙÙÙØ±Ùا.
Artinya: "Janganlah sekali-kali seorang dari kamu sekalian menginginkan mati. Dijelaskan hendaknya manusia jangan berdoa meminta mati sebelum datang waktunya. Dan sesungguhnya apabila orang itu telah mati, maka terputus amalnya. Padahal umur seorang mukmin itu sesungguhnya justru akan menambah kebaikan kepadanya."
Larangan Mengharap Kematian
Ahmad berkata, "Hasan menuturkan kepada kami, Ibnu Lahi'ah bercerita kepada kami, Ibnu Yunus mengisahkan kepada kami dari Abu Hurairah dari Rasulullah bahwasanya beliau bersabda:
"Janganlah sekali-kali di antara kalian mengharap kematian dan tidak boleh memohon kematian sebelum menimpanya, kecuali jika sudah percaya dengan amalnya. Pasalnya, jika seseorang meninggal dunia, terputuslah amalnya. Sesungguhnya, bertambahnya umur seorang mukmin itu membawa kebaikan'." (HR. Ahmad)
Dalil mengenai dibolehkannya meminta kematian saat timbul fitnah adalah hadis yang diriwayatkan Ahmad dalam Musnad-nya dari Mu'adz bin Jabal dalam hadis tentang mimpi yang panjang.
Dalam hadist tersebut dituturkan: "Ya Allah, aku memohon kepadamu perbuatan baik, meninggalkan kemungkaran, mencintai orang miskin, Engkau memberikan ampunan untukku dan merahmatiku, dan jika Engkau hendak menimpakan fitnah kepada satu kaum, matikanlah aku tanpa ada fitnah. Ya Allah, aku memohon berikan cinta-Mu, cinta orang yang mencintai-Mu, dan cinta pada semua amal yang mendekatkanku pada cinta-Mu." (HR. Ahmad)
(aeb/kri)












































Komentar Terbanyak
Cak Imin Sebut Indonesia Gudang Ulama
MUI Surakarta Jelaskan Hukum Jenazah Raja Dimakamkan dengan Busana Kebesaran
Video Cium Anak Kecil di Panggung Viral, Gus Elham Minta Maaf