Salah satu ibadah yang dilakukan ketika beribadah di Tanah Suci yaitu berdoa di Multazam. Ketika berdoa di tempat tersebut, umat Islam perlu memperhatikan cara berdoa di Multazam agar mendapat keutamaannya.
Mengutip buku Bimbingan Lengkap Haji dan Umrah karya Syukron Maksum, Multazam berasal dari kata lazim yang berarti harus. Multazam adalah tempat di mana Allah SWT mengharuskan atas diri-Nya untuk menerima permohonan setiap orang yang tulus kepada-Nya.
Multazam adalah dinding Ka'bah yang terletak di antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah. Jemaah haji ataupun umrah bisa berdoa di Multazam setelah selesai melakukan tawaf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara Berdoa di Multazam
Menukil buku Panduan Beribadah Khusus Pria karya Syaikh Hasan Muhammad Ayyub, cara berdoa di Multazam dilakukan dengan meletakkan dada, perut, dan pipi kanan pada tembok Baitullah. Seorang muslim yang berdoa di Multazam juga hendaknya membentangkan kedua tangannya pada tembok.
Posisi tangan ketika berdoa di Multazam yaitu tangan kanan menghadap pintu Ka'bah dan tangan kiri menghadap Hajar Aswad. Hal ini berdasarkan keterangan Rasulullah SAW dalam hadits dhaif, bahwa beliau mendatangi Multazam dengan cara tersebut.
Cara ini juga dijelaskan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, seperti dikutip Ahmad Mustafa Mutawalli dalam Syama'il Rasulullah, "Apabila seseorang berada di Multazam yang berada di antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah maka hendaklah ia meletakkan dada, wajah, lengan, dan kedua telapak tangan padanya, kemudian berdoa dan memohon kebutuhannya kepada Allah, sebelum tawaf wada'. Berdoa di Multazam sama baiknya dengan pada saat tawaf wada' atau lainnya."
Bacaan Doa di Multazam
Dinukil dari kitab Al-Adzkar karya Imam an-Nawawi yang diterjemahkan oleh Ulin Nuha, doa yang disunahkan untuk dibaca ketika berada di Multazam yaitu sebagai berikut.
Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩ ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΨΩΩ ΩΨ―Ω ΨΩΩ ΩΨ―Ψ§Ω ΩΩΩΩΨ§ΩΩΩ ΩΩΨΉΩΩ ΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩΨ§ΩΩΩ Ω ΩΨ²ΩΩΨ―ΩΩΩ Ψ£ΩΨΩΩ ΩΨ―ΩΩΩ Ψ¨ΩΨ¬ΩΩ ΩΩΨΉΩ Ω ΩΨΩΨ§Ω ΩΨ―ΩΩΩ Ω ΩΨ§ ΨΉΩΩΩΩ ΩΨͺΩ Ω ΩΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩ ΩΨ§ ΩΩΩ Ω Ψ£ΩΨΉΩΩΩΩ Ω ΨΉΩΩΩΩ Ψ¬ΩΩ ΩΩΨΉΩ ΩΩΨΉΩΩ ΩΩΩ Ω ΩΨ§ ΨΉΩΩΩΩ ΩΨͺΩ Ω ΩΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩ ΩΨ§ ΩΩΩ Ω Ψ£ΩΨΉΩΩΩΩ Ω ΩΩΨΉΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩ ΨΩΨ§ΩΩΨ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩ Ψ΅ΩΩΩΩ ΩΩΨ³ΩΩΩΩΩ Ω ΨΉΩΩΩΩ Ω ΩΨΩΩ ΩΩΨ―Ω ΩΩΨΉΩΩΩΩ Ψ’ΩΩ Ω ΩΨΩΩ ΩΩΨ―Ω Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩ Ψ£ΩΨΉΩΨ°ΩΩΩΩ Ω ΩΩΩ Ψ§ΩΨ΄ΩΩΩΩΨ·ΩΨ§ΩΩ Ψ§ΩΨ±ΩΩΨΩΩΩ Ω ΩΨ£ΩΨΉΩΨ°ΩΩΩΩ Ω ΩΩΩ ΩΩΩΩΩ Ψ³ΩΩΨ‘Ω ΩΩΩΩΩΩΨΉΩΩΩΩ Ψ¨ΩΩ ΩΨ§ Ψ±ΩΨ²ΩΩΩΨͺΩΩΩΩ ΩΩΨ¨ΩΨ§Ψ±ΩΩΩ ΩΩΩ ΩΩΩΩΩΨ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩ Ψ§Ψ¬ΩΨΉΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΩ Ψ£ΩΩΩΨ±ΩΩ Ω ΩΩΩΩΨ―ΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ£ΩΩΩΨ²ΩΩ ΩΩΩΩ Ψ³ΩΨ¨ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΨ§Ψ³ΩΨͺΩΩΩΨ§Ω ΩΨ©Ω ΨΩΨͺΩΩΩ Ψ£ΩΩΩΩΩΨ§ΩΩ ΩΩΨ§ Ψ±ΩΨ¨ΩΩ Ψ§ΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ ΩΩΩΩ
Allahumma lakal hamdu hamday yuwaafi ni'amika wa yukaafiu maziidak, ahmaduka bi jamii-i mahaamidika maa 'alimtu minhaa wa maa lam a'lam 'alaa jamii-i ni'amika maa 'alimtu minhaa wa maa lam a'lam wa 'alaa kulli haal, allaahumma shalli wa sallim 'alaa muhammadin wa'alaa aali muhammad, allaahumma a'idznii minasy syaithaanir rajiim, wa 'aid- znii min kulli suu', wa qanni'nii bi maa razaqtanii wa baarik lii fiih. Allaa- hummaj 'alnii min akrami wafdika 'alaika, wa alzimnii sabiilal istiqaamati hattaa alqaaka yaa rabbal 'aalamiin.
Artinya: "Ya Allah, Segala puji bagi-Mu, dengan pujian yang menyampaikan pada kenikmatan-Mu dan menepati tambahan kenikmatan itu. Aku memuji-Mu dengan semua pujian baik yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui atas seluruh kenikmatan-Mu baik yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui, atas segala keadaan. Ya Allah, limpahkanlah sholawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW dan keluarga Nabi Muhammad SAW. Ya Allah, lindungilah aku dari setan-setan yang terkutuk, dan lindungilah aku dari segala keburukan dan jadikanlah aku qanaah menerima apa yang Engkau berikan dan berkahilah di dalamnya untukku. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang yang mulia yang Engkau utus, dan tetapkanlah istikamah sampai aku bertemu kepada-Mu, wahai Tuhan pemilik seluruh alam."
Baca juga: Doa ketika Melihat Ka'bah |
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Ayu Aulia Sempat Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini