Ikatan saudara bukan hanya bagi yang memiliki keterikatan darah saja. Rasulullah SAW dalam haditsnya menyebutkan bahwa sesama muslim adalah saudara.
Berbuat dan bersikap baik merupakan anjuran yang tegas diperintahkan bagi seluruh umat Islam. Kepada sesama muslim, wajib hukumnya untuk saling bersikap baik.
Ada beberapa hadits Rasulullah SAW yang menjelaskan tentang persaudaraan sesama muslim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abu Hurairah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesama muslim adalah saudara, tidak boleh saling mendzalimi, mencibir atau merendahkan. Ketakwaan itu sesungguhnya di sini," sambil menunjuk dada dan diucapkannya tiga kali. (Rasul melanjutkan): "Seseorang sudah cukup jahat ketika ia sudah menghina sesama saudara muslim. Setiap muslim adalah haram dinodai jiwanya, hartanya dan kehormatannya."
Hadits ini diriwayatkan Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya, Imam Tirmidzi dalam Sunan-nya dan Imam Ahmad dalam Musnad-nya.
Merangkum buku 60 Hadits Shahih karya Faqihuddin Abdul dijelaskan bahwa hadits Abu Hurairah ini mengajarkan prinsip yang paling mendasar dalam Islam. Yaitu prinsip kemanusiaan melalui persaudaraan. Sesama muslim adalah saudara.
Dalam hadits ini juga tegas diharamkan saling merendahkan, mencibir, menghina, dan apalagi mendzalimi. Perbuatan tercela ini termasuk tindak kejahatan.
Secara umum, hadits ini bersifat universal yakni tentang persaudaraan sesama manusia. Meskipun hadits ini menyebutkan sesama muslim, tetapi sebenarnya tidak terbatas hanya pada muslim saja.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadits lain bahwa keimanan adalah "mencintai sesuatu untuk manusia sebagaimana sesuatu itu kamu cintai untuk dirimu, dan menghindarkan sesuatu dari mereka sebagaimana sesuatu itu tidak kamu sukai terjadi pada dirimu." (HR Ahmad)
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga banyak menegaskan tentang persaudaraan. Rasulullah SAW bersabda,
اÙÙÙÙ ÙÙØ³ÙÙÙÙÙÙ Ù Ø£ÙØ®Ù٠اÙÙÙ ÙØ³ÙÙÙÙ Ù ÙÙØ§ ÛÙØžÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙØ§ÛÙØžÙÙÙÙ Ù Ù Ù ÙÙ٠عÙÛÚŸ
Artinya : "Orang Muslim sesama muslim adalah saudara tidak boleh saling menzalimi dan dizalimi."
ÙÙØ§Ø§ÙÙÙÙ ÙÙ٠عÙÙÙÙ٠اÙÙØ¹ÙÙØšÙÙÙØ¯Ù Ù ÙÙØ§ ÙÙØ§ Ù٠اÙÙØ¹ÙÙØšÙÙØ¯Ù ÙÙ٠عÙÙÙÙÙÙ Ø£ÙØ®ÙÙÛÙÚŸÙ Ù Ø±ÙØ§Ù ٠سÙÙ
Artinya : "Dan Allah senantiasa menolong hambanya selama hamba Nya itu menolong Saudaranya"(HR. Muslim)
س٠ااÙÙÙ٠عÙÙÙÙÙÚŸÙ ÙÙØ±ÙØšÙÙÙØ©Ù
Ù ÙÙÙÛÙÙØ§ ÙÙÙÙ
Ù
ÙÙÙ ÙÙÙØ±Ù ØšÙ Ø§ÙØ¯
Ù
ÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙØ³Ù عÙÙÙÙ Ù
ÙÙØ€Ù Ù
ÙÙÙÙ ÙÙÙØ±Ù ØšÙÙØ©î
Ù
ÙÙÙ ÙÙÙØ±Ù ØšÙ ÛÙÙÙÙ Ù
٠اÙÙÙÙØšÙÙÙØ§ Ù
ÙÙØ©Ù Ù Ø±ÙØ§Ù Ù
سÙÙ
Artinya : "Dan barang siapa memberikan jalan keluar kepada sesama muslim dari problem hidupnya, maka Allah akan berikan jalan keluar baginya dari kesulitan di akhirat"(HR. Muslim)
ÙÙ ÙÙÙÛÙØ§ ÙÙÙÙØ£ Ø®ÙÙÙØ±ÙØ©Ù Ù Ø±ÙØ§Ù Ù
سÙÙ
ÙÙÙ
ÙÙ٠سÙÙÙØªÙر٠Ù
ÙØ³ÙÙÙÙÙÙÙ
ÙØ§ سÙÙÙØªÙØ±ÙØ©ÙااÙÙÙÙ ÙÙÙ Ø§ÙØ¯
Artinya : "Dan barang siapa menutup aib/ cela seseorang muslim maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan diakhirat"(HR. Muslim)
Hadits-hadits ini menunjukkan bahwa Islam hadir untuk kebaikan dan kerahmatan bagi manusia. Setiap manusia, baik laki-laki maupun perempuan, berhak atas kerahmatan, kemaslahatan, kebaikan dan keadilan.
Perintah untuk berbuat baik pada sesama juga termaktub dalam Al-Qur'an Surat Al-Hujurat Ayat 10 dan surat An Nisa ayat 36.
Ø¥ÙÙÙÙÙ ÙØ§ Ù±ÙÙÙ ÙØ€ÙÙ ÙÙÙÙÙÙ Ø¥ÙØ®ÙÙÙØ©Ù ÙÙØ£ÙصÙÙÙØÙÙØ§Û ØšÙÙÙÙÙ Ø£ÙØ®ÙÙÙÙÙÙÙÙ Ù Û ÙÙٱتÙÙÙÙÙØ§Û Ù±ÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ¹ÙÙÙÙÙÙÙ Ù ØªÙØ±ÙØÙÙ ÙÙÙÙ
Artinya: Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (QS Al Hujurat:10)
Surat An Nisa ayat 36,
ÙÙÙ±Ø¹ÙØšÙدÙÙØ§Û Ù±ÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙØ§ ØªÙØŽÙرÙÙÙÙØ§Û ØšÙÙÙÛŠ ØŽÙÙÙÙÙÙØ§ Û ÙÙØšÙÙ±ÙÙÙÙÙ°ÙÙØ¯ÙÙÙÙÙ Ø¥ÙØÙØ³ÙÙ°ÙÙØ§ ÙÙØšÙذÙÙ Ù±ÙÙÙÙØ±ÙØšÙÙÙ° ÙÙÙ±ÙÙÙÙØªÙÙ°Ù ÙÙÙ° ÙÙÙ±ÙÙÙ ÙØ³ÙÙ°ÙÙÙÙÙ ÙÙÙ±ÙÙØ¬Ùار٠ذÙÙ Ù±ÙÙÙÙØ±ÙØšÙÙÙ° ÙÙÙ±ÙÙØ¬Ùار٠ٱÙÙØ¬ÙÙÙØšÙ ÙÙÙ±ÙØµÙÙØ§ØÙØšÙ ØšÙÙ±ÙÙØ¬ÙÙؚۢ٠ÙÙٱؚÙÙÙ Ù±ÙØ³ÙÙØšÙÙÙÙ ÙÙÙ ÙØ§ Ù ÙÙÙÙÙØªÙ Ø£ÙÙÙÙ ÙÙ°ÙÙÙÙÙ Ù Û Ø¥ÙÙÙÙ Ù±ÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ§ ÙÙØÙØšÙÙ Ù ÙÙ ÙÙØ§ÙÙ Ù ÙØ®ÙØªÙØ§ÙÙØ§ ÙÙØ®ÙÙØ±Ùا
Artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.
Mengutip tafsir ringkas Kementerian Agama RI, ayat ini menekankan tentang perintah untuk menyembah Allah SWT yang menciptakan kamu dan pasangan kamu, dan jaangaanlan kamu sekali-kali mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah dengan sungguh-sungguh kepada kedua orang tua, juga kepada karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh walaupun tetangga itu nonmuslim, teman sejawat, ibnu sabil, yakni orang dalam perjalanan bukan maksiat yang kehabisan bekal, dan hamba sahaya yang kamu miliki.
Allah SWT tidak menyukai dan tidak melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada orang yang sombong dan membanggakan diri di hadapan orang lain. Ayat yang lalu ditutup dengan ungkapan ketidaksenangan Allah kepada orang-orang yang sombong dan membanggakan diri. Mereka itu adalah orang yang kikir, dan juga menyuruh orang lain agar berbuat kikir dengan cara menghalangi orang lain berinfak dengan ucapan, dan memberi contoh berinfak dengan jumlah yang sangat ke-cil, dan juga secara terus menerus menyembunyikan karunia yang telah diberikan Allah kepadanya dengan tidak mau menginfakkannya. Untuk itu, kami telah menyediakan hukuman untuk orang-orang kafir dalam bentuk azab yang menghinakan atas kesombongan mereka itu.
(dvs/lus)












































Komentar Terbanyak
Cak Imin Sebut Indonesia Gudang Ulama
MUI Surakarta Jelaskan Hukum Jenazah Raja Dimakamkan dengan Busana Kebesaran
Cak Imin Sebut Pesantren Solusi Rakyat, Bisa Tangani Utang dan Kemiskinan