Cuaca panas adalah salah satu fenomena alam yang dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang. Di bawah sinar matahari yang terik, suhu udara meningkat, dan orang-orang mencari cara untuk mengatasi dampak panas tersebut.
Dalam Islam, cuaca panas dijelaskan dalam beberapa dalil Al-Qur'an dan hadits. Musim panas atau kemarau yang berkepanjangan merupakan tanda kekuasaan Allah SWT.
Termaktub dalam Al-Qur'an surat Al A'raf ayat 130, Allah SWT berfirman,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
وَلَقَدْ أَخَذْنَآ ءَالَ فِرْعَوْنَ بِٱلسِّنِينَ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلثَّمَرَٰتِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menghukum (Fir'aun dan) kaumnya dengan (mendatangkan) musim kemarau yang panjang dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka mengambil pelajaran.
Dengan adanya cuaca panas ini, umat muslim hendaknya semakin meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Hadits Tentang Cuaca Panas
Dirangkum dari buku Shahih Bukhari Muslim karya Muhammad Fu'ad Abdul Baqi dan buku Silsilah Hadits Dha'if dan Maudhu': Volume 2 karya Muhammad Nasir al-Din Albani, terdapat beberapa hadits yang menjelaskan tentang cuaca panas.
1. Cuaca panas berasal dari embusan neraka Jahanam
حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا اشْتَدُ الْحَرُّ فَأَبْرِدُوا بِالصَّلاةِ فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ
Abu Hurairah RA berkata, "Nabi SAW bersabda: 'Jika cuaca sangat panas maka tunggulah sampai (agak) dingin untuk sholat zuhur,sebab panas yang sangat itu berasal dari hembusan neraka jahannam.'"
Maksud dari hadits ini adalah "Tundalah sementara sampai udara agak dingin, tetapi tidak sampai waktu Ashar."
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda,
حَدِيثُ أبي هُرَيْرَةَ عَن النَّبي صلى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: اشْتَكَتِ النَّارُ إلى رَبِّهَا فَقَالَتْ: يَا رَبِّ أَكَلَ بَعْضِي بَعْضًا فَأَذِنَ لَهَا بِنَفَسَيْنِ نَفَسٍ فِي الشَّتَاءِ وَنَفَسٍ فِي الصَّيْفِ فَهُوَ أَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنَ الْحَرِّ وَأَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنَ الزُّمْهَرِيرِ
Abu Hurairah RA berkata: "Nabi SAW bersabda: 'Neraka pernah mengeluh kepada Tuhan: 'Ya Rabbi, sebagian diriku telah makan sebagian lainnya.' Maka Allah mengizinkan padanya untuk bernafas dua kali; yaitu satu nafas di musim dingin dan satu nafas di musim panas. Maka nafas api neraka itu lebih dahsyat dari panas yang dapat kamu rasakan dan lebih hebat dari dingin yang kamu rasakan.'"
2. Menunda sholat Dzuhur saat cuaca panas
حَدِيثُ أَبِي ذَرٍّ قَالَ: أَذَّنَ مُؤَذِّنُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الظُّهْرَ فَقَالَ : أَبْرِدْ أَبْرِدْ أَوْ قَالَ: انْتَظِرُ انْتَظِرُ وَقَالَ: شِدَّةُ الْخَرُ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ فَإِذَا اشْتَدَّ الْحَرُّ فَأَبْرِدُوا عَنِ الصَّلَاةِ حَتَّى رَأَيْنَا فَيْ التَّلُولِ
Artinya: Abu Dzar RA berkata: "Pada suatu hari mu'adzdzin Nabi SAW adzan, maka Nabi SAW bersabda kepadanya: 'Dinginkanlah dinginkanlah!' Atau beliau bersabda: 'Tunggulah sampai kami bisa melihat bayangan bukit-bukit itu.'"
3. Menyiram air saat berpuasa
Dalam kitab Muntaqal Akhbar min Ahaditsi Sayyidil Akhyar, Ibnu Taimiyah menukil hadits riwayat Imam Ahmad bin Hanbal dan Abu Dawud.
عن أبي بكر بن عبد الرحمن عن رجل من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم قال "رأيت النبي صلى الله عليه وسلم يصب الماء على رأسه من الحر وهو صائم" رواه أحمد وأبو داود.
Artinya: Dari Abu Bakar bin Abdurrahman dari seorang sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Ia berkata, "Aku melihat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam menuang air di atas kepalanya lantaran panas. Sementara beliau sedang berpuasa."
4. Wudhu saat cuaca panas
مَنْ أَسْبَغَ الْوُضُوءَ فِي الْبَرْدِ الشَّدِيدِ كَانَ لَهُ مِنَ الْأَجْرِ كفْلانِ، وَمَنْ أَسْبَغَ الْوُضُوءَ فِي الْحَرِّ الشَّدِيدِ كَانَ لَهُ مِنَ الأخر كفل
Barangsiapa membaguskan (menyempurnakan) wudhunya pada waktu cuaca sangat dingin, maka baginya pahala dua kali lipat. Dan barangsiapa yang membaguskan wudhunya pada waktu cuaca sangat panas, maka baginya satu pahala.
Doa saat Cuaca Panas
Ketika cuaca terasa panas, hendaknya seorang muslim membaca doa untuk memohon perlindungan Allah SWT. Doa ini seperti yang tertera dalam buku Kitab Doa Mustajab Terlengkap: Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahannya karya Amrin Ali Al-Kasyaf:
لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَحْدَهُ، مَا أَشَدَّ حَرُّ هَذَ الْيَوْمِ، اَللَّهُمَّ أَجِرْنِي مِنْ حَرِّ جَهَنَّمَ
Bacaan latin: Laa ilaaha illallaahu wahdahu, maa asyadda harru haadzal yaum, allahumma ajirnii min harri jahannam.
Artinya: "Tidak ada Tuhan, kecuali Allah Yang Maha Esa. Alangkah panasnya hari ini. Ya Allah, lindungi aku dari panasnya api neraka." (HR Ibnu As-Sunni)
(dvs/dvs)
Komentar Terbanyak
Ribuan Orang Teken Petisi Copot Gus Yahya dari MWA UI
KTT Darurat Arab-Islam di Doha Kecam Serangan Israel, Hasilkan 25 Poin Komunike
Profil 10 Negara yang Menolak Palestina Merdeka