Doa pembuka majelis adalah bacaan yang bisa diamalkan muslim ketika hendak mengikuti suatu pertemuan atau yang juga disebut sebagai majelis. Doa ini dapat diamalkan agar perkumpulan yang dilakukan dapat bermanfaat dan diridai oleh Allah SWT.
Menurut Abdul Hamid dalam buku Memaknai Kehidupan, secara bahasa, majelis berasal dari bahasa Arab majlis yang artinya tempat duduk. Namun, dalam konteks ini yang dimaksud majelis ialah majelis ilmu atau majelis taklim.
Majelis juga disebut sebagai acara Islam yang mana menjadi ajang bertemunya orang-orang dengan tujuan tertentu. Sejak zaman Rasulullah SAW berbagai kegiatan majelis ilmu telah digelar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Al-Wajiz fi Fiqhis Sunnah, disunnahkan untuk memulai suatu majelis dengan membacakan khutbatul hajah, yang selalu dibacakan oleh Rasulullah SAW sebelum memberikan khutbah, ceramah, baik itu dalam acara pernikahan, muhadharah (ceramah), atau pertemuan lainnya. Sunnah ini juga diikuti oleh para sahabat beliau.
Doa pembuka majelis sendiri dapat ditemukan dalam surah Al-A'raf ayat 43, sebagaimana dikutip dalam buku Doa Para Nabi dan Rasul karya Nurul Huda.
Doa Pembuka Majelis Singkat: Arab, Latin, dan Artinya
... اÙÙØÙÙ ÙØ¯Ù ÙÙÙÙÙÙ٠اÙÙÙØ°ÙÙ ÙÙØ¯ÙÙÙÙØ§ ÙÙÙÙØ°Ùا ÙÙÙ ÙØ§ ÙÙÙÙÙØ§ ÙÙÙÙØªÙدÙÙ ÙÙÙÙÙÙØ§ Ø£ÙÙÙ ÙÙØ¯ÙÙÙÙÙØ§ اÙÙÙÙÙÙ ...
Arab latin: "Alឥamdu lillÄhil-laŌī hadÄnÄ lihÄÅŒÄ, wa mÄ kunnÄ linahtadiya lau lÄ an hadÄnallÄh"
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk,"
Selain itu, ada juga doa pembuka majelis versi lainnya yang lebih panjang, berikut bunyinya,
Doa Pembuka Majelis Versi Panjang: Arab, Latin, dan Artinya
Ø¥ÙÙÙ٠اÙÙØÙÙ ÙØ¯Ù ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙØÙÙ ÙØ¯ÙÙÙ ÙÙÙÙØ³ÙØªÙØ¹ÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙØ³ÙØªÙØºÙÙÙØ±ÙÙÙ ÙÙÙÙØ¹ÙÙØ°Ù ØšÙØ§ÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙ ØŽÙØ±ÙÙØ±Ù Ø£ÙÙÙÙÙØ³ÙÙÙØ§ ÙÙÙ ÙÙ٠سÙÙÙÙØŠÙØ§ØªÙ Ø£ÙØ¹ÙÙ ÙØ§ÙÙÙÙØ§ Ù ÙÙÙ ÙÙÙÙØ¯ÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙØ§ Ù ÙØ¶ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙØ¶ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙØ§ ÙÙØ§Ø¯ÙÙÙ ÙÙÙÙ ÙÙØ£ÙØŽÙÙÙØ¯Ù Ø£ÙÙÙ ÙÙØ§ Ø¥ÙÙÙÙ٠إÙÙÙÙØ§ اÙÙÙÙÙÙ ÙÙØÙØ¯ÙÙÙ ÙÙØ§ ØŽÙØ±ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ ÙÙØ£ÙÙÙÙ Ù ÙØÙÙ ÙÙØ¯Ùا Ø¹ÙØšÙدÙÙÙ ÙÙØ±ÙسÙÙÙÙÙÙ . Ø£ÙÙ ÙÙØ§ ØšÙØ¹ÙدÙ
Arab Latin: "Innal hamdalillaah, nahmaduhuu, wa nasta'iinuhu, wa nastagh-firuh. Wa na'uudzu billaahi min syuruuri anfusinaa, wa min sayyi-aati a'maalinaa. Man yahdihillaahu falaa mudhilla lah, wa man yudh-lil falaa haadiya lah. Wa asyhadu al-laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, wa anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluh. Ammaa ba'du."
Artinya: "Segala puji hanya kepada Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan kejelekan amal perbuatan kita. Barang siapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. Dan barang siapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya,"
Selain adanya doa pembuka majelis, terdapat juga doa penutup majelis yang mengharap ampunan-Nya akan kekhilafan yang mungkin saja kita lakukan secara sengaja atau tidak disengaja selama ikut majelis.
Berikut ini adalah bacaan doa penutup majelis seperti dikutip dari buku Zikir Doa Pembuka Pintu Rahmat tulisan Gus Arifin.
Doa Penutup Majelis dengan Arab, Latin, dan Artinya
Ø³ÙØšÙØÙاÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ ÙÙØšÙØÙÙ ÙØ¯ÙÙÙØ Ø£ÙØŽÙÙÙØ¯Ù Ø£ÙÙÙ ÙÙØ§ Ø¥ÙÙÙÙ°Ù٠إÙÙÙÙØ§ Ø£ÙÙÙØªÙØ Ø£ÙØ³ÙØªÙØºÙÙÙØ±ÙÙÙ ÙÙØ£ÙتÙÙØšÙ Ø¥ÙÙÙÙÙÙÙ.
Arab Latin: "Subhanakallâhuma wa bihamdika, asyhadu an la ilaha illà anta, astaghfiruka wa atubu ilaik."
Artinya: "Maha Suci Engkau, Ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertobat kepada-Mu.
Demikian penjelasan kali ini mengenai doa pembuka majelis sekaligus penutupnya. Jangan sampai lupa untuk diamalkan ya, detikers!
(rah/rah)












































Komentar Terbanyak
Cak Imin Sebut Indonesia Gudang Ulama
MUI Surakarta Jelaskan Hukum Jenazah Raja Dimakamkan dengan Busana Kebesaran
Cak Imin Sebut Pesantren Solusi Rakyat, Bisa Tangani Utang dan Kemiskinan