Interfaith Unity Walk

Trend Islam di AS

Interfaith Unity Walk

Nasaruddin Umar - detikHikmah
Jumat, 16 Jun 2023 05:30 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Banyak kreasi dilakukan masyarakat AS dalam merawat kebersamaan di tengah perbedaan. Salah satu di antaranya ialah apa yang disebut mereka dengan Interfaith Unity Walk, jalan santai lintas agama. Modalnya murah tetapi hasilnya lebih terasa. Kegiatan ini sangat efektif untuk mempersaudarakan dunia kemanusiaan di AS. Pesertanya bukan hanya sesama warga negara AS tetapi siapa pun boleh mengambil bagian untuk memeriahkan acara ini. Di sela-sela jalan pagi lintas agama ini diisi juga beberapa kegiatan, antara lain berbagai macam hiburan dengan menampilkan unsur kesenian dan budaya yang bercirikan agama atau kepercayaan. Pagi itu betul-betul dipertunjukkan bahwa manusia dengan kemanusiaannya sesungguhnya sama. Sama-sama mencintai keluhuran, keindahan, dan kasih sayang. Semula tradisi ini hanya dilaksanakan di Washington DC, tetapi saat ini dilakukan hampir di setiap negara bagian AS.

Selain mendapatkan kesegaran jasmani juga tentu mereka merasakan adanya kesegaran spiritual. Dengan penuh keriangan dan tentu saja kesegaran karena para peserta baru saja menghirup udara segarnya pagi. Cuaca yang agak dingin menjadi lebih hangat dihangatkan oleh hangatnya persaudaraan antar sesama umat manusia. Sebaliknya cuaca yang panas pun didinginkan oleh keakraban antara sesama peserta dari berbagai etnik dan agama.


Acara ini warna kulit tidak menjadi factor pembeda. Ada yang berkulit warna putih dengan rambut bermacam-macam dari komunitas Anglo-Amerika, ada warna Hitam dari Afro-Amerika, ada warna coklat keturunan Arab, India, Pakistan, dan Asia Selatan, ada warna kuning keturunan Cina, Jepang, dan Korea, serta ada warna sawo matang keturunan Indonesia, dan Asia Tenggara lainnya. Mereka hadir dengan atribut keagamaan dan negaranya masing-masing. Betul-betul tampak benar apa yang difirmankan Allah Swt: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. (Q.S. A-Hujurat/49:13).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dalam kegiatan Interfaith Unity Walk para peserta bisa berkenalan satu sama lain tanpa kebencian dan rasa curiga satu sama lain. Jalur-jalur yang dilewati tidak lupa membawa alat-alat kebersihan, misalnya mampir membersihkan pekarangan atau rumah-rumah ibadah yang dilewati, termasuk masjid dan mushalah yang memang sudah dirancang panitianya. Di halaman-halan rumah ibadah itu disiapkan makanan dan minuman ringan yang betul-metul mengesankan para peserta. Ada juga yang menyiapkan program kemanusiaan, misalnya menawarkan kursus Bahasa Inggeris gratis, konsultasi keagamaan gratis, dan brosur yang berisi website keagamaan. Para peserta membawa berbagai atribut kedamaian seperti "Humanity is only one" (kemanusiaan itu hanya satu), "We are the same" (Kita Semua Sama), dan sesekali muncul lagu-lagu spiritual kemanusiaan setiap agama. Betul-betul semua mata yang menyaksikan acara ini terharu, dan secara psikologis, bisa menyembuhkan luka lama yang pernah terjadi di AS dalam tahun 2011, yang lebih dikenal peristiwa "911".


Jalan pagi lintas agama ini bisa dilakukan di setiap kota di Indonesia, terutama untuk merajut kembali berbagai bentuk perbedaan, termasuk tensi politik yang meninggi antara sesama disebabkan oleh kampanye Pemilu. Sungguh amat bijaksana jika seusai Pemilu nanti dilakukan jalan pagi perdamaian untuk menjalin silaturrahim kembali setelah sedikit teruji oleh kegiatan politik praktis. Kita bisa merajut kembali rasa persatuan kita sebagai sebangsa dan setanah air tanpa membedakan jenis kelamin, warna kulit, agama, kepercayaan, suku, daerah, termasuk latar belakang politik. Siapapun nanti yang terpilih sebagai Kepala Negara, DPR, dan DPD, itulah orang-orang terbaik bangsa kita dengan segala kelemahannya sebagai manusia biasa. Mari kita memastikan kembali semangat Bhinneka Tunggal Ika, warisan semangat juang dan persatuan yang diwariskan oleh leluhur bangsa kita. Kita sangat yakin semboyan itu sejalan dengan masing-masing agama atau kepercayaan yang kita anut. Tradisi ini amat bagus dilakukan di kota-kota di Indonesia.

ADVERTISEMENT




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads