Merasa Cuaca Begitu Panas Akhir-akhir Ini? Menurut BMKG, Gegara Fenomena Ini

Jakarta -

Apakah detikers juga merasa cuaca sangat panas belakangan ini? Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) rupanya ini dipengaruhi pergeseran matahari ke arah selatan.

"Saat ini kenapa terlihat sangat panas? Karena di sisi selatan, matahari sekarang itu udah bergeser, di posisi di selatan wilayah Indonesia," jelas Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto kepada awak media di Kantor Kementerian Kehutanan (Kemenhut) RI di Jakarta Pusat pada Senin (13/10/2025).

Guswanto menerangkan, dikarenakan pergeseran matahari, maka pertumbuhan awan hujan di wilayah selatan juga mulai jarang. Kedua faktor ini yang mengakibatkan cuaca belakangan ini terasa lebih panas. Tidak ada awan yang menutup sinar matahari langsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walau demikian, ia menyebut selama suhu panas di Indonesia masih berkisar di 31 sampai 34 derajat Celsius, maka masih berada di titik normal.

"Jadi gini, temperatur kota itu idealnya kan rata-ratanya suhu maksimum ya kita di Indonesia itu, itu 31-34 masih normal," jelasnya, dikutip dari detiknews.

Kapan Musim Hujan 2025 Dimulai?

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers Prediksi Musim Hujan 2025/2026 di Jakarta pada Jumat lalu (12/9/2025) mengatakan musim hujan 2025 berlangsung mulai Agustus 2025 hingga April 2026. Namun, sebagian besar wilayah di Indonesia masuk musim hujan pada September 2025.

Wilayah yang hujan mulai September:

Sebagian besar Sumatera Utara
Sebagian Riau
Sumatera Barat bagian utara
Sumatera Selatan
Bangka Belitung bagian selatan
Kalimantan Selatan
Sebagian kecil Jawa
Sebagian Papua Selatan.

Sementara dalam kesempatan berbeda, Dwikorita mengatakan puncak musim hujan di setiap wilayah bervariasi antara November hingga Desember 2025, khususnya sebagian besar Sumatera dan Kalimantan.

Menurut penjelasannya yang diunggah dalam media sosial BMKG, puncak musim hujan pada Januari sampai Februari 2026 diperkirakan terjadi di sebagian besar Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua.