.webp)
Timor Leste merupakan negara paling muda di kawasan Asia Tenggara. Negara ini bahkan baru menjadi anggota Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) pada November 2022. Tapi tahukah kamu Timor Leste dulunya bagian dari wilayah Indonesia?
Timor Leste atau Republik Demokratik Timor-Leste (RDTL) adalah negara yang terletak di bagian timur Pulau Timor, Asia Tenggara. Saat masih menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, wilayah Timor Leste merupakan provinsi bernama Timor Timur.
Lantas kapan Timor Leste berpisah dari Indonesia?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berpisahnya Timor Leste dari Indonesia
Timor Leste berpisah dari Indonesia dan menjadi negara merdeka pada 20 Mei 2002. Setelah merdeka, menetapkan Kota Dili sebagai Ibu kotanya. Kini usia kemerdekaan negara ini telah mencapai 22 tahun.
Dikutip dari laman Kemenkeu, Timor Leste memiliki luas wilayah 14.874 km persegi dengan jumlah penduduk 1.413.958 jiwa (data estimasi 2021)
Mayoritas penduduk Timor Leste adalah etnik Austronesian (Malayo-Polynesian) dan beragama Katolik Roma (sekitar 96,9%). Bahasa Resmi Timor Leste adalah bahasa Tetun dan Portugis, tetapi memiliki bahasa kerja yakni bahasa Indonesia.
Mata uang yang digunakan Timor Leste adalah dolar AS dan koin Centavo Timor Leste dengan pecahan 1, 5, 10, 25, 50. Untuk nilainya, 100 Centavo Timor Leste setara dengan 1 dolar AS.
Timor Leste sendiri memiliki sistem pemerintahan Republik semi-presidensial. Kepala negaranya adalah seorang presiden yang dipilih oleh rakyat setiap 5 tahun.
Namun, Presiden Timor Leste tidak memiliki kekuasaan penuh terhadap pemerintahan. Sebab, pemerintahan dipimpin oleh seorang Perdana Menteri.
Sejarah Panjang Timor Leste Mencapai Kemerdekaannya
Timor Leste memiliki sejarah panjang dalam mencapai kemerdekaannya. Hal ini dimulai sejak 1950 ketika Portugis menjajah wilayah mereka. Bahkan kala itu wilayah Timor Leste diberi nama Timor Portugues.
Kemudian pada 30 November 1975, Timor Leste merdeka dari jajahan Portugis. Namun hanya selang dua hari, terdapat Deklarasi Balibo yang dilakukan oleh tiga partai politik (Partai KOTA, UDT, dan APODETI) yang prointegrasi Indonesia.
Melansir detikBali, deklarasi ini kemudian menjadi sebuah legitimasi Pemerintahan Orde Baru di bawah Soeharto yang saat itu menentang keras gerakan komunisme untuk menginvasi Timor Leste di bawah rezim Fretilin yang berhaluan kiri.
Gerakan penentangan ini dikenal dengan Operasi Seroja. Namun, operasi militer penaklukan Timor Leste ini mendapatkan kecaman dari dunia internasional atas kekerasan yang dilakukan oleh tentara Indonesia.
Baru pada 1976, Timor Leste masuk ke Indonesia sebagai provinsi baru bernama Timor Timur. Di bawah kepemimpinan B.J Habibie setelah diturunkannya rezim Soeharto, diadakan referendum pada 30 Agustus 1999 untuk menentukan apakah Timor Timur lepas dari Indonesia atau tidak.
Hasil referendum menyatakan mayoritas rakyat Timor Timur ingin memerdekakan diri dari Indonesia. Pada 20 Mei 2002, Timor Timur mendapat pengakuan dunia internasional sebagai negara merdeka dengan nama Timor Leste.
(faz/nwy)
