.webp)
Surat Ar-Rum ayat 21 menjelaskan tentang salah satu tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Ayat ini sering disebutkan dalam hal-hal yang berhubungan dengan pernikahan yang dilakukan oleh umat Islam.
Surat Ar-Rum adalah surat ke-30 dalam urutan mushaf Al Quran yang terdiri dari 60 ayat. Para ulama Ulum al-Qur'an sepakat bahwa surat ini diturunkan di Kota Mekkah dan tergolong surat Makkiyah.
Imam As-Suyuthi dalam bukunya yang berjudul Asbabun Nuzul menjelaskan, ayat pertama surat ini diturunkan saat kemenangan perang Badar. Pendapat ini merujuk pada sebuah hadits riwayat Ibnu Jarir dari Ikrimah, Yahya bin Ya'mar, dan Qatadah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada ayat 21, Allah SWT menerangkan tentang salah satu tanda-tanda kebesaranNya. Tanda kebesaran ini berupa rasa kasih dan sayang yang diberikan kepada laki-laki dan perempuan dalam sebuah ikatan pernikahan.
Berikut surat Ar-rum ayat 21 dalam Arab dan latin serta penjelasan hukum pernikahan dalam Islam
A. Bunyi Surat Ar-Rum Ayat 21
وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ - ٢١
Artinya: "Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar-Rum: 21)
Ulama tafsir, Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, surat Ar-Rum ayat 21 di atas menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan kaum wanita bagi laki-laki yang kelak menjadi istri-istri mereka (red: kaum laki-laki) supaya cenderung dan merasa tenteram kepadanya. Hal ini juga disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya dalam surat Al-A'araf ayat 189:
هُوَ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ اِلَيْهَاۚ
Artinya: "Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan daripadanya Dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya" (QS. Al-A'raf: 189)
Ayat di atas menjelaskan tentang penciptaan Hawa dari tulang rusuk terpendek sebelah kiri milik Adam. Lebih lanjut Ibnu Katsir menjelaskan bahwa termasuk di antara rahmat Allah yang sempurna kepada anak-anak Adam adalah menjadikan pasangan (istri) mereka dari jenis mereka sendiri dan menjadikan rasa kasih dan sayang di antara pasangan-pasangan itu.
B. Hukum Pernikahan dalam Islam
Hukum pernikahan dalam Islam terbagi menjadi lima. Pernikahan mubah atau boleh hukumnya bagi setiap manusia yang telah memenuhi persyaratan untuk menikah, maka diperbolehkan untuk menikahi wanita yang menjadi pilihannya.
Kedua, pernikahan hukumnya sunnah bagi mereka yang telah mampu dan berkeinginan untuk menikah dan apabila tidak menikah dirinya tidak khawatir akan berbuat zina. Pernikahan ini akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Ketiga, sebuah pernikahan wajib hukumnya apabila seseorang telah mampu baik secara materi maupun mental dan seandainya tidak segera menikah dikhawatirkan akan berbuat zina dan terjerumus perbuatan dosa lainnya.
Keempat, pernikahan hukumnya makruh apabila dilakukan orang yang belum mampu untuk menikah. Sesuai surat Ar-Rum ayat 21 dan hadits Rasulullah SAW, orang-orang golongan ini dianjurkan untuk berpuasa.
Terakhir, pernikahan akan menjadi haram hukumnya apabila dilakukan dengan tujuan yang tidak baik. Dengan kata lain, pernikahan hanya dilakukan untuk menyakiti hari seseorang.
(kri/row)
