Air Terjun Rempa Peo adalah destinasi wisata alam di kawasan pegunungan Dusun Garuda, Desa Tambora, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Destinasi wisata ini menyuguhkan panorama alam yang memanjakan mata.
Tempatnya yang asri dan di bawah rimbunan pepohonan, membuat suasananya menjadi sejuk. Dilansir dari detikTravel, Air Terjun Rempa Peo adalah air terjun yang berada di pedalaman hutan dan banyak sekali ditemukan ayam hutan di dalamnya.
Bahkan, untuk menangkap ayam cukup dengan menendangkan kaki saja. Hal ini menjadi filosofi terbentuknya nama Rempa Peo, yaitu 'Rempa' yang berarti tendang dan 'Peo' berarti ayam hutan, jadi artinya yaitu tendang ayam hutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum berkunjung ke Air Terjun Rempa Peo, yuk simak informasi berikut ini yang dirangkum dari berbagai sumber.
Rute Perjalanan
Lokasi Air Terjun Rempa Peo berjarak lumayan jauh dari pusat pemerintahan Kota Dompu. Waktu untuk menempuh sekitar tiga jam perjalanan. Sedangkan dari parkiran menuju air terjun, dibutuhkan waktu kurang lebih 30 menit untuk trekking dan menyusuri sungai.
Daya Tarik
Air Terjun Rempa Peo memiliki ketinggian kurang lebih 15 meter dan termasuk salah satu air terjun tertinggi di Dompu. Terdapat beragam aktivitas yang dapat dilakukan oleh pengunjung, seperti:
- Mandi di bawah air terjun
- Bermain air di sekitar air terjun
- Duduk santai sembari menikmati indahnya pemandangan
- Makan dengan bekal di pinggir air terjun
- Mengabadikan momen dengan berfoto-foto.
Tips Berkunjung
- Disarankan menggunakan kendaraan roda dua karena akses jalan menuju lokasi yang masih kurang bagus, rusak dan berlubang.
- Pastikan kendaraan dalam kondisi yang prima dan hati-hati dalam berkendara.
- Pastikan kondisi badan fit karena akan menyusuri perjalanan untuk sampai ke pusat air terjun.
- Disarankan untuk tidak berkunjung ke air terjun pada musim hujan dikarenakan debit air besar dan keruh.
- Menggunakan alas kaki yang nyaman saat trekking.
- Tidak membuang sampah sembarangan dan mematuhi peraturan yang tertera.
Artikel ini ditulis oleh Indah Dwi Hastuti peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)