Berburu Sunset di Pantai Oesapa Kupang Sambil Bermain Bola

Berburu Sunset di Pantai Oesapa Kupang Sambil Bermain Bola

Yufengki Bria - detikBali
Senin, 22 Jul 2024 12:14 WIB
Sejumlah pengunjung sedang menikmati sunset di Pantai Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT, Minggu (14/7/2024). (Yufengki Bria/detikBali).
Foto: Suasana sunset di Pantai Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT, Minggu (14/7/2024). (Yufengki Bria/detikBali).
Kupang -

Sekitar pukul 17.00 Wita, sejumlah pengunjung sudah memadati Pantai Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tujuannya ke sana yaitu untuk menikmati sunset atau matahari terbenam. Selain berburu sunset, pantai itu juga menawarkan pasir putih yang sering dijadikan untuk bermain sepakbola.

Hari itu, sejumlah anak-anak mulai berdatangan. Mereka lalu membagi tim untuk bermain bola. Mereka tampak ceria saat mengolah si kulit bundar di atas pasir putih yang sangat tebal dan agak basah.

Sejumlah pengunjung sedang menikmati sunset di Pantai Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT, Minggu (14/7/2024). (Yufengki Bria/detikBali).Sejumlah pengunjung sedang menikmati sunset di Pantai Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT, Minggu (14/7/2024). (Yufengki Bria/detikBali)

Di sana, pengunjung bisa menikmati sunset sembari menyaksikan para remaja bermain bola. Selain itu, pengunjung bisa memesan aneka minuman dan camilan yang dijual oleh emak-emak di sepanjang pantai itu sepanjang hari dengan harga berkisar Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, cuaca tampak cerah. Tiupan angin tak begitu kencang. Alunan musik disc jockey (DJ) hingga lagu lawas tahun 1980-an pun mulai terdengar di sejumlah kafe di sepanjang pantai itu.

Sementara ratusan sepeda motor pun berjejeran memenuhi tempat parkiran. Begitu juga dengan pengunjung yang mulai berdatangan dari berbagai kalangan. Puluhan perahu nelayan juga melepas jangkar di sepanjang pantai.

ADVERTISEMENT

Nampak, seorang wanita bernama Ria Solu sudah duduk menunggu sejak pukul 16.42 Wita di atas tempat penahan tembok yang dibuat serba manfaat sebagai tempat duduk. Ia sesekali menoleh ke sana-sini dengan penuh senyum sembari menikmati segelas kopi hitam yang dibeli dari seorang penjual dengan harga Rp 5 ribu.

Raut wajahnya nampak tak menahan diri lagi untuk menyaksikan matahari terbenam. Kedua tangannya cekatan untuk memotret setiap momen, kala matahari sudah hampir tenggelam.

Waktu mulai menunjukan pukul 17.21 Wita, wanita berusia 21 tahun itu bergegas dari tempat duduknya yang berjarak sekitar 10 meter menuju pasir putih yang dipenuhi batu-batu kecil di pinggir laut.

Langkah kakinya penuh kehati-hatian. Sebab, karang dan kayu-kayu kecil itu banyak yang tajam. Tatapannya hanya tertuju pada ufuk barat. Ia lantas memerintah seorang fotografer untuk memotretnya.

"Abang. Tolong foto saya dulu, tapi usahakan dapat sunsetnya," ujar Ria sembari berjalan pelan-pelan menuju pinggir laut saat ditemui detikBali, beberapa waktu lalu.

Pria yang sudah tiga tahun jadi fotografer itu langsung merespons. Ia lantas mengambil kameranya dari dalam sebuah tas selempang warna hitam untuk memotret.

Sejumlah pengunjung sedang menikmati sunset di Pantai Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT, Minggu (14/7/2024). (Yufengki Bria/detikBali).Sejumlah pengunjung sedang menikmati sunset di Pantai Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT, Minggu (14/7/2024). (Yufengki Bria/detikBali)

Tak hanya Ria, pengunjung lain juga turut mengabadikan momen itu. Salah satunya adalah Soleman. Pria berusia 36 tahun, itu langsung mengajak kekasihnya untuk berswafoto dengan latar belakang sunset.

Seusai itu, mereka bergegas menyusuri pinggir pantai sembari menikmati keindahan pantai. Pria yang kesehariannya sebagai pengepul besi tua, itu mengaku sunset di Pantai Oesapa sangat indah, dibanding tempat lainnya di Kota Kupang.

"Kalau mau menikmati (sunset) di sini, paling bagus itu pas jam 5 karena kelihatannya bagus sekali," kata Soleman.

Meski menawarkan keindahan yang cukup bagus, Soleman mengkritik warga yang membuang sampah plastik secara sembarang. Padahal, Soleman berujar, Pantai Oesapa dikenal dengan tempat yang paling banyak didatangi pengunjung.

"Sangat bagus, tapi sampah-sampah ini masih berserakan di mana-mana. Kelihatannya kurang bersih sehingga perlu penanganan yang serius," ungkap soleman.

Pengunjung lainnya, Fatimah, mengatakan Pantai Oesapa perlu ditata secara baik oleh Pemerintah Kota Kupang seperti memperbanyak tempat sampah, gazebo, dan WC umum agar membuat pengunjung merasa nyaman.

"Fasilitasnya harus ditambah lagi. Ini kan salah satu tempat wisata. Kasihan kalau mau buang air kecil saja harus numpang di rumah warga atau ke dalam Pasar Oesapa," sentil wanita berusia 24 tahun itu.

Ia berharap para pengunjung yang masih membuang sampah tidak pada tempatnya agar bisa menyadari dampaknya.




(nor/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads