.webp)
Bukit Golo Leleng menjadi salah satu spot wisata yang sayang untuk dilewatkan kala mengunjungi Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Terletak di Kampung Purek, Kecamatan Ndoso, spot wisata alam ini dikenal dengan sebutan 'Negeri di Atas Awan'. Hamparan awan itu lebih luas dari lapangan sepak bola.
Dari atas Bukit Golo Leleng, wisatawan bisa melihat ke bawah hamparan awan putih yang memanjakan mata. Awan tebal itu berada di antara bukit di sekitarnya. Dari puncak Bukit Golo Leleng, wisatawan juga bisa melihat pemandangan indah hamparan bukit lainnya.
"Awannya tebal sekali, kalau luas awannya setengah lingkaran bukit. Yang paling menarik di sana awan sama mataharinya," ujar Vergiliani Paini, salah satu wisatawan lokal yang pernah mengunjungi Bukit Golo Leleng, Sabtu (2/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ann, sapaan perempuan yang hobi traveling, ini mengatakan hamparan awan putih itu ada di sisi timur dan barat Bukit Golo Leleng. Spot wisata alam ini menjadi salah satu tempat terbaik untuk camping. Puncak Bukit Golo Leleng itu rata, ukurannya cukup luas untuk tempat camping.
Dipadukan dengan pemandangan hamparan awan yang cukup luas, Bukit Golo Leleng menjadi tempat terbaik untuk menikmati matahari terbit (sunrise) saat bangun pagi, dan merasakan keindahan matahari terbenam (sunset) saat beranjak senja.
"Bagusnya pada saat sunrise sama sunset, ada awan-awan begitu, orang biasa sebut negeri di atas awan. Tempatnya bagus buat camping," kata Ann.
 Menikmati keindahan sunrise dipadukan hamparan awan tebal dari Bukit Golo Leleng di Kampung Purek, Kecamatan Ndoso, Manggarai Barat, NTT. (Dok. Vergiliani Paini) |
Saat Ann mengunjunginya, spot wisata itu belum dikelola dengan baik. Ia dan teman-temannya membawa sendiri perlengkapan camping. Di puncak bukit hanya tersedia tempat duduk dari kayu, tempat wisatawan duduk santai menikmati pesona alam nan indah di sana.
Bukit Leleng ditempuh dengan perjalanan darat sekitar tiga jam dari Labuan Bajo. Lokasinya sekitar dua kilometer dari Kampung Purek. Kendaraan roda dua dan roda empat bisa berjalan hingga di kaki bukit. Ada dua jalur treking ke puncak bukit tersebut. "Ada jalur panjang buat yang hobi trekking, ada jalur singkatnya," ujar Ann
(nor/hsa)
