Destinasi wisata di Bali tidak ada habis-habisnya menarik wisatawan dengan keindahan alam, budaya, dan tradisi yang khas.
Keberadaan desa-desa wisata di Bali memberikan alternatif menarik bagi para wisatawan yang ingin merasakan keindahan Bali tanpa keramaian yang terkadang terjadi di destinasi utama.
Namun, terdapat beberapa desa wisata yang indah tetapi masih kurang populer dibandingkan desa wisata lain di pulau Bali. Simak daftarnya pada artikel di bawah ini.
Desa Wisata di Bali yang Indah tapi Kurang Populer
Dalam menggali pesona Bali yang tersembunyi, banyak wisatawan yang menemukan keunikan dan keaslian di desa-desa yang belum begitu ramai dikunjungi.
Berikut ini beberapa desa wisata di Jembrana, Bali yang indah tapi masih kurang populer.
1. Desa Wisata Blimbingsari
Desa Wisata Blimbingsari terletak di barat pulau Bali, 120 km dari Denpasar dan 15 km dari Pelabuhan Gilimanuk. Desa ini merupakan contoh pariwisata berbasis masyarakat dan terkenal sebagai destinasi wisata rohani dengan pengaruh budaya Bali dalam kehidupan Kristen.
Pintu masuk desa, dikenal sebagai Blimbingsari Gate, menciptakan kesan megah dengan elemen-elemen keagamaan. Desa ini berkembang sebagai destinasi wisata dengan berbagai akomodasi, termasuk homestay. Daya tarik utamanya adalah Gereja yang mengusung arsitektur khas Bali.
Meskipun mayoritas penduduk beragama Kristen Protestan, pengaruh budaya Bali masih terasa, terutama dalam desain dua gereja megah yang memadukan ornamen lokal. Penamaan gereja juga mempertahankan tradisi Bali dengan menggunakan nama-nama seperti Wayan, Made, Nyoman, dan Ketut.
2. Desa Wisata Ekasari
Desa Wisata Ekasari, yang terletak di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, memberikan pengalaman suasana wisata yang damai.
Dengan luas wilayah 1.520,44 Ha dan jumlah penduduk 5163 jiwa, desa ini berhasil meraih peringkat 100 dari 1831 desa wisata di Indonesia dalam Anugrah Desa Wisata Indonesia 2021.
Lokasinya yang strategis, dekat dengan Kota Melaya, Jembrana, dan Provinsi Bali, memberikan akses mudah bagi wisatawan.
Desa Ekasari menonjolkan potensi alam dan budaya, termasuk Bendungan Palasari, Goa Maria, Gereja Tua Katolik, Agrowisata Kakao, dan area selfie di Kampung Palerejo
Fasilitas wisata, seperti homestay dan hotel, serta infrastruktur yang baik memudahkan akses untuk pengunjung. Desa Ekasari juga menciptakan lingkungan bersih, aman, lestari, dan indah, menjadikannya salah satu destinasi unggulan di Jembrana.
3. Desa Wisata Delod Berawah
Desa Delod Berawah, di Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, adalah destinasi eksotis yang sering luput dari perhatian.
Mayoritas penduduknya adalah petani, dan desa ini kaya akan tradisi dan budaya, termasuk perayaan Makepung, Baleganjur, dan seni Jegog.
Keunikan desa ini terletak pada lokasinya yang dekat dengan pantai, menawarkan tempat-tempat menarik seperti Pantai Delod Berawah, kolam renang rekreasi, dan sirkuit pacuan kerbau (makepung). Pantai Delod Berawah sendiri dikenal dengan pasir hitamnya, ombak yang disukai oleh surfer lokal dan mancanegara.
4. Desa Wisata Perancak
Desa Wisata Perancak di Jembrana, Bali, menawarkan daya tarik wisata yang menarik bagi pengunjung.
Terletak sekitar 11 km dari Kota Negara, desa ini memiliki pantai berpasir hitam dengan panorama laut yang memukau, membentang dari Desa Air Kuning hingga Tanjung Tangis di ujung barat.
Terutama saat matahari tenggelam di ujung Barat Pulau Perancak, dengan perahu nelayan yang membentuk pemandangan indah di sepanjang Muara Perancak.
Ada dua jalur menuju desa ini, melalui Tegal Cangkring-Perancak atau melalui Patung Adipura Kota Negara.
Desa ini telah berkembang sebagai destinasi wisata dengan akomodasi, warung kuliner seafood khas Perancak, dan tempat penangkaran penyu Kelompok Kurma Asih.
Desa Wisata Perancak, yang kadang terlupakan oleh banyak orang, memiliki banyak potensi dan keindahan yang patut dieksplorasi.
5. Desa Wisata Gumbrih
Desa Wisata Gumbrih, yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata Sarga Nitya Desa Gumbrih di Kecamatan Pekutatan, Bali, menonjolkan daya tariknya melalui Tirta Lestari Gumbrih atau Taman Wisata Air Gumbrih.
Terletak di sepanjang sungai yang tenang, pengunjung dapat menikmati perjalanan menyusuri sungai.
Selain pengalaman wisata air yang unik, desa ini juga menawarkan pantai berpasir hitam dan keindahan hutan mangrove yang alami. Setelah menikmati keindahan alam, pengunjung dapat mencicipi kuliner tradisional ikan gurame khas Desa Gumbrih.
Desa ini mempersembahkan pengalaman wisata yang lengkap, menggabungkan keindahan alam sungai, pantai, dan mangrove dengan cita rasa kuliner khas daerah.
Desa Wisata Gumbrih menawarkan kesempatan bagi pengunjung untuk menikmati keindahan alam Bali yang autentik.
Nah, itulah rekomendasi desa wisata di Jembrana, Bali yang Indah tetapi kurang populer. Selain keindahan alam, desa wisata juga menyediakan kuliner yang khas. Apakah detikers tertarik mengunjungi desa wisata di atas?
Simak Video "Menyusuri Desa Pegayaman dengan Sepeda Motor di Bali"
(inf/inf)