Ada banyak cara untuk liburan di Bali. Selain mengunjungi destinasi wisata, para pelancong berduit alias sultan juga dapat menikmati keindahan Pulau Dewata dari udara dengan menyewa helikopter atau capung besi.
Salah satu yang merintis bisnis penyewaan helikopter adalah Harriko Fesfusi dan Marina Trudy. Pasangan suami istri ini mendirikan Fly Bali yang beralamat di Ungasan, Badung, Bali, pada April 2019.
Harriko menuturkan saat itu, Fly Bali hanya memiliki empat karyawan. Pria berusia 37 tahun itu menjadi pilot, sedangkan istrinya bertugas mencari penyewa.
"Terus ada dua landing officer, itu awal mulanya." Ujar Harriko kepada detikBali, Mei lalu.
Baca juga: Pelesiran di Laut Bali dengan Yacht |
Harriko bisa menerbangkan capung besi karena berprofesi sebagai pilot sejak 2010. Adapun, Marina bekerja di bidang aviasi sejak 2016.
Marina membangun bisnis tersebut karena terinspirasi dari paket tur Liberty di New York, Amerika Serikat. Perempuan berusia 36 tahun itu kemudian mencoba membuka penyewaan helikopter di kawasan Ungasan yang juga menjadi lokasi patung Garuda Wisnu Kencana (GWK).
"Kami terinspirasi dari Liberty tour di New York, helikopter itu bisa terbang durasinya sekitar 15 menit, mengelilingi patung Liberty, dan itu sangat booming sekali. Sedangkan di Bali, kebetulan ada GWK sebagai ikon," tutur Marina.
Marina menuturkan biaya sewa helikopter Fly Bali dimulai dari Rp 6,9 juta per empat penumpang untuk durasi terbang 12 menit. Jika ingin terbang lebih lama, tarifnya Rp 39 juta per enam penumpang dengan durasi terbang 70 menit.
Menurut Marina, paket tur helikopter yang paling sering disewa oleh adalah paket 12 menit. Selain menikmati keindahan patung GWK dari atas, penyewa helikopter juga bisa melihat Pantai Melasti dari capung besi.
Fly Bali memiliki beberapa tipe helikopter, yaitu Robinson R66, Bell 505, Kawasaki BK 117-C1, dan Bell 206. "Pengunjung Fly Bali rata-rata sebulan 500 orang," imbuh Marina.
Fly Bali juga menyediakan kostum selama terbang. Paket marriage proposal dibanderol mulai dari Rp 10 juta.
Selain itu, ada juga layanan Heli Transfer. Dengan Heli Transfer memungkinkan para penyewa diantar ke mana saja dengan menggunakan helikopter.
Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang, Fly Bali rutin melakukan pengecekan helikopter. Harriko mengeklaim seluruh operasional penerbangan telah mengikuti regulasi yang berlaku di Indonesia. "Kami ada inspeksi harian, ada weekly, ada per 50 jam, per 25 jam, per 100 jam, itu dicek," katanya.
Selain Fly Bali, siapa lagi yang membuka layanan sewa helikopter di Bali untuk liburan? Simak selengkapnya di sini.
(iws/gsp)