Melukat merupakan prosesi pembersihan menurut tradisi Hindu Bali dengan membasuh diri di sumber mata air yang disucikan. Bali memiliki tempat melukat yang tersebar di beberapa wilayah, salah satunya di Pura Taman Pecampuhan Sala.
Panorama di sekitar lokasi pelukatan ini masih asri dengan sumber air jernih serta tumbuhan yang hijau di sekelilingnya. Di bawah Pura Taman, ada 9 buah pancoran yang digunakan untuk melukat. Pancoran tersebut terbagi menjadi dua tempat terpisah, yaitu 7 pancoran di bagian paling atas dan 2 pancoran lainnya terletak di bagian bawah pinggir sungai.
Terdapat pula dua air terjun yang berada di dua aliran sungai yang disebut dengan campuhan. Kedua sungai itu, yakni Grojogan Pesiraman Tan Hana di sebelah kanan dan Grojogan Pesiraman Dedari di sebelah kiri. Air yang mengalir di kedua sungai itu juga sangat jernih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi
Pura Taman Pecampuhan Sala berlokasi di Banjar Sala, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Jika berangkat dari Kota Denpasar, waktu yang diperlukan untuk sampai di lokasi pelukatan itu sekitar satu jam. Kemudian, apabila berangkat dari Kota Bangli, maka waktu yang dihabiskan juga lebih singkat, yakni sekitar 15 menit.
Untuk perjalanan menuju Pura Taman Pecampuhan Sala, pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi karena aksesnya yang memadai. Namun, ketika sudah tiba di tempat ini, pengunjung harus menuruni beberapa anak tangga sejauh 100 meter dari tempat parkir.
Di sana, pengunjung juga bisa berfoto di depan pintu masuk pura yang memiliki lonceng di atasnya. Kemudian, terdapat candi menjulang dengan sembilan pancuran
Jam Buka
Dilansir dari sosial media Instagram Pura Taman Pecampuhan Sala, pura ini buka dari pukul 08.00 hingga 18.00 Wita. Selain hari libur, pengunjung biasanya ramai berdatangan untuk melukat di hari-hari tertentu, misalnya Purnama, Tilem, maupun hari suci Hindu lainnya.
Alur Melukat
Alur melukat di Pura Taman Pecampuhan Sala sudah dipasang di papan panduan yang ada di lokasi. Berikut alurnya.
- Sebelum melukat, pengunjung terlebih dahulu melakukan persembahyangan di pelinggih di depan tempat melukat.
- Alur melukat dimulai dari Sungai Campuhan kemudian menuju Sungai Grojogan Pesiraman Dedari di sebelah kanan yang berdampingan dengan air terjun.
- Setelahnya, pengunjung melukat di Pancoran Tirta Prapen dan berdoa di Watu Lingga.
- Alur selanjutnya adalah melukat di Pancoran Tirta Pule dam menuju ke Sungai Grojogan Pesiraman Tan Hana yang terletak di sebelah kiri. Saat tiba di air terjun ini,
- pengunjung dapat berteriak untuk mengeluarkan semua hal negatif di dalam diri.
- Kemudian, pengunjung melukat di Pancoran Tirta Bolakan dan Pancoran Tirta Taman.
- Perjalanan dilanjutkan dengan melukat di Tirta Bumbung dan diakhiri dengan berdoa di Pura Taman.
Sarana Melukat
Adapun sarana yang perlu dipersiapkan oleh pengunjung yang baru pertama kali melukat di Pura Taman Pecampuhan Sala, yakni satu banten pejati di tempat melukat dan satu lagi di Pura Taman. Selain itu, pengunjung yang melukat juga perlu membawa canang sari 15 tanding dan bunga untuk sembahyang.
Saat hari-hari tertentu, pemangku dan pecalang akan siaga di Pura Taman Pecampuhan Sala.
Fasilitas di Pura Taman Pecampuhan Sala
Setelah melukat di Pura Taman Pecampuhan Sala, pengunjung tidak perlu bingung untuk berganti pakaian karena tempat ini menyediakan fasilitas ruang ganti. Jangan khawatir, ruang ganti ini sudah dipisahkan untuk laki-laki dan perempuan.
Artikel ini ditulis oleh Ni Kadek Restu Tresnawati peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(iws/iws)