Game Plan Kluivert Gagal, Respons Terlambat

Game Plan Kluivert Gagal, Respons Terlambat

Afif Farhan - detikBali
Kamis, 09 Okt 2025 16:13 WIB
SUITA, JAPAN - JUNE 10: Indonesia head coach Patrick Kluivert looks on prior to the FIFA World Cup Asian Third Qualifier Group C match between Japan and Indonesia at Panasonic Stadium Suita on June 10, 2025 in Suita, Osaka, Japan. (Photo by Etsuo Hara/Getty Images)
Patrick Kluivert. (Foto: Getty Images/Etsuo Hara)
Denpasar -

Patrick Kluivert menjadi sorotan setelah Timnas Indonesia kalah 2-3 dari Arab Saudi. Pelatih asal Belanda itu dinilai gagal menerapkan game plan yang efektif dan lambat merespons perubahan situasi di lapangan.

Dilansir dari detikSport, laga Indonesia vs Arab Saudi pada matchday pertama Grup B ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia digelar di Jeddah, Kamis (9/10) dini hari WIB. Kevin Diks sempat membawa Skuad Garuda unggul lebih dulu lewat gol penalti. Namun, The Green Falcons berhasil membalikkan keadaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Waheb Saleh mencetak satu gol, sedangkan Feras Albrikan memborong dua gol, salah satunya dari titik putih. Diks kembali memperkecil ketertinggalan melalui penalti, tapi Indonesia tetap tak mampu menyamakan skor.

Pengamat sepakbola Mohamad Kusnaeni menilai keputusan Kluivert memainkan Marc Klok di lini tengah menjadi kesalahan besar. Menurutnya, strategi tersebut justru membuat Indonesia kalah dominan.

ADVERTISEMENT

"Game plan yang dibuat pelatih juga sesuai prediksi banyak orang. Kluivert memainkan formasi 4-2-3-1 dengan memasang double pivot Joey Pelupessy-Marck Klok. Tujuannya untuk meredam agresivitas lawan," bukanya kepada detikSport.

"Sayangnya, game plan ini tidak bisa dieksekusi dengan baik. Duet gelandang bertahan kita terlalu sering kalah dalam duel dan tidak cukup padu," cetus pria yang biasa disapa Bung Kus tersebut.

"Akibatnya Arab Saudi leluasa mengontrol lapangan tengah dan mendominasi permainan, khususnya di babak pertama. Lemahnya lini tengah membuat keseimbangan permainan jadi timpang," tegasnya.

Respons Terlambat

Lebih lanjut, Kusnaeni menilai Kluivert lamban dalam merespons ketika Indonesia tertinggal di babak pertama. Menurutnya, permainan Garuda cenderung monoton dan kurang kreatif.

"Kluivert sepertinya kurang cepat merespons situasi di lapangan. Terlihat dari monoton dan minimnya kreativitas permainan saat kita mencoba bermain lebih keluar setelah ketinggalan 1-2," ungkapnya.

"Pelatih, menurut saya, juga agak terlambat melakukan pergantian pemain. Sehingga kita akhirnya kebobolan lagi di awal babak kedua," tambahnya.

Ia menilai perubahan baru terlihat setelah masuknya Ole Romeny dan Thom Haye yang mampu memperbaiki keseimbangan tim.

"Setelah masuknya Ole Romeny dan Thom Haye barulah keseimbangan permainan lebih terbentuk. Kendali lapangan tengah mulai bisa direbut dan serangan-serangan jadi lebih terarah," ujarnya.

"Sayang, tidak cukup waktu untuk mengejar gol tambahan dan membalikkan keadaan. Apalagi beberapa peluang kita juga gagal menjadi gol," tutupnya.

Timnas Indonesia selanjutnya akan melakoni laga terakhir di ronde keempat menghadapi Irak pada Minggu (12/10) dini hari WIB.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Indonesia Vs Arab Saudi: Garuda Tumbang 2-3"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads