Antony dan Alejandro Garnacho menceritakan soal penderitaan mereka selama memperkuat klub sepakbola Inggris, Manchester United (MU). Mereka kini telah memperkuat klub berbeda seusai gagal memberikan performa terbaik untuk Setan Merah.
Antony mengaku dipisahkan dari tim inti bersama dengan Garnacho, Marcus Rashford, Tyrell Malacia, dan Jadon Sancho. Kelimanya disebut sebagai Bomb Squad dan harus berlatih sendiri, terpisah dari skuad MU. Mereka juga dilarang menggunakan fasilitas tim bersamaan.
Baca juga: MU Incar Xavi Hernandez Gantikan Amorim |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu adalah bulan-bulan yang sangat sulit di Inggris, lebih dari 40 hari di hotel, berlatih terpisah," Antony mengenang masa-masa sulitnya di MU belum lama ini dilansir dari detikSport.
"Saya merasa mereka tidak menghormati saya, tetapi bukan itu intinya. Saya tidak ingin menimbulkan kontroversi, itu hidup. Saya tetap sangat bersyukur kepada klub, ada masa-masa sulit, tetapi juga masa-masa indah, dengan bisa memenangkan dua gelar," ujar Antony.
Alejandro Garnacho juga mengungkapkan kekecewaannya saat dipaksa latihan sendiri di MU. Baginya momen tersebut adalah yang terburuk baginya.
"Saya rasa saat itu adalah momen yang sulit, hanya berlatih sendirian. Namun, saya tidak punya hal buruk untuk dikatakan tentang klub lama saya, Manchester United," kata Garnacho.
MU telah melepas Antony dan Garnacho di bursa musim panas 2025. Antony dijual MU ke klub Spanyol, Real Betis, sebesar 22 juta euro. Garnacho dilepas ke rival sesama tim Inggris, Chelsea, senilai 40 juta paun.
Artikel ini telah tayang di detikSport. Baca selengkapnya di sini!
(iws/iws)