Para suporter Manchester City membentangkan spanduk besar bergambar Rodri mencium trofi Ballon d'Or. Mereka bermaksud mengejek Vinicius Junior, tapi berakhir pahit.
Spanduk itu tampak terbentang kala para pemain Manchester City dan Real Madrid masuk ke lapangan Etihad Stadium, Rabu (12/5/2025) dini hari WIB. Kedua tim berhadapan pada leg pertama playoff 16 besar Liga Champions.
Foto Rodri mencium trofi Ballon d'Or itu dilengkapi tulisan 'Stop Crying Your Heart Out', yang kurang lebih berarti 'Berhentilah Menangis Tersedu-sedu'. Spanduk ini merujuk pada kejadian Madrid memboikot ajang Ballon d'Or 2024 lalu karena merasa Vinicius yang lebih berhak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Membentangkannya di awal pertandingan niscaya dimaksudkan sebagai psy war buat Madrid dan Vinicius. Tapi itu juga memberikan kemungkinan lain: ending yang tak sesuai harapan, dan inilah yang terjadi.
Meski dua kali tertinggal akibat gol Erling Haaland, Madrid unjuk mentalitas. Los Blancos juga terbantu oleh kesalahan-kesalahan Man City sendiri di penghujung laga.
Alhasil gol dari Brahim Diaz dan Jude Bellingham, masing-masing pada menit ke-86 dan 92, memenangkan Madrid. Mereka sebelumnya sempat menyamakan skor 1-1 berkat Kylian Mbappe.
Yang perlu dicatat juga, Vinicius ambil bagian dalam dua gol terakhir Madrid. Sepakan kerasnya yang dihalau Ederson mengarah ke Diaz dan diselesaikan jadi gol.
Sementara gol Bellingham lahir dari umpannya, setelah mencungkil bola melewati Ederson. Selain satu shot on target dan satu assist, Vinicius juga menciptakan lima umpan kunci yang mana jumlah terbanyak dari seluruh pemain di lapangan.
Maka tak heran kalau panel UEFA menjadikan Vinicius sebagai Man of The Match.
John Stones murka, baca di halaman selanjutnya...
Stones Murka Atas Kekalahan City
Manchester City tumbang 2-3 dari Real Madrid meski dua kali unggul. John Stones meluapkan kemarahan atas kegagalan The Citizens menjaga konsentrasi hingga peluit panjang dibunyikan.
Dalam laga penuh drama itu, tuan rumah dua kali memimpin lewat Erling Haaland di menit ke-19 dan 80, tapi dua kali juga disamakan oleh El Real, bahkan berhasil disalip di pengujung laga.
Kylian Mbappe membuat skor menjadi 1-1 di menit ke-60, disusul gol Brahim Diaz pada menit ke-86. Saat laga tampak akan berakhir imbang, Jude Bellingham muncul sebagai pahlawan Madrid lewat golnya di injury time.
Hasil ini menyisakan tugas berat bagi City di leg kedua. Mereka harus menang minimal dua gol di Santiago Bernabeu untuk lolos ke 16 besar. Jika gagal, ambisi menapaki tangga juara harus dikubur dalam-dalam.
Stones mengungkapkan frustrasinya seusai laga. Bek 30 tahun itu menilai City harusnya bisa lebih baik dalam menjaga para pemain Madrid. Tiga gol yang tercipta murni berasal dari kelengahan barisan belakang.
"Beberapa laga setelah melawan Arsenal, saya tak tahu bagaimana mengatakannya, sungguh buruk dan membuat semua orang frustrasi. Kami masih mengontrol laga hingga akhir lalu kami kebobolan dari dua situasi. Sebagai bek, hasil ini membuat saya frustrasi," ujar Stones.
"Rasanya marah dan frustrasi. Kami perlu menuntaskan laga dengan lebih baik. Manajer mengatakan kami perlu bertanggung jawab atas apa yang kami lakukan di lapangan, saya pikir kami melakukannya. Kami perlu bangkit saat momen buruk semacam ini terjadi."
"Hari ini kami memiliki peluang bagus untuk pergi ke Bernabeu dengan keunggulan 2-1. Duel ini belum berakhir. Kami harus tetap positif, yang sulit dilakukan sekarang."
"Seperti yang dikatakan manajer, kami perlu melihat diri kami sendiri dan bertanggung jawab. Kami berada di atas angin di awal laga dan kami tahu Real punya kualitas untuk bangkit di babak kedua."
"Itu tidak bisa dihindari oleh kami sebagai tim. Kami harus tampil lebih baik, sesederhana itu. Kami harus menjaga mentalitas positif dan mencoba memperbaikinya," tegas Stones.
Artikel ini telah tayang di detikSport. Baca selengkapnya di sini!
Simak Video "Video Guardiola: Sudah Kayak Derby, 4 Tahun Beruntun City Hadapi Madrid"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)