Suporter Bali United Keluhkan Stewards Kurang Ramah di Stadion Dipta

Suporter Bali United Keluhkan Stewards Kurang Ramah di Stadion Dipta

Siti Mu’amalah - detikBali
Kamis, 19 Okt 2023 07:22 WIB
Manajemen Bali United saat bertemu dengan perwakilan suporter Bali United, Rabu (18/10/2023) di Gianyar. (Siti Muamalah)
Foto: Manajemen Bali United saat bertemu dengan perwakilan suporter Bali United, Rabu (18/10/2023) di Gianyar. (Siti Mu'amalah)
Gianyar -

Pertemuan antara sejumlah suporter dengan manajemen Bali United sebagai wadah bertukar pikiran. Sepanjang pertemuan, beberapa suporter mengungkapkan kritik, saran, maupun pertanyaan.

Ada beberapa keluhan terlontar dari suporter. Seperti sikap steward saat di pertandingan yang dianggap kurang ramah. Ada juga keluhan terkait larangan merokok di dalam stadion hingga pemeriksaan masuk stadion yang dianggap terlalu berlebihan.

Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Bali United I Ketut Suantika meminta maaf apabila pihaknya bersikap seperti yang dikeluhkan. Dia berjanji akan mengevaluasi agar lebih baik di pertandingan selanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mungkin kami bisa evaluasi di match berikutnya. Mohon maaf apabila itu bikin resah atau tidak nyaman," ungkap Suantika, Rabu (18/10/2023) di Gianyar.

Soal pemeriksaan terlalu ketat, kata pria yang akrab disapa Rojak ini, saat ini seluruh CCTV di Stadion Kapten I Wayan Dipta tersambung ke Polda Bali. Sehingga, apabila terlihat melanggar, kepolisian bisa melarang menggelar pertandingan di Stadion Dipta.

ADVERTISEMENT

Terlebih, saat ini ada aturan tanpa suporter tim away. Pihaknya tidak tahu pasti tim lawan membawa suporter apa tidak, sehingga pemeriksaannya disamaratakan.

"Mohon maaf mungkin agak risih kalau diperiksa terlalu ketat, agak lama dikit pemeriksaanya. Mungkin nanti ke depannya kami perbaiki lagi sistemnya yang lebih baik," ujarnya.

Owner Bali United Pieter Tanuri menambahkan seusai insiden Kanjuruhan, kepolisian menyamakan semua standar untuk stadion agar insiden tidak kembali terjadi. Hal tersebut bisa dilihat apabila pertandingan terjadi, terkadang jumlah polisi yang datang lebih banyak dibandingkan suporter yang hadir.

Oleh karena itu, Pieter meminta suporter bisa memaklumi hal tersebut. "Terus terang setelah kasus Malang, kepolisian itu menyamaratakan semua jadi standar, kami di sini buka-bukaan," ungkapnya.




(nor/dpw)

Hide Ads