Thomas Tuchel blak-blakan mengaku dipecat Chelsea dalam pertemuan yang hanya berlangsung tiga menit. Ia dipaksa meninggalkan Stamford Bridge hanya setelah tujuh pertandingan pertama di musim 2022/2023.
Saat pemecatan itu, Chelsea memang dalam performa kurang bagus, karena hanya menang tiga kali dan kalah tiga kali. Pemecatan dinilai terburu-buru, dan sebenarnya Tuchel telah memberikan kesuksesan besar untuk Chelsea dengan memenangi Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari detikSport, Tuchel mengatakan dirinya dipecat setelah bertemu dengan pemilik baru Chelsea Todd Boehly, selama tiga-lima menit. Ia mengaku terkejut dengan pemecatan itu.
"Rasanya aneh ketika saya menyetir ke pusat latihan. Pertemuan yang kami jalani terasa tidak biasa, dan ternyata pertemuannya sangat singkat. Ketika itu pukul 8 pagi atau sekitar itu, dan cuma berlangsung tiga sampai lima menit. Saya juga tidak dalam suasana hati yang bagus untuk lama-lama bicara," ungkapnya.
Menurut Tuchel, keputusan itu tak hanya mengejutkan bagi dirinya. Sebab, sebelumnya ia memiliki perasaan yang sama dengan tim untuk mencapai hal-hal bersama.
"Kami tadinya memiliki perasaan bahwa kami dalam posisi yang tepat di waktu yang tepat untuk mencapai hal-hal besar dan kami ingin bertahan lebih lama, sesederhana itu," sambung pelatih yang saat ini melatih Bayern Munich.
"Kami punya hubungan yang penting, sangat penting, di antara staf. Kami masih seperti itu sih. Berapa lama dibutuhkan untuk melupakannya? Rasanya masih menyakitkan tidak bertemu dengan orang-orang itu setiap hari. Saya mencintai pekerjaan ini, saya memiliki gairahnya," sambungnya.
Tuchel mengatakan telah membangun ikatan luar biasa dengan orang-orang di Chelsea dan menganggap semuanya seperti keluarga. Ia juga merasa telah menjadi kelompok yang kuat bersama anak asuhnya di tempat latihan.
"Kami membangun ikatan luar biasa karena keadaan. Kami mulai saat COVID dan Brexit, kemudian pergantian kepemilikan. B ukan keputusan saya mengambil keputusan itu. Saya tidak lagi menjadi bagian dari kelompok ini, yang terasa seperti keluarga," tambah Tuchel.
(irb/hsa)