Kalah dari Barito Putera, Saham Bali United Anjlok

Bali

Kalah dari Barito Putera, Saham Bali United Anjlok

Siti Muamalah - detikBali
Selasa, 07 Feb 2023 15:05 WIB
Ilustrasi Saham
Ilustrasi saham. Saham Bali United anjlok setelah klub kebanggaan Pulau Dewata itu menelan kekalahan dari Barito Putera. Foto: Dok. Istimewa.
Bali -

Saham Bali United anjlok setelah klub kebanggaan Pulau Dewata itu menelan kekalahan dari Barito Putera dalam laga lanjutan Liga 1 Indonesia, Minggu (5/2/2023). Pantauan detikBali pada Selasa (7/2/2023) sekitar pukul 09.59 Wita, harga saham PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) Rp 218 per lembar.

Salah satu pemilik saham Bali United, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan pada Senin (6/2/2023), harga saham per lembar Rp 220. Padahal, dulu dirinya awal membeli saham pada 2022 harganya Rp 384 per lembar.

Ia mengatakan mulai merasakan penurunan nilai saham sejak tragedi Kanjuruhan dan terus anjlok sampai sekarang. Ia pun saat ini tidak berani menjual sahamnya karena harga sedang turun, dan total return angkanya masih minus. Untuk saat ini nilai total return miliknya Rp - 426.600 atau -41,15 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengungkapkan baru akan menjual sahamnya saat harga kembali naik, karena saat ini lebih tepat untuk membeli saham. "Untuk sekarang belum berani jual, jauh banget minusnya. Tunggu naik dikit lah, biar nggak rugi-rugi banget," jelasnya kepada detikBali, Selasa (7/2/2023).

Dari data yang dihimpun, shareholders composition saham BOLA saat ini 40,73 persen dipegang Pieter Tanuri, PT Asuransi Central Asia sebesar 8,88 persen, Ayu Patricia Rachmat sebesar 5,08 persen. Sementara sisanya sebesar 45,31 persen dipegang masyarakat biasa, dan Saham Treasury 0 persen.

ADVERTISEMENT

Bali United menjadi satu-satunya klub bola yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Juni 2019. Saham BOLA juga menjadikan Bali United sebagai klub sepakbola pertama di Asia Tenggara yang go public.

BOLA melepas sebanyak 2 miliar saham atau setara 33,33 persen saham pada harga penawaran perdana yang ditetapkan sebesar Rp 175 per saham. Dengan demikian, perseroan mengantongi dana segar senilai Rp 350 miliar.




(irb/BIR)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads