Ricuh Laga Arema vs Persebaya

32 Anak Jadi Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan

tim detikSport, tim detikNews - detikBali
Selasa, 04 Okt 2022 07:40 WIB
Tragedi Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022). Foto: DW (News)
Bali -

125 orang tewas dalam tragedi Kanjuruhan Malang. 32 di antaranya merupakan anak-anak, di mana korban termuda balita berusia tiga tahun.

Para korban tewas dalam insiden desak-desakan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam. Suporter berdesakan usai aparat keamanan menembakkan gas air mata ke lapangan dan tribun.

Korban jiwa berjatuhan akibat insiden tersebut, termasuk perempuan dan anak-anak. Pejabat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Nahar mengungkapkan, sedikitnya 32 anak kehilangan nyawa dalam Tragedi Kanjuruhan.

"Dari data terakhir yang kami terima, dari 125 orang tewas dalam kecelakaan itu, 32 di antaranya adalah anak-anak, dengan yang termuda adalah balita berusia tiga atau empat tahun," kata Nahar, dilansir dari detikSport.

Aparat keamanan dikritik karena menembakkan gas air mata ke arah suporter Arema. Salah satunya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

"Jika tak ada gas air mata, mungkin tidak akan terjadi kekacauan," ujar komisioner Komnas HAM, Choirul Anam.

Usai kejadian menelan ratusan korban jiwa tersebut, pemerintah langsung membentuk tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) peristiwa di Stadion Kanjuruhan. Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat dicopot dari jabatannya.

Presiden Joko Widodo memerintahkan Liga Indonesia dihentikan sementara hingga evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan. Pemerintah memberi santunan kepada keluarga korban meninggal tragedi Kanjuruhan.

Simak halaman selanjutnya, AKBP Putu dianggap mampu tangani tragedi ini...



Simak Video "Erick Thohir Akui Tak Ada yang Mampu Obati Luka Keluarga Korban Kanjuruhan"

(irb/dpra)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork