.webp)
Shin Tae-yong mencatatkan statistik ciamik usai membawa Timnas Indonesia menang atas Curacao dalam laga FIFA Matchday di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (24/9/2022) malam. Indonesia memetik kemenangan 3-2 atas negara peringkat 84 dunia tersebut. Bagi Shin Tae-yong, laga itu merupakan pertandingan ke-22-nya bersama Timnas senior.
"Rangking Curacao di atas kita jauh, postur tubuh mereka pun memang lebih baik daripada Indonesia. Banyak hal yang menyusahkan tim kita sampai kita kemasukan gol pertama, tapi tetap kita bisa membalikkan skor," kata Shin Tae-yong dalam konferensi pers selepas laga Indonesia vs Curacao.
Dirangkum detikSport dari Transfermarkt, Shin Tae-yong mampu membawa Indonesia menang sebanyak 12 kali sebagai juru taktik. Sebanyak lima laga lainnya imbang, dan lima berakhir kekalahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini, Timnas Indonesia sudah mencetak 51 gol di bawah asuhan Shin Tae-yong. Kemenangan terbesar didapat saat mengalahkan Nepal. Pada Kualifikasi Piala Asia 2023, Indonesia menang dengan skor akhir 7-0.
Dari sisi rekor kebobolan, gawang Indonesia sudah kemasukkan 30 gol. Kekalahan terbesar ditelan dari Vietnam dan Thailand. Indonesia kalah 0-4 dari dua rival berat di Asia Tenggara itu.
Adapun Witan Sulaeman menjadi pemain paling berbahaya di bawah asuhan Shin Tae-yong. Baby Shark mencatatkan enam gol dan enam assist dalam 19 pertandingan.
Sementara itu, dua pemain yang mendapatkan kepercayaan lebih dari Shin Tae-yong adalah Rachmat Irianto dan Pratama Arhan yang sudah 21 kali bermain. Arhan membukukan tiga gol dan enam assist, dua assist di antaranya dikemas saat Indonesia vs Curacao. Sementara itu, Rachmat Irianto memberi kontribusi tiga gol dan dua assist.
Shin Tae-yong sudah memimpin Indonesia di tiga ajang resmi, tambah satu lagi termasuk FIFA Matchday. Indonesa dibawa Shin Tae-yong lolos ke Piala Asia 2023 dan finis runner-up di Piala AFF 2020.
Prestasi Shin Tae-yong juga ditambah dengan keberhasilan meloloskan Timnas Indonesia U-20 ke ajang Piala Asia U-20 2023 di Uzbekistan.
Kemenangan yang Susah Payah
Dilansir dari detikSport, kemenangan Indonesia saat menghadapi Curacao pada Sabtu malam didapat Egy Maulana Vikri cs dengan susah payah. Indonesia ketinggalan lebih dulu pada menit ketujuh akibat gol Rangelo Jangga, disamakan oleh Marc Klok pada menit ke-18.
Shin Tae-yong mengaku puas dengan penampilan Indonesia yang tak gentar menghadapi postur tinggi besar para pemain Curacao. Pelatih asal Korea Selatan ini menegaskan para pemain menjalankan instruksi yang diberikan dengan sangat baik di laga ini.
"Memang lawan kita bukan hanya negara asia, tapi di luar itu. Artinya postur tubuh mereka juga sangat baik dan kita bisa menghadapi itu dan tak ketakutan melawan pemain-pemain lawan hari ini. Jadi para pemain sangat baik hari ini mengikuti instruksi yang saya mau, untuk itu saya mengucapkan terima kasih," ujar Shin Tae-yong dalam konferensi pers sesudah laga.
Dalam pertandingan tersebut, Indonesia berbalik unggul pada menit ke-22. Lemparan ke dalam Pratama Arhan disundul Fachruddin Aryanto masuk ke gawang Curacao. Skor kembali imbang 2-2 setelah Juninho Bacuna mencetak gol via serangan balik cepat pada menit ke-24.
Adalah Dimas Drajad yang menjadi penentu kemenangan Indonesia pada menit ke-56. Meneruskan umpan dari Pratama Arhan, penyerang Persikabo 1973 itu mencetak gol dengan tumit.
"Para pemain bekerja keras dan saya berterima kasih. Pemain tampil baik malam ini," tuturnya.
Untuk diketahui, Indonesia akan kembali bertemu Curacao dalam laga kedua FIFA Matchday. Pertemuan kedua tim bergeser ke Stadion Pakansari, Cibinong, Selasa (27/9/2022).
(iws/iws)
