Dominasi Skuad Muda hingga Jurus Shin Tae-yong ke Piala Asia 2023

Dominasi Skuad Muda hingga Jurus Shin Tae-yong ke Piala Asia 2023

Tim sepakbola - detikBali
Kamis, 16 Jun 2022 07:16 WIB
Pesepak bola Timnas Indonesia Rachmat Irianto (kedua kiri) berselebrasi dengan rekan-rekannya usai membobol gawang Timnas kuwait dalam laga perdana Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023 di Stadion Internasional Jaber Al Ahmad, Kuwait, Rabu (8/6/2022). Indonesia menang dengan skor 2-1. ANTARA FOTO/Humas PSSI/app/YU
Timnas Indonesia saat laga perdana Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023 di Stadion Internasional Jaber Al Ahmad, Kuwait, Rabu (8/6/2022). (Foto: ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)
Bali -

Setelah penantian panjang 15 tahun, Timnas Indonesia akhirnya memastikan diri untuk tampil di kancah Piala Asia 2023. Menariknya, skuad Garuda arahan Shin Tae-yong saat ini lebih didominasi oleh pemain muda. Tiket menuju Piala Asia 2022 diraih usai menggilas Nepal 7-0 di Jaber Al-Ahmad International Stadium, Rabu (15/6/2022) dini hari WIB.

Garuda dengan skuad mudanya memperbaiki nasib sial para seniornya yang gagal terbang ke Piala Asia edisi 2011, 2015, dan 2019. Salah satu pemain Timnas Indonesia, Witan Sulaeman menyebut keberhasilan ini tak terlepas dari arahan tim pelatih yang dipimpin Shin Tae-yong.

"Saya hanya bisa mengucap alhamdulillah dan terima kasih kepada staf pelatih sudah membawa kami ke Piala Asia," kata Witan, dalam pernyataannya yang dirilis PSSI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari sepakbola, Indonesia terakhir tampil di Piala Asia pada 2007 atau 15 tahun silam. Indonesia ketika itu menjadi tuan rumah bersama Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Jika melihat komposisi pemain Timnas Indonesia saat ini, maka sebagian besar pemain yang membawa Indonesia ke Piala Asia 2023 masih bocah atau duduk di sekolah Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) pada Piala Asia 2007 silam.

Dimas Drajad, selaku pencetak gol pembuka, pada 2007 masih berusia 10 tahun. Witan tercatat sebagai pemain kelahiran 2001 dan artinya baru berusia enam tahun saat Indonesia terakhir tampil di Piala Asia. Demikian pula Saddil adalah bocah berusia delapan tahun, yang artinya masih duduk menjadi murid SD.

Berikutnya Elkan, yang berposisi sebagai bek dengan tinggi nyaris dua meter, masih berusia kurang dari lima tahun tatkala itu. Marselino Ferdinan menjadi pemain paling muda di skuad Garuda saat ini masih berusia dua tahun lebih 10 bulan saat Indonesia tampil di Piala Asia 2007.

Sementara itu, Fachruddin Aryanto menjadi pemain paling tua di skuad bentukan Shin Tae-yong ini. Bek Madura United itu berusia 18 tahun ketika Irak mengangkat trofi Piala Asia di Indonesia.

Jurus Shin Tae-yong

Pelatih skuad Garuda, Shin Tae-yong ternyata punya 'jurus' khusus saat asuhannya berlaga dalam Kualifikasi Asia 2022. Target sengaja dibuat tinggi yakni memastikan dua kali menang dan satu imbang.

Skema tersebut berjalan cukup baik. Terlebih Kuwait juga berhasil dikalahkan di laga pembuka, sehingga si tuan rumah pada akhirnya gagal melaju

"Sebelum datang ke Kuwait, ada perencanaan yakni menang dua kali dan sekali imbang. Mengincar hasil imbang melawan Yordania. Rencana saya tinggi," kata Shin Tae-yong selepas laga, sebagaimana dikutip dari sepakbola.

Ia menyebut pertandingan pertama melawan Kuwait adalah yang terpenting. Ketika itu Indonesia menang 2-1. Kemenangan atas Kuwait menurut Shin Tae-yong juga dapat meringankan tekanan saat kalah 0-1 dari Yordania pada laga kedua.

"Ketahuilah ada hal penting yang harus Anda lakukan, pertandingan pertama melawan Kuwait berjalan sangat baik. Saya pikir para pemain melakukan segala hal di lapangan dengan sangat mulus," tegasnya.




(iws/iws)

Hide Ads