Kejutan Dharma-Kun di Pilkada Jakarta: Elektabilitas 5%, Hitung Cepat 10%

PILKADA BALI

Kenali Kandidat

Pilgub Jakarta 2024

Kejutan Dharma-Kun di Pilkada Jakarta: Elektabilitas 5%, Hitung Cepat 10%

Tim detikcom - detikBali
Kamis, 28 Nov 2024 07:53 WIB
Pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun (ketujuh kiri) dan Kun Wardana (ketujuh kanan) menyapa pendukung saat kampanye akbar di Lapangan Tabaci, Kalideres, Jakarta, Sabtu (23/11/2024). Dalam kampanye terakhir sebelum memasuki masa tenang tersebut Dharma Pongrekun dan Kun Wardana memaparkan program sistem ekonomi adil, mengedepankan adab, dan mendorong masyarakat Jakarta menjadi lebih mandiri. ANTARA FOTO/Aditya Nugroho/app
Foto: Paslon Pilgub DKI Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun (ketujuh kiri) dan Kun Wardana (ketujuh kanan) menyapa pendukung saat kampanye akbar di Lapangan Tabaci, Kalideres, Jakarta, Sabtu (23/11/2024). (Antara Foto/Aditya Nugroho)
Jakarta -

Pasangan calon (paslon) nomor urut 02, Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun), memberikan kejutan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta. Paslon yang maju melalui jalur independen ini meraih suara 10% berdasarkan hitung cepat (quick count). Padahal, elektabilitasnya hanya berada di sekitar 5%.

Perolehan suara sebanyak 10% Dharma-Kun salah satunya terpotret melalui hasil quick count lembaga survei Charta Politika. Peneliti Charta Politika, Dadang Nurjaman, memberikan analisis mengenai perolehan suara Dharma-Kun.

"Menurut kami, fenomena adanya Dharma-Kun bahwa pasangan Dharma dan Kun Wardana itu menjadi pilihan alternatif kali ya, kenapa angkanya menjadi cukup tinggi," kata Dadang di Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (27/11/2024) dilansir dari detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dadang mengatakan hasil survei elektabilitas bisa saja berbeda dengan suara saat pencoblosan karena ada margin of error. Sebab, berdasarkan hasil survei Charta Politik untuk Pilgub Jakarta yang dilakukan pada 19-24 September 2024, Dharma-Kun meraih 5,6 persen suara.

"Walaupun mungkin kami akan lihat dari hasil survei yang hanya 4 (persen), kalau margin of error-nya 4 (persen), kan dia bisa naik 4 (persen), jadi 8 (persen), gitu maksudnya kan," terang Dadang.

ADVERTISEMENT

Namun, menurut Dadang, hal paling berpengaruh ialah keinginan masyarakat memilih figur alternatif. Dia menduga pemilih Dharma-Kun ingin calon di luar koalisi partai.

"Bisa jadi orang yang hitungannya, yang bukan bloknya KIM Plus, kemudian yang bukan bloknya katakanlah pilpres kemarin PDIP, mungkin lebih memilih Dharma-Kun atau bukan kelompoknya Anies juga yang kemudian mereka memilih jalan sendiri di Dharma-Kun," ujarnya.

"Menurut saya, fenomena-fenomena itu di Jakarta cukup menarik ya, ada beberapa kelompok yang menurut saya lebih menyuarakan, mungkin saja tidak mencoblos, ada banyak orang yang tidak mencoblos," tambah Dadang.

Sementara itu, Peneliti utama Indikator Politik, Kennedy Muslim, menilai kenaikan perolehan suara Dharma-Kun berasal dari kelompok protest vote. Kelompok itu didominasi kalangan non-muslim.

"Kenaikan signifikan suara paslon Dharma-Kun yang mencapai 10% menurut hasil QC di luar prediksi survei sebelum pilkada yang menempatkan elektabilitas paslon tersebut di kisaran 5-6%, bisa dijelaskan dengan fenomena protest vote terutama di kalangan pemilih minoritas atau non-muslim," kata Kennedy kepada wartawan, Rabu (27/11).

Kelompok itu muncul dalam minggu terakhir usai manuver Pramono-Rano mendekati Anies Baswedan dan kubu Ridwan Kamil-Suswono mendekati Habib Rizieq dan kelompok FPI. Dari situlah, muncul protest vote yang memberikan dukungan ke Dharma-Kun.

"Baik paslon Pramono-Rano yang secara agresif mencari dukungan dan Anies Baswedan di minggu terakhir kampanye maupun manuver di kubu RK yang mendekat ke HRS dan kelompok FPI membuat sebagian kelompok minoritas atau non-muslim di barisan pendukung masing-masing paslon 1 dan 3 pada akhirnya menyebabkan munculnya protest vote yang mengalir ke paslon Dharma-Kun seperti tecermin di exit poll pilkada DKI," ujarnya.

"Exit poll menemukan jumlah dukungan yang cukup signifikan dari kelompok demografi non-muslim dan juga basis pendukung Ahok-Djarot di pilkada lalu berdasarkan data exit poll yang memilih paslon Dharma-Kun sebagai bentuk protes dan ketidaknyamanan terhadap pilihan dan manuver politik yang dilakukan RK dan Pramono Anung tersebut," lanjut Kennedy.

Direktur Riset Indikator Adam Kamil mengatakan peningkatan suara Dhama-Kun itu berasal dari voters yang masih ragu dengan RK-Suswono ataupun Pramono-Rano. Sehingga menjatuhkan pilihan ke Dharma-Kun.

"Bisa jadi ada basis dari pasangan RK-Suswono dan Pramono-Rano yang kemudian nggak datang dan diserap oleh 02. Atau yang tadinya masih ngambang atau ragu itu juga bisa jadi faktor milihnya ke-02. Bisa juga terkait partisipasi juga," kata Adam di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2024).

Berikut perolehan suara masing-masing paslon di Pilgub Jakarta 2024 berdasarkan quick count.

Indikator (Data per 27 Nov 2024 20.29. Suara masuk: 100.00%)

  • Ridwan Kamil-Suswono 39.53%
  • Dharma Pongrekun-Kun Wardhana 10.61%
  • Pramono Anung-Rano Karno 49.87%

Charta Politika (Data per 28 Nov 2024 06.32. Suara masuk: 100.00%)

  • Ridwan Kamil-Suswono 39.25%
  • Dharma Pongrekun-Kun Wardhana 10.6%
  • Pramono Anung-Rano Karno 50.15%

SMRC (Data per 27 Nov 2024 | 23.22. Suara masuk: 100.00%)

  • Ridwan Kamil-Suswono 38.8%
  • Dharma Pongrekun-Kun Wardhana 10.17%
  • Pramono Anung-Rano Karno 51.03%

LSI (Data per 27 Nov 2024 21.19. Suara masuk: 100.00%)

  • Ridwan Kamil-Suswono 39.29%
  • Dharma Pongrekun-Kun Wardhana 10.61%
  • Pramono Anung-Rano Karno 50.1%

Artikel ini telah tayang di detikNews. Baca selengkapnya di sini!




(iws/dpw)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara
Hide Ads