Penyandang disabilitas di TPS 13 Kelurahan Maulafa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), antusias mencoblos dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Mereka tampak mengantre untuk menyalurkan hak memilihnya, Rabu (27/11/2024).
Beberapa warga disabilitas hadir di TPS dengan didampingi keluarga. Sebagian juga tanpa pendampingan, tapi saat pencoblosan dibantu oleh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Joni (45), seorang disabilitas juga memberikan hak suara untuk memilih pemimpin di Pilwalkot Kupang dan Pilgub NTT. Ia datang ke TPS didampingi oleh anakya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya diantar anak. Kami yang tuna netra ini hadir juga untuk pilih pemimpin di kota ini dan juga gubernur ke depannya," ujar Joni seusai mencoblos di TPS 13.
Ia berharap siapapun yang menjadi pemimpin harus memperhatikan masyarakat di NTT, termasuk kaum disabilitas. "Siapa saja yang pimpin saya harap bisa memperhatikan masyarakat. Tidak hanya yang normal tapi seperti kami ini juga diperhatikan," imbuhnya.
Ketua KPPS 13 Kelurahan Maulafa, Andi Ara, menyebut sejauh ini antusias masyarakat tinggi dalam Pilkada 2024. "Kalau untuk peran disabilitas untuk saat ini sangat antusias. Walaupun ada pendampingan mereka hadir dari pagi," kata Andi Ara.
Untuk TPS 13 Kelurahan Maulafa terdapat 533 daftar pemilihan tetap (DPT). Sebanyak 40 pemilih adalah disabilitas, terdiri dari tunanetra maupun tunadaksa.
Sementara itu, Ketua RT 26 RW 10 Kelurahan Maulafa, Marten Lalangsir, mengatakan di wilayahnya terdapat 53 kepala keluarga (KK) dari kaum disabilitas. "Jumlah jiwa ada 70. Disabilitas di sini terbanyak tunanetra. Antusias sekali mereka ini," ujar Marten.
(nor/hsa)