.webp)
Ketua Tim Strategi pasangan calon nomor urut 1, Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS), Gede Pasek Suardika, merespons terkait beredarnya video yang memperlihatkan seorang pria mencoblos banyak surat suara Mulia-PAS. Dia menyebut, itu adalah kampanye hitam untuk menjatuhkan Mulia-PAS.
Pasek mengatakan agar Bawaslu dan Polda Bali menelusuri siapa pemilik dan pengunggah awal video tersebut. Sebab, video itu sangat merugikan kubu Mulia-PAS.
"Ya ditelusuri karena itu bagian dari black campaign. Apakah itu di TPS apa nggak, juga nggak tahu," ujar Pasek saat dihubungi detikBali, Rabu (27/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia curiga video tersebut tidak dilakukan di TPS dan sengaja untuk menjatuhkan paslon Mulia-PAS.
"Itu kan ada berapa tuh jumlahnya berapa, lima apa enam kertas suara, itu gampang saja bisa print (dan) ditusuk, logikanya apakah ada kejahatan yang dibuat terbuka," herannya.
Ketua PKN Bali itu melihat adanya unsur kesengajaan dalam mengunggah video itu untuk mendegradasikan pasangan Mulia-PAS.
"Makanya justru kami sekarang agar itu diperiksa, barangnya dari mana kan bisa ditelusuri dari mana. Itu ditelusuri motifnya apa," ungkap Pasek.
Sebab, lanjut dia, logika kriminal tidak mungkin mengabadikan kejahatan dengan sengaja.
"Artinya pelaku ya mereka yang mengambil video, mudah-mudahan dengan jejak digital itu bisa dibuka, kami berharap polisi turun tangan, pakai teknologi canggih," tegasnya.
Sebelumnya, beredar video yang merekam seorang pria mencoblos banyak surat suara bergambar Mulia-PAS. Video viral itu kini tengah ditelusuri Bawaslu Bali.
Dilihat detikBali dari video berdurasi 40 detik itu, terlihat tangan seorang pria bertato mencoblos kertas suara bergambar Mulia-PAS. Ada empat lembar surat suara yang dicoblos.
Ketua Bawaslu Provinsi Bali, I Putu Agus Tirta Suguna, mengatakan pihaknya baru saja mendapat informasi tersebut. Namun, ia belum mengetahui lokasi pasti dilakukannya pencoblosan.
"Kami juga baru dapat informasi. Kemudian kepastian lokasi tempat dilakukan proses itu, di TPS mana belum kami dapatkan. Seandainya dari teman-teman sudah dapatkan, mohon diinformasikan," ungkapnya saat dihubungi detikBali, Rabu (27/11/2024).
Agus telah menginstruksikan Bawaslu kabupaten/kota se-Bali untuk menelusuri kebenaran informasi tersebut. Sebab, Bawaslu Bali baru menerima informasi berupa cuplikan foto dan video.
"Iya jadi kami sudah tugaskan untuk menelusuri informasi terkait kejadian ini. Kejadian ini belum pasti. Baru informasi gambar yang disampaikan ke kami," jelasnya.
(dpw/gsp)
