Ketua Tim Relawan Perempuan Srikandi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut satu, Baiq Diyah Ratu Ganefi, menjelaskan alasan Rohmi-Firin tidak menggelar kampanye akbar dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024. Menurutnya, kampanye blusukan jauh lebih efektif dibandingkan kampanye akbar seperti yang dilakukan pasangan calon lain.
"Dari kampanye blusukan selama ini, hasil survei internal kami alhamdulillah menunjukkan kemenangan. Kami optimistis menjemputnya pada 27 November 2024 mendatang," ungkap Baiq Diyah, Sabtu (23/11/2024).
Diyah menilai kampanye dari pintu ke pintu lebih efektif dibandingkan kampanye akbar. Diyah mengaku langkah strategis pemenangan Pilgub NTB 2024 yang diambil Rohmi-Firin sudah sangat tepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wilayah NTB ini sangat luas. Paslon 01 tidak menggelar kampanye akbar karena banyak pertimbangan. Salah satunya, Rohmi-Firin mempertimbangkan masih banyaknya masyarakat yang belum disapa secara maksimal. Faktor cuaca juga menjadi perhatian, mengingat musim hujan. Kami khawatir masyarakat yang hadir harus hujan-hujanan," jelas Dyah.
Dengan strategi blusukan, Diyah menyebut Rohmi-Firin memiliki basis pemilih yang militan. Ia mengeklaim hingga saat ini para pendukung Rohmi-Firin terus menjaga suara kemenangan yang sudah di depan mata.
"Konstituen, masyarakat yang memilih kami adalah masyarakat yang sudah menjadi keluarga besar kami," ujar Ketua DPD Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) NTB ini.
Diyah juga menyinggung kampanye akbar pasangan nomor urut tiga, Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda) pada Kamis (21/11/2024). Ia menyampaikan keberatannya atas insiden berkibarnya bendera Iwapi di tengah kerumunan massa kampanye tersebut.
"Hari ini kami telah melayangkan surat somasi ke tim Iqbal-Dinda. Surat tersebut sudah diterima oleh Farid Tolomundu sebagai perwakilan Tim Pemenangan Iqbal-Dinda," tegas Diyah.
(hsa/hsa)