Tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki cara tersendiri dalam mengantisipasi dan memberantas judi online. Mereka memaparkan strategi itu pada debat publik ketiga Pilgub NTB di Mataram, Rabu (20/11/2024) malam.
Rohmi-Firin Fokus Edukasi
Paslon nomor urut 1 Sitti Rohmi Djalillah-Musyafirin (Rohmi-Firin) menyampaikan pandangannya soal masalah sosial. Seperti judi online. Cagub Rohmi mengaku menyelesaikan persoalan judol bukan perkara mudah, dibutuhkan konsistensi.
"Kalau kita bicara masalah judol, tidak bisa kita selesaikan dengan membalikkan telapak tangan. Harus ada konsistensi. Itu kenapa kami ingin membangun berbasis desa dan dusun agar semua persoalan terpotret," kata Rohmi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rohmi juga mengingatkan pentingnya edukasi. Mereka akan merangkul semua pihak untuk menyelesaikan persoalan itu.
"Masalah sosial ini memerlukan edukasi, ini harus jadi yang utama. Ke sekolah-sekolah, posyandu, majelis taklim, dakwah yang dilakukan para tuan guru harus kita masukkan materi itu. Kita harapkan bisa tercerahkan," bebernya.
Rohmi menggarisbawahi pentingnya penegakan hukum. "Penegakan hukum, kita bekerja sama dengan kepolisian, juga pihak terkait seperti pinjol, rentenir, bisa kita potong untuk kita cari subtitusinya," bebernya.
Rohmi juga akan memberikan perhatian pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) akan tidak terjebak pada pinjol. "Kami carikan pinjaman yang lunak, tanpa agunan, tidak terganfung pada rentenir," bebernya.
Zul-Uhel Entaskan Kemiskinan
Sementara paslon nomor urut 2, Zulkieflimansyah-Suhaili Fadhil Thohir (Zul-Uhel) beranggapan maraknya judi online berasal dari tingginya angka kemiskinan. Ini harus diberantas dari akarnya.
"Induk dari semua persoalan sosial kita itu kemiskinan," kata Zul.
Dari semua provinsi di Indonesia, Zul melanjutkan, semua punya andil besar untuk menghindarkan masyarakat dari aktivitas judi online.
"Tapi ini perjalanan panjang. Mengentaskan kemiskinan itu panjang sekali," kata Zul.
Iqbal-Dinda Prioritaskan Desa
Paslon nomor urut 3, Lalu Muhamad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda) menyebut seluruh persoalan yang dialami oleh NTB saat ini adalah dampak dari tingginya angka kemiskinan. Ia menyebut, permasalahan seperti itu hampir dialami di seluruh kabupaten/kota di NTB.
"Itu yang saya sampaikan pada debat sebelumnya, bahwa dalam perjalanan saya dari Ampenan sampai Sape hampir di 700 titik. Temuan saya, induk dari persoalan sosial itu adalah kemiskinan, hampir semua persoalan sosial yang kami susun itu adalah untuk mengurangi kemiskinan," katanya.
Iqbal memberikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut, ia menyebut pihaknya sudah memasukkan program tersebut ke visi dan misi yang sudah diserahkan ke KPU.
"Dari bantuan dari Rp 300 juta - 500 juta untuk setiap desa, membangun ekosistem industri berbasis peternakan, pertanian, perikanan itu semua itu dalam rangka mengurangi kemiskinan. Insyaallah kemiskinan itu menurun tinggal kita tambahkan sektor pendidikan dan pencegahan," tegas Iqbal.
Debat ketiga Pilgub NTB digelar di Hotel Lombok Raya Mataram, Rabu malam (20/11/2024) pukul 20.00 Wita. Tema debat yang diangkat adalah Sinergitas Pembangunan Pusat dan Daerah untuk Keutuhan NKRI.
Pilgub NTB diikuti oleh tiga kontestan. Berdasarkan pengundian nomor urut, pasangan Sitti Rohmi Djalillah-Musyafirin (Rohmi-Firin) mendapat nomor urut 1, Zulkieflimansyah-Suhaili (Zul-Uhel) nomor urut 2, dan Lalu Muhamad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda) nomor urut 3.
(dpw/gsp)