Maraknya ritel modern di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi pembahasan khusus pada debat terbuka kedua Pemilihan Bupati (Pilbup) 2024. Menjamurnya supermarket ini dinilai menjadi ancaman serius bagi masyarakat pemilik warung lokal.
Ketiga pasangan calon (paslon) bupati-wakil bupati Lombok Tengah 2024 memiliki pandangan dan strategi yang berbeda tentang menjamurnya ritel modern di wilayah tersebut. Berikut rangkumannya.
Ruslan-Normal Sebut Pembangunan Ritel Harus Dibatasi
Paslon nomor urut 1 Ruslan Turmuzi-Lalu Nomal Suzana (Ruslan-Normal) mengatakan menjamurnya ritel modern ini dikarenakan abainya pemerintah. Ia melihat seharusnya hal semacam itu ada intervensi agar masyarakat tak kalah saing dengan keberadaan toko ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ini adalah zaman globalisasi, jadi semuanya itu serba digital dan pelayanan terbaik. Kalau hari ini banyak Alfamart dan Indomaret di masing-masing kecamatan, itu mestinya pemerintah daerah itu intervensi," kata Ruslan pada debat kedua Pilbup Lombok Tengah di GOR Poltekpar Lombok, Senin (18/11/2024).
Menurut Ruslan, setidaknya pemerintah daerah harus mencari solusi dengan adanya fenomena tersebut. Di lain sisi, ketegasan pemerintah juga harus ditonjolkan dalam penataan ritel modern ini.
"Kalau kita membiarkan itu akan semakin terjadi. Tidak mungkin tidak, dan ketegasan kita untuk memberikan izin," ujarnya.
Ruslan menjelaskan pembangunan ritel modern di Lombok Tengah ini memang sangat mengancam perekonomian lokal. Untuk mengatasi hal tersebut, Ruslan menyarankan agar pembangunan toko ritel harus dibatasi di setiap daerah.
"Di situ kan ada lokasi-lokasi yang diberikan izin, ada persyaratan. Kalau kita konsisten dengan itu, saya kira tidak akan menjamur seperti ini," tegasnya.
Pathul-Nursiah Akan Gelar Pelatihan Wirausaha
Paslon nomor urut 2 Lalu Pathul Bahri- Muhamad Nursiah (Pathul-Nursiah) menyebut sudah memiliki strategi kongkret tentang maraknya ritel modern. Pathul melihat pemerintah ke depan harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar mampu bersaing ataupun mencari peluang baru.
"Dengan kondisi dan keadaan yang ada hari ini maka pelatihan kewirausahaan baru harus terus dilaksanakan. Jujur kami sampaikan, Pemkab Lombok Tengah telah bekerja sama dengan BPSM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Kominfo Surabaya, dalam hal ini untuk melaksanakan 10 ribu talenta digital dan telah melatih 3.388 orang wirausaha baru," ujarnya.
Selain itu, Pathul menyebut pelatihan wirausaha ini penting untuk terus dilakukan. Ia melihat maraknya ritel modern di Lombok Tengah memiliki sisi positif dan negatif. Pathul menyebut fenomena ini juga dapat menjadi mitra bagi penguasa lokal ketika produk yang dihasilkan memenuhi syarat dan ketentuan.
"Ke depan, tentu kami akan berupaya untuk mendorong UMKM untuk meningkatkan pengembangan pasar digital di semua sektor. Agar masyarakat mampu berkolaborasi dengan ritel modern," tegasnya.
Puad-Lege Sebut UMKM Harus Diutamakan
Paslon nomor urut 3 Ahmad Puaddi-Legewarman (Puad-Lege) melihat keberadaan ritel modern saat ini sangat mengancam perekonomian masyarakat lokal. Toko-toko ini bahkan bukan hanya ada di pusat perkotaan, melainkan sudah memasuki pedesaan.
"Soal ritel modern, kita sudah memiliki Perda (peraturan daerah), tetapi kerap sekali Perda ini tidak diindahkan. Jadi inti dibutuhkan adalah ketegasan seorang pemimpin untuk melakukan penegakan terhadap Perda yang sudah ada. Ini menjadi permasalahan kita sekarang, ritel modern ini sudah sampai pelosok-pelosok desa," ungkap Lege.
Menurut Lege, menjamurnya ritel modern ini merupakan ancaman serius yang harus mendapatkan sikap tegas dari pemerintah daerah. Ia melihat untuk mengatasi hal itu perlu keberpihakan kepada masyarakat.
"Ini menjadi tantangan kita ke depan, agar tidak ada lagi hal-hal seperti ini. UMKM harus kita utamakan ketimbang ritel modern di Lombok Tengah," pungkasnya.
Pilbup Lombok Tengah 2024 diikuti tiga paslon. Paslon nomor urut 1 Ruslan Turmuzi-Lalu Normal Suzana (Ruslan-Normal) didukung empat partai politik (parpol), yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia.
Paslon nomor urut 2 Lalu Pathul Bahri-Muhamad Nursiah didukung enam parpol, yakni Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrat, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Kemudian, paslon nomor urut 3 Achmad Fuaddi-Legewarman diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Bulan Bintang (PBB).
(nor/nor)