Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Bulan Bintang (PBB) Bali, Muhamad Shalahuddin Jamil, menilai pernyataan Presiden Prabowo Subianto mendoakan pasangan calon (paslon) calon gubernur dan wakil gubernur Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS), tidak netral sebagai pemimpin negara. Menurutnya, terlepas dari Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, tetapi statusnya juga sebagai presiden.
"Kepala negara harus bersikap netral. Kita bisa lihat selama 10 tahun kepemimpinan Pak Jokowi beliau tidak pernah menyebutkan nama paslon untuk dipilih atau menganjurkan paslon. Ya paling tipis-tipis berkaitan dengan ciri-ciri kepemimpinan," ujar Shalah melalui keterangan resminya yang diterima detikBali, Sabtu (9/11/2024).
"Jadi kami mengharapkan Bapak Prabowo sebagai presiden bisa menahan diri bahwa kepentingan rakyat jauh di atas kepentingan partainya," lanjut Shalah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia khawatir jika Prabowo yang saat ini berstatus presiden terus menganjurkan paslon tertentu bisa terjadi abuse of power dari kekuasaan. Hal itu berpotensi merusak demokrasi.
"Takutnya nanti beliau mengeluarkan statemen terkait Ridwan Kamil untuk DKI, terkait dengan Ahmad Luthfi di Jawa Tengah, terkait dengan Andra Soni di Banten dan lain-lain. Jadi ini berbahaya kan presiden harus netral. Kalau begini, demokrasi kita tidak akan bagus," beber Waki Ketua Tim Koster-Giri itu.
Berdasarkan video yang Shalah lihat ketika Prabowo memberi pernyataan mendoakan Mulia-PAS, ia menilai saat itu sebenarnya Prabowo tidak ingin menyebut nama paslon. Namun karena ada dorongan dan situasi tertentu membuat Prabowo menyebutkan nama paslon Mulia-PAS.
"Posisi beliau sebagai presiden jangan sampai dimanfaatkan oleh internal yang bisa merusak citra beliau. Saya juga mengutip perkataan Pak Prabowo bahwa ikan itu busuk dari kepalanya. Nah jangan sampai masyarakat menilai ternyata ikan sudah mulai membusuk, ini jangan sampai kejadian," terang Shalah.
Pun demikian, ia mengaku telah melakukan koordinasi dengan Bawaslu Bali untuk ditelusuri terkait itu.
"Saya tidak ada tendensi atau niat untuk menjatuhkan siapapun tapi ini kita berada di jalur yang lurus, konstitusi harus tegak," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Prabowo Subianto mendoakan Mulia-PAS menang dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2024. Hal itu diungkapkan Prabowo saat berkunjung ke Bali, akhir pekan lalu.
"Saya berharap, saya berdoa, saya menganjurkan agar saudara Made Muliawan Arya terpilih sebagai Gubernur Bali mendatang, didampingi wakilnya, Bapak Putu Suradnyana," ucap Prabowo dalam pidatonya seusai makan siang bersama cakad yang diusung Partai Gerindra di Restoran Bendega, Denpasar, Minggu (3/11/2024).
(dpw/dpw)