.webp)
Pasangan calon (paslon) nomor urut 3, Ahmad Puaddi-Legewarman (Puad-Lege), mengkritisi pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Paslon Puad-Lege menilai pelayanan rumah sakit pelat merah itu buruk.
"Padahal RSUD Praya ini sudah berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), tetapi masih kurang baik," kata Puaddi dalam debat Pemilihan Bupati (Pilbup) Lombok Tengah 2024 di Gelanggang Olahraga (GOR) Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok, NTB, Rabu (6/11/2024).
Puaddi menegaskan akan melengkapi fasilitas pelayanan dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di RSUD Praya jika terpilih dalam Pilbup Lombok Tengah 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini akan kami lakukan untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Dari segi ramah tamah pelayanan sehingga masyarakat yang sakit akan mendapatkan pelayanan yang baik," ujar Puaddi.
Bekas anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTB ini juga mengatakan akan melengkapi jumlah dokter spesialis yang masih kurang di RSUD Praya. Hal ini penting dilakukan supaya masyarakat tak perlu lagi berobat ke luar daerah.
"Kalau kami lihat, saat ini masih banyak kebutuhan dokter spesialis yang kita butuhkan saat ini. Kami juga akan memberikan tambahan insentif bagi dokter spesialis yang ada di RSUD Praya itu," tegas Puaddi.
Legewarman menambahkan pelayanan RSUD Praya lebih parah jika dibandingkan dengan di sejumlah rumah sakit swasta di Lombok Tengah. Lege menegaskan akan membenahi hal tersebut.
"Terkait dengan pelayanan RSUD Praya ini, agar jangan sampai ada lagi pelayanan RSUD Praya yang viral di medsos. Sehingga, pelayanan rumah sakit Bodak (RS Yatofa) lebih baik daripada RSUD Praya," jelas Lege.
Paslon nomor urut 1, Ruslan Turmuzi-Lalu Normal Suzana (Ruslan-Normal), sependapat dengan paslon nomor urut 3. Ruslan mengatakan pelayanan kesehatan di Lombok Tengah sejauh ini belum mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 67 tahun 2004.
"Yang mana rasio angka kecukupan dokter dan perawat itu jauh dari standar. Hari ini Lombok Tengah punya dokter 85. Secara rasio 1 dokter itu sama dengan 1.000 orang. Artinya kita membutuhkan 158 dokter. Dan kalau ini bisa kita penuhi, saya kira pelayanan kita akan baik," kata Ruslan.
Sementara cabup Lombok Tengah nomor urut 2, Lalu Pathul Bahri, mengungkapkan kritik dan masukan yang dilontarkan paslon nomor urut 1 dan 3 merupakan hal yang biasa. Ia melihat hal itu sebagai semangat baru untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Lombok Tengah.
"Ini akan menjadi selamat kami untuk terus berkarya dan bekerja untuk membangun Lombok Tengah ini," tegas Pathul.
Sebagai informasi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lombok Tengah menggelar debat perdana Pilbup 2024 di GOR Poltekpar Lombok, NTB, Rabu (6/11/2024) malam. Debat membahas isu sumber daya manusia (SDM), sosial, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Pilbup Lombok Tengah 2024 diikuti tiga paslon. Paslon nomor urut 1, Ruslan Turmuzi-Lalu Normal Suzana (Ruslan-Normal) didukung empat partai politik (parpol), yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia.
Paslon nomor urut 2 adalah Lalu Pathul Bahri-Muhamad Nursiah. Paslon petahana ini didukung enam parpol, yakni Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Kemudian, paslon nomor urut 3 adalah Achmad Fuaddi-Legewarman. Mereka diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Bulan Bintang (PBB).
(iws/iws)
