.webp)
Isu terkait erupsi Gunung Agung menjadi pembahasan dalam debat terbuka kedua rangkaian Pemilihan Bupati (Pilbup) Karangasem 2024. Calon bupati nomor urut 3, I Gusti Putu Parwata, membeberkan pengalamannya sebagai Ketua Komisi Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Karangasem turun ke kawasan rawan bencana dalam penanganan erupsi Gunung Agung pada 2017.
Penjelasan itu dijabarkan Gus Par yang berpasangan dengan Pandu Prapanca Lagosa itu dalam sesi tanya jawab yang membahas mengenai erupsi Gunung Agung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya rasa saat erupsi Gunung Agung beberapa tahun lalu, tak ada seorang pemimpin yang lari. Malah pemimpin masih ikut membangun Pura Nangka. Bahkan saat itu saya sebagai Ketua KNPI Karangasem selalu ada di tengah masyarakat," kata Gus Par dalam debat yang berlangsung di Grand Ballroom The Trans Resort Bali, Jalan Sunset Road, Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Minggu (03/11/2024) malam.
Gus Par menegaskan saat erupsi Gunung Agung pada 2017 lalu menjadi Ketua KNPI Karangasem. Bersama Bupati Karangasem saat itu, Gus Par berujar, terus berupaya mengevakuasi masyarakat di sekitar kawasan rawan bencana sesuai dengan pemetaan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Bahkan, Gus Par melanjutkan, relawan Gerakan Masyarakat Terpadu (GMT) juga ikut bergerak solid mengevakuasi warga serta ternak yang berada di kawasan rawan bencana. Relawan GMT ikut mengerahkan sejumlah truk untuk mengangkut masyarakat ke beberapa titik pengungsian yang ditetapkan pemerintah yang jauh dari lokasi Gunung Agung.
Tidak hanya itu, Gus Par juga mengerahkan relawan dan anggota KNPI Karangasem untuk memberi makan hewan-hewan di kawasan rawan bencana. Di antaranya ada anjing dan kucing di wilayah Kecamatan Rendang dan Selat.
"Sebagai seorang pemimpin harus menjaga masyarakat dan memfasilitasi para pengungsi saat terjadi erupsi Gunung Agung. Dengan mendirikan tenda dan memberi kebutuhan yang cukup layak pada masyarakat," ujar Gus Par.
Sementara itu, mantan Sekretaris KNPI Karangasem, I Gusti Ngurah Setiawan, membenarkan pernyataan dari Gus Par. Saat erupsi Gunung Agung, hampir seluruh anggota KNPI turun ke kawasan rawan bencana II. Hal itu dilakukan untuk memberi makan anjing yang ditinggalkan oleh pemiliknya.
"Saat erupsi, hampir tiap hari Gus Par dan anggota KNPI turun ke pengungsian. Memberi dan mendistribusikan bantuan kepada para pengungsi. Sumber dana murni dari donasi Ketua (Gus Par) dan swadaya dari seluruh anggota," kata Gusti Setiawan.
Gusti Setiawan mengaku menjadi saksi saat KNPI Karangasem menggelar kegiatan kemanusiaan di tengah erupsi Gunung Agung. Kegiatan ini dilakukan tanpa didanai oleh pemerintah daerah karena murni didukung oleh Gus Par.
(hsa/hsa)
