Rohmi-Firin Atensi Nasib Pekerja Migran Asal NTB, Fokus Peningkatan Skill

PILKADA BALI

Kenali Kandidat

Pilgub NTB 2024

Rohmi-Firin Atensi Nasib Pekerja Migran Asal NTB, Fokus Peningkatan Skill

Helmy Akbar - detikBali
Senin, 04 Nov 2024 15:00 WIB
Cawagub Musyafirin saat kampanye dialogis di kampung PMI di Suka Makmur, Lombok Barat, Senin (4/11/2024).
Cawagub Musyafirin saat kampanye dialogis di kampung PMI di Suka Makmur, Lombok Barat, Senin (4/11/2024). (Foto: dok. Istimewa)
Lombok Barat - Calon wakil gubernur (cawagub) Nusa Tenggara Barat (NTB) nomor urut 1 Musyafirin menggelar kampanye dialogis di Kampung di Suka Makmur, Lombok Barat, Senin (4/11/2024). Kampung Suka Makmur dikenal sebagai kampung pekerja migran Indonesia (PMI).

Firin berdialog perihal persoalan yang dialami pekerja migran asal NTB, baik di dalam negeri maupun setelah bekerja di luar negeri. Diketahui, NTB masuk empat besar daerah dengan jumlah pekerja migran terbanyak di Indonesia, setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

"Saya berasal dari desa pengirim pekerja migran terbanyak di Lombok Barat. Lalu bagaimana kebijakan Rohmi-Firin sebagai calon gubernur dan wakil gubernur untuk perlindungan buruh migran, khususnya kaum perempuan? Sehingga pekerja migran perempuan itu bisa mandiri dan berdaulat secara ekonomi," kata pegiat advokasi perempuan dari Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) Lombok Barat, Susmiati, dalam keterangan pers yang diterima detikBali.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Musyafirin menjelaskan, Rohmi-Firin menyiapkan program khusus bagi para pekerja migran asal NTB untuk menjamin mereka terlindungi.

Program khusus itu meliputi masa pra-pemberangkatan dengan menyiapkan skill para buruh migran, fasilitasi pemberangkatan untuk memastikan para buruh migran NTB berangkat lewat jalur resmi yang diketahui pemerintah dan perlindungan saat bekerja di luar negeri hingga kembali pulang ke tanah air.

Skill, kata Firin, sangat penting agar para pekerja migran NTB tidak hanya bekerja di sektor informal, seperti pembantu rumah tangga tapi juga bisa mengakses pekerjaan formal yang memang membutuhkan keahlian khusu.

Saat keberangkatan juga demikian. Pemerintah wajib hadir memfasilitasi guna memastikan para pekerja migran tersebut tidak mengalami masalah. Dan saat bekerja di luar negeri mereka harus dipastikan merasa nyaman seperti bekerja di daerah sendiri.

Ia mengakui menjadi pekerja migran jadi salah satu pilihan masyarakat di NTB, khususnya kaum perempuan. Di samping karena penghasilan bekerja di luar negeri cukup menggiurkan, tingginya angka pekerja migran juga disebabkan terbatasnya lapangan kerja di dalam negeri.

"Kami tidak persoalkan masalah berangkat atau tidak, tetapi yang paling penting adalah sektor tempat bekerja dan perlindungan saat bekerja itu yang paling penting," tegasnya.

Firin menjelaskan, selama sembilan tahun menjadi Bupati Sumbawa Barat, pemerintah kabupaten itu hanya dilibatkan ketika ada persoalan yang dialami buruh migran saat bekerja di luar negeri.

"Ke depan pemerintah provinsi wajib melibatkan pemerintah kabupaten kota, bukan setelah ada musibah, tapi sejak awal harus difasilitasi, peningkatan skill difasilitasi, keberangkatannya difasilitasi, sampai perlindungan saat bekerja dan saat pulang. Sehingga meski bekerja di luar sama seperti bekerja di daerah sendiri," pungkas Firin.


(dpw/dpw)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler

Hide Ads