Ratusan warga di Kelurahan Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung, Bali, menyatakan dukungannya kepada calon bupati Badung I Wayan Suyasa di Pilbup Badung 2024. Namun mereka meminta janji agar Suyasa mau membantu memudahkan mereka mendapat modal usaha.
Warga nelayan dan pedagang di pasar ikan Kedonganan, khususnya juga meminta Suyasa, seandainya terpilih, agar memperhatikan kafe-kafe yang ada di sekitar pesisir Kedonganan. Aspirasi itu diwakili tokoh desa setempat, I Nyoman Sudana.
"Masyarakat khususnya yang nelayan, sangat berharap ada perhatian lebih dari pemerintah. Mereka ingin agar dimudahkan dalam mendapatkan modal usaha, dan perlindungan dalam bentuk program asuransi nelayan," ucap Sudana saat hadir di kampanye sekaligus deklarasi cagub Bali dan cabup Badung 2024 di Pasar Ikan Kedonganan, Minggu (3/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudana mengungkapkan keinginan masyarakat agar pemerintah memperhatikan keberadaan kafe-kafe yang ada di pesisir wilayah tersebut. Menurutnya, perlu ada semacam perlindungan. Ini mengingat sebagian besar warga Kedonganan hidup bermatapencaharian nelayan.
Wayan Suyasa kemudian mengeklaim bisa menyelesaikan permasalahan di Badung jika ia menang Pilbup Badung 2024. Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah memberikan pelayanan secara merata ke masyarakat.
"Apakah itu bisa dilakukan di Kabupaten Badung? Semua itu mampu kami lakukan karena pendapatan asli daerah Badung begitu besar. Maka masyarakat skala prioritas daripada diberikan ke kabupaten/kota yang lain," kata Suyasa saat menemui ratusan warga di Kedonganan.
Mulanya, Suyasa menegaskan akan memberi jaminan bahwa penyelenggaraan pemerintahan di Badung harus berjalan untuk menyejahterakan masyarakat secara merata. Ia tak menutup mata dengan raihan pemerintahan sebelumnya yang menurutnya sudah baik dan perlu diapresiasi.
"Namun seyogianya agar ada pemimpin baru di 2025 sampai 2030 nanti. Paslon Suyadinata dan Mulia-PAS agar bisa diberikan kesempatan memimpin Badung dan Bali," tegas Suyasa.
Mantan Wakil Ketua DPRD Badung itu kemudian menyampaikan apa yang akan dikerjakan selama lima tahun ke depan jika terpilih sebagai bupati. Suyasa menegaskan sebagai wilayah pariwisata berbasis budaya, desa adat dan turunannya yang jadi basis penyangga wisata patut diapresiasi.
"Karena itu program pemberian bantuan uang Rp 1 miliar per banjar adat per tahun di 546 banjar adat. Sedangkan 122 desa adat kami berikan Rp 2 miliar per desa adat per tahun," tegas politikus Golkar itu.
Dia bersama Alit Yandinata juga berjanji akan menghidupkan lagi santunan lansia sebesar Rp 2 juta per bulan. Termasuk santunan kematian ditambah menjadi Rp 25 juta yang dulu terhenti di Rp 10 juta.
(hsa/hsa)