Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS), menyinggung nominal hibah yang dibagi-bagikan di Bali, tergantung kedekatan dengan pejabatnya.
Hal tersebut disampaikan cawagub nomor urut 1, Putu Agus Suradnyana alias PAS saat jumpa pers seusai debat perdana Pilgub Bali 2024 di Denpasar, Rabu (30/10/2024).
"Sekarang saya lihat tidak proporsional ada yang daerah kedekatannya baik dengan pejabatnya ada yang jauh sama kedekatan yang memberikan jauh. Ini harapan saya agar ke depan agar proporsional," ujar Agus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seharusnya, lanjut Agus, kabupaten lain di luar Badung, Gianyar, dan Denpasar merupakan daerah penyangga pariwisata. "Sehingga tujuan dan manfaat pemberian itu benar-benar terkelola dengan baik memberikan kontribusi kesejahteraan ekonomi di kabupaten itu," beber mantan Bupati Buleleng dua periode itu.
Cagub Bali, De Gadjah, menambahkan jika terpilih pada satu tahun pertama pasangan Mulia-PAS akan berbenah dan memperbaiki tata kelola yang saat ini dinilai amburadul.
"Jadi setahun itu berbenah aja kalau mau pariwisata kita bagus ya, kalau mau sustainable development tourism," imbuhnya.
Debat Pilgub Bali perdana ini bertema Memformat Bali Menuju Pariwisata Berkelanjutan. Dengan subtema antara lain, hukum dan kamtibmas, isu lingkungan dan tata ruang, ketahanan budaya, infrastruktur dan moda transportasi, serta ekonomi pariwisata.
Pilgub Bali 2024 diikuti oleh dua pasangan calon. Paslon nomor urut 1, Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) diusung oleh Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem, PAN, PKN, PSI, dan PKS.
Sementara paslon nomor urut 2, Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) diusung oleh PDI Perjuangan, Partai Buruh, Gelora, PBB, Hanura, PKB, Perindo, dan Ummat.
(dpw/dpw)