Debat perdana Pemilihan Bupati (Pilbup) Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), digelar malam ini, Sabtu (12/10/2024). Pasangan calon (paslon) nomor urut 5 Melkisedek Buraen-Robby Manoh akan fokus pada sektor pertanian dan peternakan.
Melkisedek mengatakan Kabupaten Kupang merupakan kabupaten yang kaya di sektor pertanian dan peternakan yang mengampuni. Sektor ini bila dikembangkan secara baik maka persoalan kemiskinan di Kabupaten Kupang dapat teratasi.
"Kami akan tetap fokus pada kebutuhan yang paling mendasar, yaitu bagaimana mereka bisa makan dan mendapatkan tambahan ekonomi dari hasil produksi masyarakat, terutama dibidang pertanian dan peternakan. Kenapa demikian, karena di Kabupaten Kupang ini potensi yang paling besar itu dari sektor pertanian dan peternakan," jelas Melkisedek dalam debat yang digelar KPU Kabupaten Kupang di Aula Gereja GMIT Elim Naibonat, Kabupaten Kupang, NTT.
Melkisedek menyebut Kabupaten Kupang menjadi salah satu kabupaten dengan angka kemiskinan cukup tinggi sesuai data Badan Statistik Nasional (BPS). Untuk mengatasinya, seorang pemimpin tentunya harus menyiapkan segala jalan keluar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya potensi keluar dari kemiskinan di Kabupaten Kupang itu peluangnya sangat besar. Karena Kabupaten Kupang memiliki lahan untuk pertanian, peternakan, sangat tinggi. Namun sampai saat ini belum dioptimalkan secara baik," ujarnya.
Untuk itu, Melkisedek menilai pemerintah harus dapat memetakan daerah dengan baik. Mana yang menjadi daerah pengembangbiakan peternakan dan mana wilayah yang akan dikembangkan pada sektor pertanian.
"Sedangkan untuk sektor peternakan di Kabupaten Kupang, ini merupakan daerah dengan produksi ternak sapi terbesar sekitar tahun 70-an. Kami bila terpilih memimpin kabupaten ini lima tahun ke depan, maka akan melakukan transformasi kawasan ekonomi baru di Kabupaten Kupang," ujar Melkisedek.
"Untuk kawasan ibukota kabupaten, dengan sendirinya kalau paket Merakyat (julukan duet Melkisedek Buraen-Robby Manoh), maka dengan kami akan membangun kawasan ekonomi baru. Karena pusat Kabupaten Kupang itu ada di Oesao, tetapi menurut kami belum tersentuh secara baik," imbuhnya.
Melkisedek juga menyayangkan Kabupaten Kupang memiliki Pasar Oesao, namun gedung pasar tidak dimanfaatkan dengan baik. Sebab pedagang memilih berjualan di pinggir jalan.
"Untuk itu bila masyarakat memilih, kami akan membangun kawasan ekonomi baru yang mungkin tidak di Oesao. Namun di tempat lain yang dapat dijadikan kota mandiri ke depannya," pungkas Melkisedek.
(nor/nor)