Wali Kota Mataram Mohan Roliskana bakal cuti mulai 23 September 2024. Mohan cuti dari jabatannya lantaran kembali bertarung dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Mataram 2024.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golongan Karya (Golkar) Nusa Tenggara Barat (NTB) itu mengatakan cuti akan berlangsung dua bulan selama tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada). Setelah itu, ia akan kembali bekerja seperti biasanya.
"Cuti dua bulan dan sudah diajukan sampai 22 November," kata Mohan, Kamis (5/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mohan mengatakan tidak ada penekanan khusus yang harus dilakukan sebelum cuti. Sebab, semua program prioritas sudah berjalan dan ada yang dalam pengerjaan. "Saya hanya menekankan untuk netralitas ASN," katanya.
Mohan belum mengetahui Penjabat (Pj) Wali Kota Mataram yang akan menggantikannya selama cuti. "Tetapi, mungkin nanti satu tingkat (dari provinsi)," katanya.
Mohan kembali maju bersama Mujiburrahman atau paket HARUM untuk memperebutkan kursi wali kota dan wakil wali kota di periode kedua. Setali tiga uang dengan Mohan, Mujiburrahman juga telah mengajukan cuti.
Sebagai informasi, cuti berlaku bagi petahana yang ikut bertarung pada Pilkada 2024. Pasangan petahana ini telah resmi mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mataram pada Kamis (29/8/2024).
Mohan-Mujib diusung mayoritas partai politik di Mataram. Pasangan petahana ini diusung oleh Partai Golkar, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai NasDem, Partai Demokrat, Partai Kesatuan Bangsa (PKB ), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Rakyat Adil Makmur (Prima), Partai Garda Republik Indonesia (Garuda), dan Partai Ummat.
Selain Mohan-Mujib, satu paslon lain juga telah mendaftar untuk berlaga dalam Pilwalkot Mataram 2024. Pasangan itu adalah Lalu Aria Dharma-Weis Arqurnain (Aria-Weis) yang diusung tiga partai, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
(hsa/gsp)